Chapter 2

56 14 1
                                    

Salah satu prajurit Kerajaan yang mengantar para rombongan imigran, menyadari bahwa mereka kehilangan satu kelompok dari rombongan yang dibawanya.

"Sepertinya ada penyusup yang menyamar disini," gumamnya.

"Pak.. Aku mendengar suara langkah kaki di semak semak dekat sana, " lapor seorang prajurit yang baru saja kembali ke posnya.

"Itu pasti mereka ! Aku dan unit satu akan mengikuti mereka pergi, kalian tetap kawal yang lain sampai kekota, " tegas pemuda berambut pirang itu, yang ternyata adalah kapten disana.

Baru separuh perjalanan, mereka dikejutkan oleh teriakan binatang buas.

"A-apa itu ?" bisiknya takut takut.

"Binatang itu pasti mengejar mereka, ayo cepat kejar ! kita harus memastikan para penyusup itu mati disini."

Namun baru beberapa langkah,tiba tiba cahaya yang menyilaukan kembali membuat mereka terdiam.

"Kapten Deidara.. Sebenarnya apa itu? Mungkinkah itu siluman? " salah satu rekannya semakin ketakutan.

"Kapten.. Kau pernah dengar kan ? Isu bahwa daerah hutan ini dihuni iblis berekor sembilan? " ucap prajurit bertopeng lolipop.

"Sudahlah! Kita ini sedang bertugas. Berhenti memikirkan hal bodoh. Kau terlalu banyak dengar cerita horor! " Deidara memutar bola mata bosan, ia menghela nafas melihat kelakuan anak buahnya ini. "Cepat kesana.. Mereka pasti ada disana. "

Benar saja. Deidara melihat Itachi sedang memetik bunga mawar merah diatas batu besar. Ia pun segera melesatkan anak panahnya tepat ke arah Itachi. Beruntung anak panah tersebut hanya menggores lengannya, yang membuat mawar itu terjatuh kekolam.

"Penyusup ! kalian seharusnya tidak berada disini." Deidara muncul dari balik pohon dengan senjata yang terarahkan pada Itachi. Dengan segera prajurit Anbu menghadang mereka.

Tanpa mereka ketahui, mutiara rubah yang bersemayam didalam bunga mawar itu terjatuh ke dasar kolam. Dan kabut asap tiba-tiba saja muncul hingga membuat mereka tidak bisa melihat apa apa. Itachi dan teman temannya dibuat pingsan dengan asap kabut yang membuat pernapasan terasa sesak.

Namun tidak dengan Deidara dan prajurit dari unit satu, mereka disuguhkan dengan sosok menyeramkan Sakura yang tiba tiba bangkit dari dalam air. Kedua mata merah menyala, ekor putih panjang yang berkibar, serta kuku kuku panjang yang begitu tajam seolah itu senjata terbaiknya.

"A-apa yang terjadi ini ... " Deidara menjadi ketakutan, ia mengambil langkah mundur. Namun salah satu ekor Sakura menangkapnya, melilitnya dengan begitu erat layaknya seekor ular.

"Argh ... Lepaskan aku!! " ia berteriak meronta ronta. Sementara pasukan unit satu berusaha menembaki Sakura dengan panah, berharap makhluk itu melepaskan kaptennya.

Dengan satu tebasan ekornya, panah panah tersebut berputar arah hingga menjadi bumerang bagi prajurit Kerajaan Akatsuki. Mereka tertusuk oleh senjata mereka sendiri. Sebagian dari mereka terkapar tak berdaya, dan beberapa orang memilih melarikan diri.

"Jangan takut ... " bisik Sakura yang membuat Deidara merinding ketakutan. Keringat dingin mengucur deras, dan wajahnya pun berubah pucat pasi.

"Aku hanya inginkan hatimu ... " Suara merdu Sakura seakan menggoda.

"J-jangan .. Aku mohon~" lirihnya.

"Akh.. Khh," darah keluar dari mulutnya, saat Sakura menancapkan kuku-kuku panjangnya di tulang rusuk manusia, yang sangat lemah ini. Dengan bersemangat ia mencabut keluar jantung tersebut, dan memakannya.

"Hangat.. " Sakura sangat menikmati perburuan pertamanya, setelah sekian lama.

"Sakura-sama ! Syukurlah, aku pikir kau akan terkurung didalam bunga itu." Karin yang tiba-tiba datang menghampiri Sakura, menghela napas lega.

Demon Of love (Sasuke X Sakura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang