masked monster with unique princess (1)

532 45 0
                                    

Chapter ini terinspirasi dari,
-Beauty and the beast
-Cinderella

"PUTRI SARADA, SAMPAI KAPAN KAU HANYA REBAHAN SAJA?!" Teriak wanita berambut pink dari luar kamar Sarada. Sarada yang sedang baring di tempat tidurnya pun segera bangkit. Dia takut dengan suara warna mamanya yang menunjukkan warna merah gelap, menandakan Sakura sedang marah.

"I-iya ratu mama, aku tidak rebahan lagi." Ujar Sarada sambil membukakan pintu untuk mamanya. Onxy sarada menatap ibunya yang sedang memegang secarik kertas. Sarada yang melihatnya pun langsung memutar bola mata malas.

"Kamu itu, udah 17 tahun. Putri Akimichi, Putri shigaraki, Putri izuno, Putri Suzumeno, Putri Kurogane,  mereka semua sudah mendapatkan pasangan untuk pesta dansa. Sedangkan Putri Uchiha, Putri yang paling terkenal dengan kekuatan dan kecantikannya yang melebihkan Putri-Putri lain hanya rebahan tanpa mencari pasangan untuk pesta topengnya?!" Sakura memarahi Sarada sambil menunjuk-nunjuk kertas itu, "mau ditaruh di mana wajah raja dan ratu uchiha, Sarada!"

"Cih merepotkan. Kenapa sih adat istiadat ini masih di teruskan?" Gumam Sarada yang masih terdengar di telinga Sakura.

"Mama yang mencarikan pasanganmu, atau dirimu sendiri?!" Kini nada suara sakura meningkat. Dia menatap lantang putri sematawayangnya dengan tajam. Sarada yang pertama kali melihat ekspresi wanita itu, mengubah wajahnya menjadi takut.

"A-aku sendiri saja." Gagap Sarada sambil tergesa-gesa dan mencoba keluar dari zona nyamannya.

~~~

Sarada berjalan-jalan mengelilingi desanya, akan tetapi tak ada satu pun yang Sarada rasa cocok untuk menjadi pasangannya. Semua suara laki-laki yang Sarada temui memiliki warna kelabu. Tak ada satupun yang mengeluarkan warna suara kejujuran.

Sampai akhirnya, Sarada mengalihkan fokusnya pada seekor rakun yang mencuri sepotong ayam goreng dari sodagar secara diam-diam. Rakun itu berlari menuju ke hutan, dan diikuti oleh Sarada.

Sesampainya di hutan, sarada mendengar bunyi bisikkan dari arah depannya, "Psst psst."
Segera Sarada sembunyi di balik pohon besar sambil menatap pria tersebut. Tampaknya, pria tersebut merupakan tuan dari rakun yang dia ikuti. Buktinya rakun itu menyerahkan hasil curiannya pada dia.

"Kau pencuri!" Teriak Sarada tiba-tiba, sambil keluar dari tempat persembunyiannya.

Pria tersebut memutar matanya panik, tangannya langsung bergetar hebat. Seolah-olah menandakan dia bukan pencuri. Padahal, memang dia pencuri.

"A-ampun, aku memang pencuri. Ta-tapi jangan tarik aku ke depan khalayak ramai." Ucap pria itu memohon sambil sujud ke tanah.

Sarada sedikit tersentak kaget. Bukan karena aksi pria tersebut, tetapi warna khas dari suara pria itu. Dia melihat pria itu memiliki warna suara biru berpadu magenta. Ditambah lagi, nada suara pria bersurai kuning ini benar-benar hangat.

"Baiklah, aku maafkan kamu." Mendengar penjelasan dari sarada, pria bersurai kuning itu mengangkat kepalanya tak percaya. Sarada bahkan membantu pria tersebut untuk berdiri.
"Tapi, ada syaratnya." Ujar Sarada yang membuat Boruto menaikkan alisnya bingung.
"Kau harus menjadi pasangan pesta topeng ku, sore ini." Segera Boruto membelalakkan matanya tak percaya. Ternyata, seorang wanita yang berada di depannya ini merupakan seorang putri kerajaan. Dia bahkan memintanya untuk menjadi pasangan dansa, sedangkan Boruto merupakan manusia terkutuk dan sebatang kara. Ah Boruto sendiri tak pantas di cap sebagai manusia, dia merupakan monster.

"A-aku?" Tanya Boruto, lalu dia mengangakan mulut dibalik maskernya.

"Iya. Atau kau mau ditarik ke khalayak ramai?" Segera Boruto menautkan jarinya tepat di bibir gadis seumurannya itu.

"Aku mau. Tapi aku tak punya pakaian bagus, ataupun topeng." Boruto menurun bola matanya, lesu.

"Gampang itu, nanti pelayan ku yang akan membawakan baju untukmu."

