Ruang presentasi terlihat mencekam, pelipis pemuda itu tampak basah oleh tetesan keringet. Kalau presentasinya kacau maka bosnya tidak akan memberi ampun. Gajinya menjadi taruhan. Bibir digigit pelan, sedikit khawatir akan reaksi kolega didepannya ini.
"Baik, rinciannya bisa dikirim di email saya. Senang bekerja sama dengan anda." Kolega pemuda itu berdiri, menjabat tangannya. Hembusan nafas lega lolos dari bibir pemuda itu. Dia sudah melakukan yang terbaik.
~~~
"Tadi kamu terlihat keren Xing," Minseok menepuk bahu Yixing. "Padahal Pak Choi lumayan susah untuk diajak bekerja sama."
"Keren sekali Yixing kita ini, memang dia terbaik!" Jongdae menimpali dengan suara khasnya yang menggelegar.
"Tadi aku sedikit gugup, terimakasih ya!" Yixing tidak bisa menyembunyikan rona merah muda di pipinya, satu departemen menengok kearah mereka bertiga.
"Tidak mungkin, Yixing kami terlihat sangat sempurna dan apa ini, kau merapikan rambutmu?" Minseok mengelus kepala Yixing, merasa bangga dengan sahabat karibnya.
"Minseok-hyung sudah, tidak enak dengan yang lain." Yixing mengibas-ibaskan tangannya, masih dengan semburat merah muda.
Minseok dan Jongdae masih menggoda Yixing sampai dehaman dari atasan mereka menghentikan segala aktifitas yang ada.
"Kim Minseok, Kim Jongdae, Zhang Yixing, berhenti membuat keributan di departemen saya dan kembali bekerja. Kinerja Zhang Yixing di presentasi tadi masih kurang memuaskan." Kim Junmyeon dengan sifat perfeksionisnya menegur bawahannya. Kim Junmyeon yang angkuh dan arogan. Sayang sekali wajahnya tampan dan kinerjanya bagus, orang-orang tak bisa benar-benar membencinya.
"Baik Pak, maaf." Ketiga pemuda itu hampir berucap dalam waktu yang sama. Setelah Kim Junmyeon kembali ke ruangannya, mereka mulai mendumel pelan.
"Bajingan tampan dan kaya, sialan." Minseok menghentak-hentakkan kakinya pelan, kembali menulis laporan yang sebelumnya tertunda.
"Minseokie berani sekali memuji lelaki lain didepan kekasihmu, aku sakit hati." Jongdae yang merupakan kekasih Minseok menampakkan wajah sakit hati.
"Jongdae, walau Minseok Hyung memuji lelaki lain belum tentu ia menyukainya. Cintanya Minseok Hyung kan hanya untukmu," Yixing terkikik kecil sebelum mengernyit tipis. "Kata-kataku cheesy sekali."
"Oh diamlah Jongdae aku sedang tidak ingin mendengar keluhanmu," Minseok melirik sinis kekasihnya. "Lagian walau kamu tak sekeren, sekaya, sepintar, sesempurna Kim Junmyeon kekasihku ya tetap kamu."
"Minseokie merendahkanku atau mau menyenangkanku sih?" Jongdae makin menunjukkan wajah seolah-olah terluka.
"Ah pasangan dua ini memang tidak ada hari tanpa bertengkar." Yixing menggeleng pelan.
"Makanya cari pacar Xing, biar tidak iri pada kami."
"Kali ini aku setuju Jongdae."
"Hei siapa bilang aku iri? Tidak kok!" Yixing memicingkan kedua matanya, ia sensitive.
"Kim Junmyeon terdengar cocok untukmu Xing kalau saja dia belum menikah." Jongdae memang penggemar roman picisan. Bisa jadi sahabatnya itu berakhir dengan atasannya seperti kisah klise di drama itu kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sulay Imagines
FanfictionAsam, Manis, Asin, Pahit, setiap hari punya kisahnya masing-masing. This is Sulay! Feel free to request ;) Ciao! Warning! 🔞 👀