~Happy Reading ~"Jadi bagaimana? El? Al?" Tanya ayah El. Setelah menjelaskan kejadian 4 tahun silam kini sudah waktunya El dan Al dijodohkan karna mereka sudah kelas 12 SMA Alvino berumur 18th dan Elliza 17th (ini ceritanya diumur segini sudah boleh nikah ya)
El dan Al kompak saling pandang mata keduanya beradu El memandang Al dengan tatapan yang sulit diartikan begitupun sebaliknya
"Ekhem" suara Darel terdengar dan mereka langsung tersadar
"Bisa dong ya Al?" Lanjutnya dengan alis yang di naik turunkan "ini juga permintaan bunda Al, masa kamu nolak permintaan bunda si" darel Masi berusaha membujuk
"Iya lagian kalian sudah kenal dari kecil udah kenal satu sama lain juga dongg"mama El mengompori mereka karna dari tadi El dan Al masih diam
"Tapi El masih sekolah loh mah pah" jawab El dengan wajah pupy eyes nya
"Sekolah ya tetep sekolah, tidak ada yang berubah kecuali status kalian. Kita juga akan mengadakan acara tertutup Liza, jadi tidak usah beralasan" Ucap Liam dengan tegas
"Al mau kalau itu memang permintaan terakhir bunda" sekalinya bersuara membuat mereka tercengang tidak ada embel-embel menolak tapi tidak dengan Liam yg wajahnya datar dan selalu formal.
tentu lah mau. hanya orang katarak yang tidak mau dengan putriku yg sangat cantik itu batin Liam
"Kamu gimana sayang?" Tanya sang bunda kepada putri pertama mereka
El Masi tercengang dengan jawaban Alvino itu, bukan ape-ape ni ye masalahnya si Al boga kabogoh mau ditaro dimana mukanya nanti jika di cap sebagai pelakor dan lagi El dan Al sudah bersahabat sejak lama apa dia bisa menerimanya lebih dari sahabat?
"Ell?" Tanya sang bunda lagi.Elliza masih diam dengan pikirannya, Alvino sedari tadi memperhatikan El yg hanya diam, kenapa gadis itu?
"Hehh" Al yang membantu menyadarkan sahabatnya itu bahwa dia sedang dijodohkan dengan lelaki tampan bukan sama om om
"Woi" tetap saja sahabat nya Masi bengong
"Elliza Putri Abraham!"panggil ayahnya dengan tegas
"H-hah gi-gimana? Apa? kenapa yah?" Sautnya seperti orang linglung. Satu meja sedang memperhatikannya dia. seperti bayi lahir yang tidak tau apa-apa saja Elliza ini.
"Emm maaf yah, mah,pah, gimana kalo Al bicara berdua sama El di depan?"
"Sok manggaa, tapi jawabannya harus iya" saut Darel dengan kekehan dan yg lainnya juga mengangguk
Al langsung menarik lengan El dan pergi kedepan
🌟🌟🌟🌟
"Lu kenapa si ellizaaa? Kelilit utang? Apa belom bayaran SPP?" Tanya nya dengan nada yang cukup geram
"Ck, Emang tadi kenapa si? gua bengong asli" jawabnya dengan watadoss
"Elliza yang cantik manis tapi masih lebih cakepan pacar guaa, satu hal yang harus lu tau. Lu dijodohin sama Alvino yang ganteng sejagat raya. bukan sama om-om gendut gausah lah berpikiran macem-macem" katanya dengan pd-nya
"Bentukan kek tutup panci aja bangga" ejek El dengan nada malasnya
Setelahnya keduanya terdiam cukup lama tak lama Alvino meraih tangan Elliza dan menggengamnya
"Lu tau kan gua sayang banget sama bunda" Alvino yang menatap El dan diangguki El
"Lu pasti juga sayang sama bunda Agnes dan lu tau gua udah janji untuk terus nurut sama bunda, makanya gua mau nerima perjodohan ini. Lu gak perlu mikirin cewe gua kalo emang itu yang lu pikirin. Secepatnya gua bakal mutusin dia El, dan belajar untuk menerima lu lebih dari sahabat gua, juga belajar me- emm mencintailu. Apa lu mau hidup berdua sama gua sesuai permintaan ortu kita?" El masih tak bergeming
"El Mau kan??"
-Tbc-
Apa ni jawaban El?
SATU VOTE DARI KALIAN BERARTI BUAT AKU😗
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & EL
Teen Fiction[ON-GOING] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] [BELAJAR MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN] ★★★ .. Apa lu mau hidup berdua sama gua sesuai dengan permintaan ortu kita?" El masih tak bergeming "El mau kan?" Elliza Putri Abraham dan sahabatnya Alvino Azzam Bagaskara...