✓ ꧁Morning Glory꧂[ SungSun ] -Spin Off

16

Akhir2 ini tiap up aku ga bisa lebih dari 1000 kata jadi aku usahain up cepet ^^

  
  
Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡

Terhitung seminggu sudah Sunghoon dengan segala perjuangannya untuk memperbaiki hubungan. Tapi yang diperjuangkan tidak sedikitpun acuh membuat kepala Sunghoon nyaris pecah memikirkan apa lagi yang harus ia perbuat.

Akhir-akhir ini ia mengutuk lebih sering pada orang yang menyebarkan foto dirinya bersama Jake dan sampai sekarang pula ia belum tahu siapa orangnya.

Sunghoon perlu bertemu Jake.

Setelah sekian lama, baru sekarang lagi Sunghoon menapaki rumah yang dahulu sering dijadikan tempat bermainnya bersama Layla.

Ini rumah Layla.

Terlintas pikiran 'apakah Layla merindukan rumah ini?' mungkin Sunghoon sebagai manusia bisa bertindak seenaknya tanpa tahu hewan apalagi seekor anjing yang punya hubungan erat dengan pemiliknya juga mempunyai perasaan yang sama kuat dengan manusia.

"Aku tak akan lama-lama." Bahkan sebelum Jake menawarkan minuman, Sunghoon sudah menegaskan. Toh apalagi yang diharapkan Jake? Berharap Sunghoon sengaja main ke sini setelah apa yang sudah terjadi? Itu pikiran terbodoh yang pernah ada.

Mereka duduk saling bersebrangan. Rasanya gugup bagi Jake menatap netra dingin itu. Tapi Sunghoon terlihat biasa, mungkin memang perasaan cinta sudah tak ada untuk Jake.

"Apa kau pernah kehilangan ponselmu? Maksudku aku ingin bertanya perihal foto itu, aku ingin mencari tahu siapa yang menyebarkannya."

To the point sekali.

"Tidak, aku tidak pernah kehilangan ponsel."

"Tidak menyimpan di sembarang tempat?"

"Ponselku pakai pengaman."

Sunghoon berpikir keras.

"Kau ada di klub fotografi, kan? Apa kau menyimpan foto itu di memori kamera atau mungkin laptop atau apapun itu." Sunghoon tak tahu lagi harus mengusut sampai mana kalau tak ada jejak dan tanda sama sekali.

Jake berpikir sejenak lalu menggeleng.

Sunghoon mengusap wajah frustrasi.

"Ada dari temanmu yang suka meminjam ponselmu?" Ini pertanyaan terkahir, kalau Jake tidak membenarkan mungkin mental Sunghoon akan berakhir goyah.

"Teman-temanku biasa meminjam ponsel satu sama lain, tapi jangan bilang kalau kau berpikir mereka yang melakukannya."

Bang! Sunghoon mendapat pencerahan.

'teman-temanku biasa meminjam ponsel satu sama lain.'

Sunghoon tertawa remeh.

"Tak ada siapapun yang bisa kau percaya, Jake. Sekalipun itu teman dekatmu."

Jake menggeleng mendengus rasanya tak mungkin jika Jay dan yang lain melakukan itu.

"Itu mustahil, mereka tak pernah macam-macam. Kami berteman sudah cukup lama." Jake terlalu naif. Pikir Sunghoon.

Merasa tak ada lagi keperluan, Sunghoon menyudahi percakapan.

"Terserah, aku sudah selesai. Terima kasih atas waktunya." Sunghoon beranjak dari duduk hendak keluar. Tapi langkahnya berhenti dan berbalik kembali.

Entah apa yang terjadi tapi Jake merasa ada yang berbeda dari tatapan Sunghoon sekarang.

Tatapan dingin itu meredup dengan sayu.

"Aku akan menyerahkan Layla padamu. Aku minta maaf atas apapun kesalahan yang pernah kuperbuat."

Jake diam, meragu atas fungsi pendengaran nya. Seumur hidup baru kali ini mendengar Sunghoon meluruhkan ego dan mengakui kesalahan.

"Tidak perlu meminta maaf jika kau dipaksa Sunoo—"

"Tidak, ini tidak atas dasar perintah Sunoo atau siapapun, aku dengan tulus meminta maaf."

Sunghoon berjalan lebih dekat.

"Aku meminta maaf untuk benar-benar menyelesaikan masalah kita, kau tahu... aku sudah punya Sunoo, aku amat mencintainya. Kalau kau... masih menyimpan rasa padaku, sebaiknya kau berhenti saja."

Sunghoon dengan segala kamus yang ia punya. Berbicara bermaksud minta maaf tapi selalu terselip kalimat menyebalkan.

'Kalau kau masih menyimpan rasa padaku sebaiknya kau berhenti saja.'

Jake tersenyum kecil. Mengerjap beberapa kali memandang ke lantai lalu meneguhkan diri menatap Sunghoon kembali.
Dia menggigit bawah bibir untuk menghilangkan rasa sesaknya.

"Ya, aku pun minta maaf. Dan ya... aku sedang berusaha." Jake membuang muka ke samping, meski tersenyum air matanya tetap mengalir. Selama ini ia menutup hati karena berharap Sunghoon kembali. Tapi yang didapat adalah kejutan luar biasa yang pernah ada, si pangeran es yang dikira tak mudah menjalin cinta malah sudah punya tambatan hati baru.

Jake tak kuat. Tubuh yang nyaris limbung kini mendapat sandaran saat terasa tubuhnya di bawa ke dalam pelukan.

Entah kenapa Sunghoon bergerak  memeluk Jake, tapi yang pasti dia ingin melakukannya untuk terakhir kali sebelum benar-benar menutup lembaran lama dan fokus memperbaiki hubungannya bersama Sunoo. Sunghoon perlu berdamai dengan masa lalu untuk siap melanjutkan perjalanan.

"Kau orang baik, aku percaya kau pasti mendapat yang lebih baik dariku."

Jake tersadar, sandaran ini hanya sementara.

Nyatanya hanya kau yang aku inginkan, Sunghoon.

Jake mengangguk. Membalas pelukan itu.

Kebahagiaan mu jadi kebahagiaan ku.

  
  
  
  
***
  

Seperti malam-malam sebelumnya, setiap kali Taehyung pulang. Selalu ada Sunghoon duduk di depan rumah, melempar kerikil seolah itu adalah satu-satunya yang bisa ia kerjakan.

"Kau tak ada kerjaan ya? Bermain kerikil setiap malam, tidak berguna sekali hidupmu." Sindir Taehyung.

Sunghoon mengadahkan kepala, mendapati Taehyung berdiri tak jauh di depannya.

"Hey, hyung... Selamat datang." Memasang senyum kecil yang terlihat melelahkan di mata Taehyung.

Wajah Sunghoon sudah mengalami perubahan, kantung mata tercetak jelas, bibir pucat dan terlihat sedikit kumal.

Badannya juga lebih kurus, dia memerhatikan kesehatan Sunoo tapi tidak dengan dirinya sendiri.

Taehyung berjalan melewatinya.

Terdengar suara kunci diputar dan pintu terbuka. Sudah biasa tak dibiarkan masuk, sekarang Sunghoon hanya diam tak memaksa bertemu Sunoo.

Duduk di sini rasanya sudah cukup.

"Sunghoon..." Suara berat Taehyung memecahkan lamunan Sunghoon.

"Masuklah..."

Taehyung tak tega.

TBC

RIP SungJake :( kapan2 aku buat cerita SungJake hepi ending :'v

17.07.21