~~~

"Hai, kemari!" Sarada segera menarik tangan Boruto untuk masuk kedalam tempat pertemuan mereka. Sarada pun menarik Boruto ke arah meja makan. Bahkan gadis itu mengambilkan Boruto sepotong kue, dan menyuapinya secara spontan.

"He-ehhh!" Kaget Boruto ketika dia sadar, Putri kerajaan itu menyuapinya. Dibalik topeng yang dikenakannya, pipi Boruto sedikit merona.

"Kenapa?" Tanya Sarada sambil memamerkan senyumnya yang manis. Sedangkan Boruto hanya menggelengkan kepalanya.

Onyx Sarada tiba-tiba menatap sudut bibir Boruto. Terlihat ada sisa makanan di sana. Segera Sarada membersihkannya, dan aksi Sarada ini membuat jantung Boruto berdetak tak normal. Serta, banyak orang yang iri melihat adegan yang mereka lakukan.

Setelah membersihkannya, Sarada tersadar, bahwa pria itu mempunyai tanda lahir berupa kumis. Mirip seperti raja Uzumaki, serta mata birunya benar-benar mirip dengan sahabat papa dan mamanya itu.
"Hei, jangan bilang rumor yang mengatakan bahwa raja Uzumaki mempunyai seorang anak lelaki, tetapi disembunyikan itu benar? Kau putranya ya?" Bisik Sarada tepat di telinga Boruto. Boruto segera menggelengkan kepalanya panik.

"Hahaha, aku bercanda kok." Ujar Sarada sambil terkikik pelan karena pria bersurai kuning itu terlihat menggemaskan di matanya.

Ditengah asyiknya pembicaraan mereka, tak lama terdengar lonceng serta musik yang memanggil mereka untuk berdansa bersama di tengah bangunan.

Boruto melirik ke arah Sarada, lalu dia menadahkan tangannya, memberi kode kepada Sarada untuk mengandeng tangannya. Gadis tersebutpun menerima tangan Boruto lalu tersenyum ke arahnya.

Boruto menggerakkan tangannya dengan ketukan yang sama dengan musik. Dia memajukkan tangannya saat sarada menarik tangannya.
"Aku tak menyangka kau jago berdansa." Puji Sarada saat Boruto tiba-tiba memutar tubuh gadis itu dengan lihai.

"Terimakasih." Ucap Boruto singkat di tengah dansa mereka.

Semua sorot mata mengarah kepada sepasang sejoli ini. Mereka terlihat sempurna dengan pakaian yang selaras berwarna merah berpadu putih dan hitam. Bukan cuma itu saja, lekuk tubuh mereka terlihat seperti pangeran dan putri dari Disney.

Perlahan, musik menjadi semakin syahdu dan pelan. Sarada semakin tenggelam dengan birunya warna mata pasangannya itu. Begitu juga dengan Boruto yang tenggelam dalam senyuman manis Sarada. Perlahan gerakkan mereka semakin memelan, bahkan berhenti seketika.

Tanpa sadar, Boruto semakin menurunkan kepalanya. Ditambah lagi kedua tangan pria itu melingkari pinggang Sarada spontan. Sarada sendiri menegakkan kepalanya sambil berjinjit. Kedua Tangan gadis itu meraih rahang Boruto. Lalu mereka menautkan bibir, dan mata mereka menutup dengan bersamaan.

Boruto-sarada||one shootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang