Ruangan menakutkan

20 4 2
                                    



Sebuah sudut ruangan hening serta penerangan cukup redup menjadi tempat seorang siswa laki-laki yang masih mengenakan seragam sekolahnya duduk termenung dengan tatapan kosong. Kepalanya tertunduk seolah di penuhi dengan beban berat yang dipikulnya. Ia masih tak percaya dengan apa yang menimpanya hari ini, berniat menyelamatkan nyawa orang lain ia malah di tuduh menjadi tersangka dalam kejadian ini.

" Aigo, Lihat si kunyuk itu. Kau bisa membayangkan bagaimana kelakuan anak zaman sekarang, mereka semakin brutal dan menyeramkan. " ujar seorang polisi yang menyandarkan tubuhnya sembari melipat kedua tangannya di dada.

" Eoh, aku hanya berharap jangan sampai putraku hidup seperti dia. " balas polisi lain di sampingnya

Kedua polisi itu sedang memperhatikan Jung Hyuk di balik kaca besar ruang introgasi. Ini menjadi kali pertama mereka menangani kasus seorang siswa dengan masalah yang cukup serius dan menjadikan bahan perbincangan mereka malam ini.

Klek...

Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan tiga orang yang berjalan masuk. Dengan spontan, dua polisi yang sedang berada di ruangan itu langsung memberi hormat.

" Hormat timjang-nim. " ucap salah satu polisi.

Tanpa bicara dan hanya menganggukan kepalanya, pria yang akrab di sebut ketua Ahn itu langsung melihat ke arah ruang introgasi.

" Aku ingin menemuinya. " Ketua Ahn.

" Silahkan lewat sini. " ujar salah satu polisi di belakangnya

Tanpa waktu lama, ketiganya langsung masuk ke ruangan dengan seorang siswa yang terlihat menyedihkan. Ia tak mengangkat kepalanya meski ada orang yang menghampirinya.

Seorang ketua polisi itu menarik kursi dan duduk di depan Jung Hyuk dengan tatapan tajam mengintimidasi.

" Apa yang kau lakukan di sini? "

" Apa menurutmu kantor polisi adalah tempat untuk seorang siswa seperti mu? Kau bosan belajar di sekolah?! " Ketua Ahn memancingnya bicara meski tak ada respon.

" Kenapa? Kau enggan menjawabku? "

Pertanyaan bertubi-tubi itu membuat Jung Hyuk menegakkan kepalanya. Amarah pun terlihat jelas saat Jung Hyuk perlahan mengepalkan kedua tangannya.

" Untuk apa aku menjawabnya? Tak akan ada yang percaya dengan apa yang keluar dari mulutku. "

" Bukan aku pelakunya! "

" Aku tidak melakukannya! "

" Aku terus mengatakan itu, tapi semua percuma bukan? Aku tetap seorang penjahat di mata kalian. " Jung Hyuk bicara dengan penuh penekanan. Ia nampaknya letih karena terus ditanya bahkan di tuduh sedari tadi.

" Ya! " Ketua Ahn

" Appa! Geumanhae... jaebal.. " kini Jung Hyuk mulai berkaca-kaca.

" Aku hanya ingin menolongnya! Aku tahu siapa yang mendorongnya, aku tahu pelakunya." Jung Hyuk telah benar-benar kehilangan kesabarannya.

Kedua polisi yang berada di ruangan itu dan dua orang polisi yang tengah mengawasi mereka kini membulatkan mata karena terkejut mendengar ucapan Jung Hyuk barusan.

" Tinggalkan kami berdua! " Ketua Ahn segera memberi mereka perintah.

" Baik. " kedua polisi segera keluar dari ruang introgasi dengan raut bingung.

Ketua Ahn kini menekan earphone nya dan melihat ke arah cermin besar yang terlihat gelap dari dalam. " Matikan semua kamera dan perekam di ruangan ini "

AnswerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang