13

2.8K 409 47
                                    

Serius cape banget bagian perkelahian ini wkwk, aku nunggu 100 votes aja deh baru up lagi biar up nya lama :v kalian juga cape kan, nafas dulu aja. Pasangan yang ini ribet emang
 

Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡

Sunghoon ini terlampau jujur, sejak awal tak pernah keberatan bilang Sunoo merepotkan, Sunoo senang membuat susah orang, Sunoo berisik dan petakilan. Tapi baru kali ini Sunghoon menyebut Sunoo seorang 'pengganggu'.

Jadi, usaha Sunoo dahulu untuk mendapat perhatian seorang pangeran es hanya meninggalkan kesan 'pengganggu'.

Wow...

"Itu dulu, Sunoo... Aku tidak berbicara tentang sekarang. Dulu, aku memandangmu sebagai pengganggu tapi yang tadi kubilang... semakin lama aku sadar kehadiranmu membuatku merasakan bagaimana aku dihargai dengan cara yang benar. Aku benar-benar membutuhkanmu."

Sunghoon nyaris putus asa, nada suaranya bergetar tak bisa bayangkan jika Sunoo pergi meninggalkannya.

"Iya kau membutuhkanku bukan berarti mencintaiku."

Setelah berbicara seperti itu Sunoo dibuat sulit bernafas karena sebuah ciuman mendarat di bibirnya. Jemari dingin Sunghoon menancap pada dagu agar Sunoo tak bisa memalingkan wajah.

Lama.

Lama sekali.

Satu menit.

Dua menit.

Dan jalan ke tiga, Sunoo kepayahan kehabisan nafas tapi Sunghoon tak juga memberikan kesempatan untuknya bernafas.

Wajah Sunoo sudah mengeluarkan semburat merah, sekitar bibir basah dipenuhi saliva dan mungkin akan menjadi bengkak sebab ciuman itu semakin brutal.

Sunoo dibuat lemah bahkan kedua tangannya dipegang erat di depan dada.

Terus begitu sampai ia lemas baru Sunghoon membebaskannya.

Segera Sunoo meraup oksigen banyak-banyak. Sunghoon kembali menarik dagu Sunoo, memposisikan wajah itu untuk melihat ke arahnya.

"Perlu kau tahu, aku tak sesabar itu, Sunoo. Kau marah akupun sama, aku marah dan tak akan memaafkan diriku sendiri jika sampai kau benar-benar pergi."

Sunghoon menghempaskan kristal bening yang berlinang dari sudut mata Sunoo.

"Aku mencintaimu, sungguh. Bagaimana aku harus membuktikannya? Apa berada di sisimu saat kau kesulitan, tidakkah cukup?"

"Jadi kau mulai memperhitungkan kebaikanmu terhadapku?"

Sunghoon mengusap wajah frustrasi.

"Hah..." Membuang nafas keras-keras seraya mengadahkan kepala ke atas.

Salah mengajak Sunoo berbicara sekarang, mungkin memang butuh waktu untuk kekasihnya menenangkan pikiran. Kalau ini diteruskan, akan semakin runyam dan bisa-bisanya akan berakhir sepihak.

Sunghoon tak mau.

"Kau lelah, lebih baik istirahat. Percuma, apa yang kuucapkan tak bisa kau tangkap dengan benar." Sunghoon memaksa senyuman, mengusak rambut Sunoo sebelum berlalu keluar kamar.

"Yeah... Aku mencium aroma patah hati."

Baru saja keluar kamar, dirinya sudah disambut oleh kakak dari kekasihnya. Taehyung, bersandar pada pilar yang menghubungkan ruang tengah dan dapur. Menatap Sunghoon mengejek.

"Sudah sana pulang!" Titah Taehyung dengan sinis. Kakak mana yang tak geram melihat adiknya dibuat sakit hati, Taehyung sudah dengar kok, dia menguping pembicaraan kedua bocah itu.

Malas meladeni Taehyung, Sunghoon memutuskan pulang.

 
  

***
  
  

Ini kali pertama Sunoo merasa sakit hati karena dicurangi.

Rasanya begini ya?

Seperti tak ada hasrat untuk melakukan apapun apalagi hidup. Tapi hari sudah berganti, pagi menyapa menyuruh Sunoo bangun dari ranjang dan bersiap-siap pergi ke sekolah.

Di pagi hari seperti ini biasanya rumah sepi tapi kali ini berbeda, ada Taehyung yang tengah tiduran di sofa.

"Hyung tidak sekolah?"

Taehyung menoleh pada adiknya yang berdiri di tangga paling bawah.

"Huh? Sekolah?"

"Eh? Maksudku kerja."

Ah bagaimana bisa Sunoo fokus belajar, bicara normal saja pikirannya kemana-mana.

"Kerja, tapi aku harus menunggumu keluar kamar. Memastikan kau masih hidup."

Sunoo memutar bola mata. Begini memang punya kakak urakan seperti Taehyung.

"Aku pergi sekolah dulu."

"Tunggu tunggu tunggu." Taehyung menghampiri, menarik pundak adik kecilnya untuk duduk di sofa.

"Jangan mau dibodohi orang." Ucap Taehyung. Membuat Sunoo mengernyit heran.

Apa hyung tahu masalahku dengan Sunghoon?
  

***
  

Di jam istirahat, Sunoo kembali bersembunyi, jaga-jaga jika Sunghoon kembali menghampiri ke kelasnya.

Jungwon melihat Sunoo meringkuk di bawah kolong meja barisan belakang. Tak tega.

"Kau mau ikut aku dan Jay saja tidak?" Jungwon dan Jay punya tempat khusus yang tak siapapun orang tahu.

"Lalu aku jadi nyamuk? Tidak, terima kasih." Niatnya baik tapi Sunoo membalas ketus seperti gadis yang tengah datang bulan.

"Hah, ya sudah. Aku pergi dulu."

Kini Sunoo sendirian, duduk dilantai, menyembunyikan kepalanya di atas lutut seraya meratapi rasa sepinya.

Di sini pengap sekali, sialan.

Tapi tak apa, toh di luar juga tak membuat Sunoo merasa lebih baik.

Sampai suara yang amat Sunoo kenal mengejutkannya. Ia mengadahkan kepala dan melihat wajah menyebalkan tengah memasang senyum rupawan.

"Jangan merasa badanmu kecil bersembunyi di bawah meja. Kelihatan tahu, Sunoo gendut! Yuk lebih baik pergi makan denganku."

Maksud Sunghoon sih menghibur tapi caranya itu lho... Tidak pernah sejalan dengan cara berpikir Sunoo yang merasa itu adalah hinaan.

Gen.dut

Apalagi sejak dulu dia mati-matian mengikuti program diet karena terlalu banyak makan sedang ia amat sensitif dengan kenaikan berat badan. Lalu Sunghoon datang dengan mudahnya mengatakan ia gendut.

"Aku gendut, aku tak mau makan. Apalagi denganmu."

Ketus Sunoo berjalan pergi meninggalkan Sunghoon yang menatap nyalang.

Aku salah lagi ya?

TBC

Dan Sunghoon pun ngebug

Dan Sunghoon pun ngebug

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11.07.21

✓ ꧁Morning Glory꧂[ SungSun ] -Spin OffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang