Berbagi Kamar

34 4 4
                                    

Part 5
.
.
.

Saat semua tengah sibuk di luar, dua insan ini tampaknya tengah mondar-mandir merencanakan sesuatu. Mendadak Pert dan Alya merubah tempat penginapan.

"Kau yakin ini akan berhasil?" tanya  Alya pada Pert.

"Percaya saja padaku, kau sudah mengabari mereka kalo kita pindah penginapan?"

"Sudah, sepertinya sebentar lagi mereka akan kembali."

Sedangkan di luar sana Yn yang baru saja mendapatkan kabar dari Alya bahwa penginapan mereka pindah segera kembali diantar oleh Sehun. Dari arah berlawanan Jimin pun baru saja tiba sehingga tiga insan ini bertemu secara tidak sengaja.

Jimin melangkah terlebih dahulu masuk kedalam penginapan, enggan melihat dua mahluk dihadapannya.
Sehun sedikit terkejut karena ternyata Yn dan Jimin tinggal satu penginapan.

"Aku masuk dulu, Alya sudah menungguku. Gomawo sudah mengantarku," ucap Yn.

Sehun hanya menjawabnya dengan anggukan, ia mengelus pucuk kepala Yn sebelum ia masuk kedalam penginapan dan mulai hilang dibalik pintu.

Sesampainya di dalam, tampak Jimin yang tengah protes pada Alya dan Pert.

"Kenapa kalian pindah penginapan mendadak? dan hanya ada tiga kamar?" Jimin nampak kesal pada Alya.

"Penginapan yang lama pipanya bocor, hanya tersisa penginapan ini saja. Aku dan Pert datang lebih dulu pastinya kita juga tidak mungkin kita satu kamar, kan?" tungkas Alya.

"Alya bener, tidak masalah jika kau ingin aku dan Alya berbagai kamar. Mungkin saat kembali dari Pulau Jeju kau akan memiliki keponakan," goda Pert.

"Hei ... jaga ucapanmu jangan konyol." Alya melempar bantal tepat diwajah Pert.

"Lalu dimana kamar kita Alya?" tanya Yn dari arah belakang.

"Ah ... mianhe Yn, di kamarku hanya ada single bad, jadi aku tidak mungkin berbagi denganmu. Malam ini kau tidur dengan Jimin Oppa Karena hanya ada satu kamar yang menyediakan King bad, lagi pula kalian sudah bertunangan jadi wajar saja kalian tidur sekamar," terang Alya.

Yn dan Jimin saling bertukar pandang sejenak, lalu Jimin meninggalkan Yn masuk kedalam kamar terlebih dahulu.

"Oh iya, barang-barang kalian sudah aku rapihkan didalam lemari. Jadi kalian tidak perlu repot-repot merapihkannya lagi."

Terdengar sayup-sayup suara teriakan Alya dari luar saat Yn menutup pintu kamar, ia melihat sekeliling tampaknya Jimin tengah di kamar mandi.

Sedangkan di luar sana, Pert dan Alya saling tos tangan merasa rencana keduanya berhasil membuat Yn dan Jimin tinggal satu kamar.

"Bagaimana rencanaku? berhasil, kan?"

"Kali ini aku akui rencanamu bagus," ucap Alya.

"Yaaa ... kau yakin tidak ingin berbagi kamar denganku?" goda Pert.

Alya langsung mencubit pinggang Pert, semburat merah mulai nampak dipimpinnya. Alya pun segera masuk kedalam kamar untuk menghindar karena malu setiap kali Pert menggodanya.

Sedangkan di dalam kamar Yn tengah mengambil pakaian tidurnya, tidak selang lama Jimin pun keluar dari dalam kamar mandi.

"Aku sudah selesai, cepat sana bersihkan dirimu. Aku tidak suka ada suara bising saat aku istirahat," perintah Jimin.

Yn pun mengangguk paham, ia segera beranjak untuk membersihkan diri, sebelum Jimin akan marah padanya.
Saat Yn tengah berada di kamar mandi tidak sengaja ponselnya berdering tanda ada pesan masuk.

Jimin yang pada awalnya tidak ingin mengecek privasi Yn, namun rasa penasarannya kali ini runtuh. Pria berbadan atletis ini menarik layar ponsel Yn tanpa harus membuka pesannya langsung.

Mianhe untuk sore tadi, aku harap kita bisa kemabali seperti dulu.

By : Sehun.

Jimin merasa kesal usai membaca pesan singkat yang sehun kiriman pada Yn. Pada akhirnya Jimin tahu bahwa Sehun dan Yn memiliki hubungan spesial sebelumnya.

Ceklek!

Terdengar suara Yn membuka pintu kamar mandi, ia keluar dengan balutan baju tidur kemeja tanpa bawahan. Dua kancing diantaranya terbuka terlebih lagi rambutnya yang basah menambah kesan sensual pada dirinya.

Jimin seketika menelan ludahnya saat disuguhi sisi lain dari seorang Yn, sedangkan Yn ia hanya cuek saja karena tidak sadar sesungguhnya Jimin tengah memperhatikannya diam-diam.

"Ponselmu berdering, sepertinya ada pesan masuk," ucap Jimin.

Yn segera mengecek pesen masuk pada ponselnya, namun ia menaruhnya kemabali enggan membalasnya. Jimin sedikit merasa heran sejak ia kemabali sore tadi Yn nampak sedikit menjadi pendiam tidak banyak mengeluarkan suara.

Yn menarik selimut dan bantal yang tergeletak tidak jauh dari posisi Jimin duduk.

"Untuk apa kau mengambil selimut dan bantal?" tanya Jimin.

"Aku akan tidur di sofa, kau pasti risih tidur di sampingku."

"Tidurlah diranjang, aku tidak keberatan kau tidur di sini. Jangan merasa kepedean aku tidak akan menerkammu karena kau bukan tipeku."

Yn sedang tidak ingin berdebat dengan Jimin, pasalnya kepalanya sedang dipenuhi Sehun sejak sore tadi. Entah mengapa perlakuan Sehun padanya di pantai tadi mampu menggeser nama Jimin dihatinya.

Yn yang merasa lelah ia pun naik ke atas ranjang, menarik selimutnya tidur memunggungi tubuh Jimin yang masih sibuk bermain game.

Tidak sampai dua puluh menit, Yn sudah terlelap. Yn menggeliat tubuhnya berbalik memeluk pinggang Jimin yang masih dalam posisi duduk.

Dada Jimin berdesir begitu kencang, sejak Yn keluar dari kamar mandi ia tampak begitu sexy. Naluri lelakinya pun tidak dapat ia tahan.

Jimin menggeser tubuh Yn agar menjauh darinya, "Ayolah Jimin, buang pikiran kotormu!"

Jimin pun bangkit dari ranjangnya berniat keluar mencari udara segar, agar ia tidak tersiksa menahan gejolak prianya.

Ceklek! Ceklek!

Pintu kamarnya terkunci, dapat dipastikan ini pasti ulah Alya. Pasalnya adik semata wayangnya ini sangat berantusias ingin memiliki kaka ipar seperti Yn.

"Alya, awas kau! dasar anak nakal." gumam Jimin.

Mau tidak mau Jimin kembali naik ke atas ranjang, sekuat tenaga ia menahan gejolak prianya setiap kali melihat Yn yang tertidur hanya menggunakan kemeja tidurnya yang sexy.

Tbc

Perfect Sister in Law 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang