Pagi hari mereka terbangun. Tepat pada jam 8 pagi, aktivitas kembali dilakukan. Beberapa dari mereka sedang sarapan dengan makanan yang dibawa dari kos-kosan, dan ada juga yang buang air kecil seperti Felix dan Minho.
Felix ingin pergi untuk buang air kecil, namun Minho mengajukkan diri untuk menemaninya. Padahal Felix tidak minta ditemani. Tetapi Minho bilang sih untuk jaga-jaga, siapa tahu ada sesuatu di luar sana.
"Eh, masa ya, tadi malem gue kebangun gara-gara mimpi aneh. Terus si Felix katanya ngeliat ada yang ngintip di jendela mobil. Bener-bener ni tempat udah kek rumahnya arwah-arwah manusia, pada nyamperin kita lagi."
"Kan udah gue bilang, mereka cuman menyambut kedatangan kita, anggep aja sebagai perkenalan." Kata Seungmin membalas cerita dari Hyunjin.
Jisung menaikkan sebelah bibirnya ke atas dengan wajah yang seperti sedang meledek Seungmin. "Perkenalan pantatmu berlubang. Gue hampir gak bisa tidur mikirin kalo misalkan arwah-arwah itu muncul di depan mata kepala gue sendiri."
"Tapi buktinya semalem lu tidur. Pules banget malah." Jawab Seungmin lagi. "Lagian, setan dipikirin. Setan aja kagak kenal sama lo."
"Terus aja terus, gua timpuk juga lu ye." Jisung mengangkat bantal lehernya tinggi-tinggi ke arah Seungmin, tetapi cowok bermarga Kim itu hanya menatap Jisung dengan wajah tanpa ekspresi.
Wajah itu.., tampak menjengkelkan.
Jisung menurunkan bantalnya kembali. Ia mengambil sandwich miliknya lalu memakan dengan santai seperti tidak terjadi apa-apa. "Enak banget ya sandwichnya." Gumam Jisung yang membuat Seungmin bergidik.
"Salah apa gue sampe bisa temenan sama dia. Satu kosan pulak."
"Ternyata kita hebat, Min. Buktinya aja kita bisa bertahan hidup di kosan bareng sama si Jisung."
"Aku menyebutnya tampan dan berani."
Seungmin ber-tos ria dengan Hyunjin sambil terkikik geli. Halah, kerjaannya saling meledek satu sama lain. Padahal mereka semua sama saja.
Dan Jisung pun meng-cry dalam diam.
"Apa maksud kelen begitu kepadaku? Jahat ya kelen. Tega kelen." Ujar Jisung dramatis, memandangi sandwich yang sedang dimakannya dengan tatapan sendu---tampak tidak natural sama sekali.
"Kalan kelen kalan kelen. Bahasa apaan coba?"
"Kelen itu pelesetan kata 'kalian'. Norak banget dasar, hidup di jaman berapa si lu?"
"Si Seungmin mah hidup di jaman jahiliyah anjir, traveling ke jaman ini naik burok." Kata Hyunjin yang kini ber-tos ria dengan Jisung sambil tertawa penuh kemenangan.
Seungmin yang mendengar itu berdecak. "Ah, nyebelin banget lo, Jin."
"Tenang Seungmin. Gue berada di pihak lo. Ogah deket-deket sama dua orgil ni." Sahut Changbin tiba-tiba seraya mengacungkan jempol pada Seungmin. "Mantap."
"Felix sama Minho kemana ya? Lama banget mereka." Tanya Bangchan yang membuat suasana hening seketika.
Mereka baru menyadari, sudah hampir setengah jam kedua cowok itu tidak kembali ke mobil.
"Lah iya. Jangan-jangan mereka diculik setan." Kata Hyunjin panik.
"Setannya pedofil ih, serem."
"Coba cari." Changbin merekomendasikan. Namun dirinya malah mendapatkan toyoran dari Jisung.
"Lo aja sono yang cari. Gue terlalu cantik, takutnya si setan malah nyulik gue."
"Setan mana ada yang mau nyulik setan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Desa Mati || Straykids [√]
TerrorCOMPLETE Ini adalah pengalaman mereka bertujuh yang selalu diikuti oleh hantu bernama Jeongin. Hantu yang wujudnya dapat dilihat oleh mereka ketika berkunjung ke Desa Mati. [START 09.07.2021] [FINISH 16.07.2021]