☁️ 02- Mae or Zurra?

425 313 324
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."
(QS. Ad-Duha 93: Ayat 11)

☁☁☁

Gadis berhijab pashmina hitam itu berjalan keluar dari sebuah minimarket. Ia membawa sekantong belanjaannya, hendak menyebrang jalan.

Dari arah berlawanan gadis itu melihat sebuah mobil berkecepatan tinggi sedang melaju. Namun, kedua netranya tak sengaja menatap seorang cowok yang hendak menyebrang tak melihat mobil itu.

Ia melempar asal kantong plastik belanjaannya. Sejurus kemudian gadis itu berlari secepatnya. "Awasss!!"

Mobil berkecepatan tinggi itu berhasil melewatinya dengan seseorang yang ditolongnya.

"Lo gak kenapa napa kan?"

"Alhamdulillah, gue gak kenapa napa kok." Cowok itu bangkit dari duduknya di pinggir jalanan aspal. Begitupun dengan gadis itu.

"Syukurlah, maaf gue dorong lo tadi."

Ya Allah, maafkan hamba menyentuh yang bukan mahram, batin gadis itu dalam hatinya.

"Terimakasih udah nolongin gue," ucap cowok itu.

"Sama-sama. Sesama manusia emang harus saling tolong-menolong kan."

Cowok itu mengangguk singkat. Ia masih menundukkan kepalanya, tak menatap lawan bicaranya. Cowok itu menjaga pandangannya. Hal yang sama pun dilakukan gadis itu.

"Sorry, gue pergi dulu! Assalamu'alaikum!"

Gadis itu berbalik melanjutkan jalannya. Tanpa menunggu jawaban salam dari cowok itu.

☁️☁️☁️

"MAE! ZURRA!"

Teriakan nyaring itu membuat gadis yang dipanggil namanya menghentikan langkahnya. Gadis berhijab pashmina hitam itu menggelengkan kepalanya. Kemudian menatap bestie-nya yang sedang mengatur napasnya akibat berlari menghampirinya.

Namanya Maezurra Kasyafani, biasa dipanggil Mae atau Zurra. Gadis yang memiliki lesung pipi, dan tinggi badannya yang gak terlalu tinggi. Ia sudah tau betul kebiasaan si bestie-nya itu.

"Astaghfirullah Syakira ini lagi di jalan!" semprot Maezurra.

"Lagi-an lo-sih, gue cari-cari malah ninggal-in gue. Gue kan ngantri beli batagor Mang Asep, udah dibuatkan mana belum bayar lagi," gerutu Syakira.

Maezurra terkekeh. "Ya gimana ya, gue tadi haus banget mo minum. So, gue beli ke minimarket. And ya, tadi ada sedikit urgent."

"Iyain deh, bentar urgent?"

"Jom gue ceritaiin sambil jalan."

Akhirnya mengalirlah cerita Maezurra tentang kejadian tadi. Tanpa di lebih-lebihkan dan tanpa di kurang-kurangkan.

"Alhamdulillah lo gak papa," syukur Syakira. Gadis itu terlihat khawatir. "Terus air minuman lo, mana?"

Maezurra mengangguk kepalanya seraya bersyukur. "Astaghfirullah, 'kan gue lempar asal!"

"Ish ish ish, lo mah kebiasaan. Yodah ayo ambil." Ajak Syakira sambil menggandeng tangan Maezurra.

"Tunggu, motor lo juga mana?" tanya Maezurra.

AlbirruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang