[✓] Dazzling Vampire | Jakehoon ft Australian idols.

dua.

HALO, TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR YA. SEMOGA CERITA INI DAPAT MENGHIBUR KALIAN SEMUA.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, TINGGALKAN JEJAK KALIAN SUPAYA KAMI KENAL DENGAN KALIAN SEMUA YANG BERBAIK HATI INI.

READY? LET'S CEKIDOT!

SATU.

Jake menggendong Sunghoon di pundaknya. Berlari dengan cepat menuju ke rumahnya, sebelum Sunghoon mati menjadi mayat.

Jake berhenti sebentar di depan pintu besar rumah keluarganya ini. Menelan ludahnya sendiri karena takut akan dihukum oleh kakak-kakak nya karena terlampau jauh menghisap darah lelaki yang berada di gendongannya itu.

Menarik napas kemudian menghembuskan-nya dengan perlahan, Jake masuk ke dalam rumah besar milik keluarganya. Baru saja satu langkah kakinya menaiki tangga, tangan mungil yang dingin menarik ujung baju Jake.

"Apa ini? Santapan makan malam?" Tanya orang itu.

"Tutup mulutmu, Felix!"

"Ow wow! Si bungsu sudah berani memberontak rupanya," balas lelaki yang diketahui bernama Felix.

Belum sempat Jake membalas kembali ucapan Felix, suara seorang perempuan menarik perhatian mereka.

"Jake? Siapa lelaki ini?"

Jake berbalik badan menghadap perempuan itu, "bolehkah kau biarkan aku mengantarkannya ke kamar terlebih dahulu? nanti aku ceritakan semuanya, aku janji."

Perempuan itu mengangguk, "pergilah."

Jake buru-buru naik ke kamarnya yang berada di lantai tiga. Diletakkannya tubuh ramping Sunghoon di atas tempat tidur.

"Sunghoon.. bangunlah, kumohon," lirih Jake. Bukan apa, Jake hanya takut jika Sunghoon tak bangun juga hingga besok pagi, ia akan dimarahi abis abisan oleh kakak tertuanya, atau bisa juga dijadikan mayat busuk.

Ceklek!

Pintu kamar terbuka. Terlihatlah perempuan cantik tadi.

"Sekarang bisa kau jelaskan apa yang terjadi, Jake?"

Jake menundukkan kepalanya sembari memainkan jari-jemari lentik milik Sunghoon.

"Aku.. tidak sengaja menghisap darahnya"

"Tidak sengaja apa sengaja?"

Lelaki tampan itu buru-buru menggelengkan kepalanya, "sungguh aku tak sengaja! dia yang memberikan darahnya padaku!" balas Jake sebagai pembelaan.

Perempuan itu mengerutkan keningnya sembari mendudukkan diri di pinggir ranjang tempat Sunghoon terlelap.

"Bagaimana bisa dia memberikan darahnya secara cuma-cuma?" tanya perempuan itu.

Tanpa melepaskan tangannya dari jari-jari Sunghoon, Jake menceritakan semuanya. Bagaimana dia bertemu Sunghoon dan bagaimana bisa Sunghoon menjadi seperti ini.

"Dia vampir?"

"Jika dia vampir, tidak mungkin dia pingsan karena darahnya ku hisap," jawab Jake. Benar juga pikir perempuan itu.

"Bisakah kau membantuku, Rose? Bantu aku siapkan alat-alat medis untuknya."

"Untuk apa? Kita ada Christoper, dia seorang dokter, Jake," jawab Rose.

Jake menggelengkan kepala, "apa kau baru saja mengirimkan aku ke kandang singa? bisa-bisa aku yang dijadikannya mayat."

"Ah benar juga, Chris melarang kita berburu sembarangan."