Warning! Ada adegan ciumannya, kalau gak mau dapat dosa, bisa di skip.
+Banyak adegan drama dan lebih panjang dari part sebelumnya.Gadis bersurai hitam itu sedang terduduk di ayunan kayu. Wajahnya tertekuk sendu melihat hamparan laut di depannya.
"Kenapa?" Tanya pria bersurai kuning yang tiba-tiba datang entah darimana.
Sarada segera melihat sumber suara, onyx pekat bertemu dengan sapphire cerah. Entahlah, First impression sarada terhadap lelaki itu, yaitu tenang dan menyejukkan.
"Aku dijodohkan dengan seseorang yang tak pernah ku sukai. Bahkan aslinya, dia sudah memiliki pacar. Dan aku dipaksa, setelah menyelesaikan SMA, aku harus menikah dengannya. Padahal aku mau lanjut kuliah dulu, dan aku punya impian menjadi hokage. Kan sialan sekali." Sarada menceritakan semua keluh kesahnya, dan lelaki itu hanya mengangguk paham.
"Seperti itu kah? Kasihan dirimu ya." Baru saja Boruto membalas Sarada, tak lama burung camar lewat di atas mereka dan memberikan Sarada hadiah cairan di atas kepalanya.
"Ahhh burung bego!" Teriak Sarada, lalu boruto yang melihatnya hanya tertawa.
"Berasa eskrim cokelat, dikasih cream ya? Hahahaha." Goda Boruto dan lelaki itu mendapatkan pukulan di lengannya.
"Ish becanda loh. Ayo sini aku bantu." Boruto menarik Sarada ke arah pinggir laut, lalu membantu membershikan rambut hitam gadis itu.
Setelah Boruto membersihkan rambut sarada, lelaki itu memercikkan air ke arah sarada dan membuat baju sarada basah.
"Ihhh jadi basah tau. Sini kau!" Teriak Sarada sambil mengejar boruto, lalu dia membalas perbuatan boruto. Mereka menikmati momen itu."Kringgg kringgg."
Sarada terbangun dari mimpinya akibat dering ponselnya. Tertera di layar ponselnya, bahwa Kawaki lah yang menelponnya.
"Hmm halo." Ucap sarada pada Kawaki yang berada di seberang.
"Sar Lo dimana sih? Lo gak ingat kita harus ketemuan hari ini. Lo jangan lama-lama, gue sendirian nih." Balas Kawaki.
"Eleh banyak bacot, bilangnya sendirian. Aslinya pasti sama Sumire, ujung-ujungnya gue jadi nyamuk. Bilang gitu sama bokap lu, batalin aja nih perjodohan, gak bisa apa?" Pinta sarada kepada Kawaki.
"Ya menurut Lo aja, bokap keras kepala gitu." Kawaki diam sejenak, "ya, udah lu cepetan kesini."
"Mmph otw." Jawab sarada sambil melihat jam dinding yang menampilkan pukul 2 siang.
~~~
Benar yang Sarada katakan sebelumnya, pasti dia menjadi nyamuk diantara mereka berdua. Bukannya Sarada cemburu, tapi dia merasa jijik sama dua pasangan ini. Apalagi saat mereka berbagi ciuman di depan mata Sarada.
"Oi, sumpah gue gak cemburu. Tapi maaf nih ye, gue geli. Mata gue ternodai." Tegas sarada terhadap dua pasangan ini. Alhasil mereka menghentikan ciumannya, dan menatap Sarada malas.
"Ya gak Osah dilihat." Jawab Sumire.
"Latihan buat panasin keluarga gue sama keluarga lu yang keras kepala. Jadi kalau mereka masih ngotot juga, gue beneran cium Sumire depan mereka." Di sambung sama kawaki.
"Yah kalau emang mau latihan, kenapa harus depan gue, anak punk." Resah Sarada dalam hatinya.
Setelah dari awal hingga akhirnya mata sarada hanya melihat mereka beromansa saja, gadis itu memutuskan diam-diam pulang meninggalkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boruto-sarada||one shoot
Fanfictioncuma sekedar one shootnya borusara warning: -haram hukumnya plagiat -mengandung kata-kata kasar 15+