Don't forget comment + vote !!!
Selesai urusannya bersama sang ayah, Taeyong berjalan kearah dapur untuk minum. Tenggorokkannya terasa kering akibat berbincang bersama ayahnya di ruang kerja tadi.
Membuka pintu kulkas dengan pelan, Taeyong mengambil botol air mineral yang ia tegak langsung hingga habis. Melihat kearah tempat memasak ia melihat ibunya tengah sibuk memotong sayur.
" Sudah bertemu dengan ayahmu?" tanya Jieun ketika merasakan kehadiran Taeyong di belakangnya.
" Sudah." Jawab Taeyong singkat seraya membuang botol bekas minumnya ketempat sampah.
" Makan malamlah disini sebelum pulang, mom sedang memasak untuk kalian." Ucap Jieun kepada Taeyong.
" Baik mom." Balas Taeyong menurut, selain itu dirinya juga merasa rindu dengan masakan ibunya yang sudah satu minggu ini tidak ia cicipi karna kesibukannya mengurus pekerjaan.
" Tante, aku sudah mengambil celemeknya. Benarkan yang ini?" Jennie datang dari arah ruangan samping didekat dapur seraya membawa kain berwarna biru.
Berhenti dengan kegiatan memotongnya, Jieun menolehkan kepalanya menghadap kearah Jennie.
" Iya sayang, kau bisa memakainya."
" Kemarilah." Ucap Jieun kembali, seraya tersenyum dan menyuruh Jennie untuk mendekat.
Membalas senyum Jieun dengan tak kalah ramahnya, Jennie langsung memasang celemek tersebut pada tubuhnya.
Melihat Jennie yang memakai celemek dan berjalan mendekati ibunya didapur, Taeyong menatap ragu pada wanita itu.
" Mom mengajak Jennie untuk memasak?" tanya Taeyong dengan tatapan tidak pecaya ketika melihat Jennie mulai mencuci sayuran.
" Iya, memang kenapa?" tanya balik Jieun pada putranya.
" Dia tidak bisa memasak mom, dan mom ingin aku keracunan memakan makanan buatannya?"
" Mom tahu, justru itu mom ingin mengajari Jennie untuk memasak. Dan kau, jangan memasang ekspresi berlebihan. Masakan Jennie tidak seburuk itu." Tunjuk Jieun dengan tangan yang tengah memegang pisau kearah Taeyong.
" Tidak buruk kata mom? Apakah mom tau apa yang dia lakukan pada dapurku beberapa minggu lalu?"
" Apa?"
" Jennie hampir membakar dapur karna kemampuan memasaknya yang nol besar. Padahal dia hanya menggoreng telur tapi keadaan dapurku benar-benar hancur." Jawab Taeyong dengan tatapan tidak percaya ketika mengingat kejadian dipagi itu, pegawainya hampir saja memanggil pemadam kebakaran kalau saja ia tidak segera mematikan api besar yang Jennie buat di hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
♧ PREJUDICE ♧
Fanfiction⚠⚠⚠ [MATURE CONTENT | 21+] Be Wise ! Hidup Jennie mulai berubah ketika dia pindah tinggal bersama teman ayahnya.