ㅇABYSSㅇ
Pagi hari Seokjin telah rapi siap berangkat ke kantor seperti biasa,niatnya ia akan sarapan saat sampai di kantor saja.
Memangnya kenapa? tidak tahu.
Baru buka pintu Seokjin dikagetkan oleh kedua adik perempuannya yang menyengir kala ia terkejut.
"Oppa mau kemana?"Tanya si bungsu Jennie.
"Pergi kerja."Seokjin hendak jalan namun kedua adiknya menahan tangannya.
"Tidak perlu ke kerja,Oppa ikut kita saja ya."Ujar Joohyun menahan sekuat mungkin sementara Seokjin berusaha berontak.
Alis Seokjin tertaut, Tumben pikirnya."Kemana?"
Joohyun dan Jennie terlihat bingung semalam mereka hanya bicara kalau besok mereka harus menemani dan mengajak Seokjin refreshing."Emm...kita liburan ke Jejudo."
Jauh,Seokjin menolak."Tidak bisa aku banyak kerjaan."
"Eits kalau begitu kita ke pantai."
"Pagi,pagi ke pantai?kalian saja Oppa tak ikut."Seokjin melepaskan diri dari kedua adik perempuannya dan pergi.
"Yah gagal."
Mereka pun jadi sedih,gagalnya semudah itu.
ㅇ
Sampai di kantor Hoseok terus membujuknya untuk pulang,Seokjin kesal dan mengusir Hoseok.
Kepala Seokjin pening bukan main mungkin ini bawaan jabang bayi,ia sudah sarapan namun berakhir memuntahkannya ke toilet membuat Seokjin menghela nafas gusar.
Siangnya seseorang mengetuk pintu ruangan,jika Hoseok tidak seramah itu pria dengan senyum mataharinya itu langsung masuk tanpa mengetuk.
Tapi bukankah Seokjin bilang pada resepsionis untuk tidak menerima tamu siapapun dalam sehari.
"Masuk."
Pintu terbuka menampakkan resepsionis yang kelabakan akibat seseorang."Kim Seokjin-sshi."
Seokjin menganga pasalnya Namjoon datang dengan bekas luka di pipi kanannya.
Ia menatap resepsionis."M-maaf Tuan Kim. Tuan ini mendesak saya agar memperbolehkannya masuk ke ruangan anda."Resepsionis itu tergagap di tatap dingin Seokjin.
"Pergilah."
Setelah resepsionis itu pergi,Seokjin beralih ke Namjoon."Ada apa kau repot kesini?"
"Menikahlah dengan ku Seokjin."
"Aku tidak mau membahasnya jika kau tak ada keperluan apapun lagi silahkan keluar."Seokjin sama sekali tak menatap Namjoon walau ia gemas ingin bertanya dan mengobati bekas luka di pipi Namjoon.
"Ikut aku."
Namjoon menarik tangan Seokjin mengikuti langkahnya keluar,pasang mata mengalihkan perhatian pada bos mereka yang tengah bersama seseorang.
"Lepaskan aku.."Pintanya sekaligus memberontak dari genggaman Namjoon.
"Tidak."
ㅇ
Mereka berhenti di sebuah tempat makan tak jauh dari gedung kantor,mendudukkan Seokjin yang tak mau duduk."Duduklah."
Entah kenapa Seokjin ciut dan memilih duduk anteng. Namjoon memanggil pelayan dan memesan beberapa makanan Korea beserta minuman segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abyss -Namjin-
Fanfiction⟨END⟩ Kekhawatiran Seokjin bertambah saat mengetahui bahwa dirinya tengah hamil.