Sniper

9 1 0
                                    

-
-
-

08.00 KST

Pagi-pagi sekali, seorang gadis berpakaian sederhana namun terlihat anggun itu berjalan di koridor rumah sakit elit di kota Seoul. Ia berjalan dengan santai sembari memperhatikan beberapa pasien yang melintas di sekitarnya.

Semula tak ada yang menyadari kehadiran gadis itu sebelum salah seorang perawat dekat meja resepsionis bergumam takjub melihat karismanya.

" Omo! Siapa wanita itu? Dia tampak modis sekali. "

" Eoh, dari pakaiannya saja dapat di simpulkan dia bukan orang sembarangan. " balas rekan perawatnya.

Perbincangan itu sontak membuat orang-orang yang berada di sekitar resepsionis memandang ke arah gadis yang kini terlihat berjalan ke arah mereka.

" Selamat pagi. " ujarnya.

" Selamat pagi, ada yang bisa di bantu? " suster.

" Aku ingin menemui pimpinan rumah sakit ini. Apa dia ada di ruangannya? "

" Mohon maaf, apa anda sudah memiliki janji sebelumnya? " suster.

" Umm... tentu saja. Kami sudah janji bertemu beberapa hari lalu. "

" Kalau begitu, mari saya antar. "

" Nee, terima kasih. "

-

Tok tok tok.

Pintu ruangan yang berada di ujung koridor itu kini di ketuk oleh suster yang mengantarnya. Tak lama, seseorang menyahut dan memerintahkan mereka masuk.

Setelah pintu terbuka, gadis itu melangkah masuk, kemudian suster menutup pintunya seraya kembali keluar. Dari tatapannya, seperti di ketahui mereka memang sudah saling mengenal sebelumnya.

" Hye Sun? " Pria paruh baya yang memakai jas putih itu kini berdiri mendekati gadis yang masih memandangnya. " Kau Hye Sun, benarkan? "

" Nee, Paman. "

" Syukurlah kau sudah sampai dengan selamat. Kenapa tak mengabariku dulu? "

" Ponselku rusak, jadi belum sempat memberitahumu. " Hye Sun.

" Arraseo, arraseo. Ayo duduk dulu. "

Keduanya kini duduk santai dengan teh hangat yang tersaji.

" Bagaimana kabar pamanmu? Dia masih suka memancing? "

" Eoh, paman tak pernah melewatkannya saat libur bekerja. "

" Aigo, semenjak dia memutuskan pindah ke Swiss memancing tak menyenangkan lagi untukku. " Paman Seo menambahkan sembari tertawa kecil. Hye Sun pun menanggapinya dengan ikut tersenyum sembari meneguk teh nya.

" Geundae, kenapa tiba-tiba kau memutuskan untuk kembali ke Korea? "

Mendengar pertanyaan itu, sontak Hye Sun terdiam dan menyimpan kembali teh nya. Ia menatap paman Seo untuk beberapa saat. " Aku rasa memang sudah saatnya aku kembali. "

" Bagaimanapun, aku lahir di negara ini. " Tambahnya dengan sedikit senyuman.

Sempat terdiam cukup lama, paman Seo kemudian menanggapi. " Ah, seharusnya aku tak menanyakan alasannya padamu. Karena ini memang negaramu, benarkan. " Ujarnya seraya kembali tertawa mencairkan suasana. Mereka tampak akrab dan mengobrol cukup lama di ruangan itu.

~°~

Kediaman Jung Hyuk yang megah nampak sangat artistik di lihat dari luar. Gedung kokoh dengan halaman luas yang terdapat di sebuah komplek elite dengan masih banyak tempat sepi membuat Jung Hyuk memilih lokasi itu untuk dijadikan tempat tinggalnya.

AnswerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang