Part 6
.
.
.Pagi menjelang, meski tidak ada bunyi alarm atau cahaya masuk menyelinap melalui cela kordeng. Jimin tipikal pria yang bangun tepat waktu.
Saat ia terjaga, hal pertama yang ia rasakan adalah cram dibagian pundak kirinya, seperti sesuatu tengah menindihnya.
Jimin mengerjap-ngerjapkan matanya, ia terkejut saat menoleh ke kiri ternyata Yn tengah menjadikan pundaknya sebagai bantalan, tangannya memeluk tubuhnya seolah menjadi guling.
Ada pula hal yang membuat Jimin lebih terkejut lagi, tangan kanannya menyelinap masuk kedalam kemeja Yn, menyentuh bagian dada Yn yang tidak dibalut oleh apapun.
Jimin segera menarik tangannya, memindahkan kepala Yn ke atas bantal, ia mulai meruntuki dirinya sendiri. Untung saja ia bangun lebih awal jadi tidak ada kesalahpahaman.
Andai saja Yn bangun lebih dulu dibandingkan dirinya, sudah dapat dipastikan betapa malunya dirinya saat ketahuan tangannya menyelinap masuk ke dalam kemejanya, bahkan menyentuh dua gundukan kenyal miliknya.
"Apa yang aku lakukan, dasar pabbo," gumam Jimin.
ia pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, mengguyur kepalanya yang mendadak panas agar lebih dingin lagi.
Saat Jimin kembali dari kamar mandi, terlihat Yn masih tertidur lelap. Pria bertubuh atletis ini saat ini hanya menggunakan handuk saja sebagai penutup bagian bawah tubuhnya.
Jimin berniat membangunkan Yn karena hari sudah semakin siang, saat Jimin berjalan tidak sengaja kakinya terpeleset oleh air yang mengalir dari rambutnya yang basah.
Bugh!
Jimin terjatuh tepat di atas tubuh Yn, bibir keduanya saling bersentuhan.
Mata Yn terbelalak terkejut saat membuka mata hal yang ia lihat pertama adalah Jimin tengah mencium bibirnya.Cklek!
"Oppa, Yn. Bangun ini sudah siang." Alya yang baru saja membuka pintu tidak kalah terkejutnya saat melihat pemandangan di luar dugaannya.
Yn dan Jimin pun menoleh secara bersamaan, keduanya terkejut pasti Alya berpikiran macam-macam Karena posisi keduanya menjurus pada hal yang tidak mungkin untuk di elak, terlebih lagi Jimin hanya menggunakan handuk saja sebagai penutup tubuhnya.
"Mianhe, sepertinya aku datang diwaktu yang kurang tepat. Ayo Pert kita ke lokasi duluan," sambung Alya lalu kembali menutup pintu kamar.
Yn segera mendorong tubuh Jimin menjauh dari dirinya, ia mengusap bibirnya kasar.
"Kenapa menciumku saat aku tertidur? dasar mesum!" ucap Yn kesal lalu ia bangun menuju kamar mandi dan membanting pintu dengan kasar.
Diam-diam di balik pintu kamar mandi Yn tengah memegangi dadanya yang bergemuruh begitu kencangnya, dadanya berdegup tidak beraturan. Jari-jarinya menyentuh bibirnya yang tipis semburat merah mulai muncul saat mengingat Jimin telah menciumnya.
🍃🍃🍃
Semua kru dan yang lainnya sudah berkumpul hanya Yn dan Jimin saja yang belum datang. Sehun terus menerus melihat ke sembarang arah untuk memastikan kedatangan keduanya.
Hari ini Dara tidak ikut syuting karena ada keperluan mendesak yang harus membuatnya kembali ke Seoul secepatnya.
"Bukankah tidak apa-apa jika hari ini sedikit terlambat, sepertinya mereka masih sibuk dengan urusan mereka," ucap Alya
Belum juga selesai berucap Jimin dan Yn datang secara bersamaan. Bahkan rambut keduanya masih basah sehingga menaruh tanya bagi semuanya.
"Mianhe, kita terlambat." ucap Yn dan Jimin bersamaan.
Sehun yang melihat rambut Yn basah belum kering ia membawakan handuk kecil untuk Yn lalu menaruhnya di atas kepalanya.
Yn mendongakkan kepalanya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah tampan Sehun, pria dengan hidung mancung yang tidak kalah sexi-nya dengan Jimin.
"Kenapa rambutmu basah? kau bisa masuk angin jika keluar seperti ini." tanya Sehun lembut.
"Oh."
Hanya kata itu yang keluar dari bibir Yn, Sehun hanya tersenyum melihat ekspresi Yn. Ekspresi yang ia rindukan, tatapan yang ia rindukan, suara dan semua apa pun yang ada didiri Yn seoalah kembali ia temukan.
Alya dan Pert diam-diam memperhatikan perubahan mimik wajah Jimin dan berkata, "Sepertinya semua semakin panas."
"Jika mereka sudah panas, bukankah kita juga harus lebih panas," goda Pert.
Alya mencoba menoleh berniat untuk mencubit Pert, namun posisi wajah Pert terlalu deket sehingga saat Alya menoleh bibirnya tidak sengaja menyentuh pipi Pert.
Alya yang masih syok dan mematung membuat Pert memiliki banyak kesempatan lain.
Cup!
Pert memberi imbuhan kecupan lembut dibibir Alya lalu ia pergi begitu saja meninggalkan gadisnya yang masih mematung disana.
Beberapa kru yang melihat momen langka ini pun segera mengambil gambar keduanya.Sedangkan Jimin yang masih sibuk menatap ke arah Yn dan Sehun lagi-lagi merasakan gejolak rasa yang aneh. Namun Jimin bersikeras dengan pendiriannya bahwa apa yang ia rasakan saat ini tidak seharusnya.
Jimin pun pergi keruang make up meminta agar kru mengerikan rambutnya yang basah. Tidak selang lama Sehun dan Yn datang keruang make up di sana sudah ada Pert dan Jimin.
Alya yang datang terakhir duduk di samping Pert. ruangan make up menjadi mencekam beberapa kru merasa aneh karena semua artis yang mereka garap tidak ada yang membuka suara dari awal hingga akhir dimake up.
Jimin sesekali melirik melalui ekor matanya memperhatikan Yn yang sibuk bermain ponselnya sama seperti Sehun. Entah mengapa Jimin merasa meski ruangan ini sunyi sebenarnya keduanya tengah mengobrol di dalam ruang chating.
Satu persatu artis keluar setelah di make up, menyisakan Jimin dan Yn saja yang masih sibuk dengan ponselnya. Jimin menyuruh semua kru keluar terlebih dahulu.
Jimin bangun dari duduknya, memutar bangku yang tengah Yn duduki membuat keduanya saling berhadapan.
"Jiminshi apa yang kau lakukan? di mana yang lain?" tanya Yn.
"Aku hanya ingin memastikan satu hal."
"Satu hal? maksudnya?"
Cup!
Jimin menarik tengkuk Yn, menariknya dalam sebuah ciuman yang memburu. Satu hal yang ingin Jimin pastikan adalah perasaannya, Karena beberapa hari ini Yn benar-benar menghantui pikirannya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Sister in Law 🔞
FanfictionMengisahkan tentang seorang actor dan penyanyi Park Jimin yang harus menerima syarat membuat rekayasa pertunangan dengan Min Yn demi menutup secandalnya. Sifat keras seorang Park Jimin membuat adiknya Park Alya bersikeras membantu hubungan rekayasa...