puzzle pieces

572 46 4
                                    

*terinspirasi dari lagu,
-its you, sezairi.
-nct dream, puzzle piece.

Mata biru itu baru saja terbuka, dan dia melihat sosok adiknya yang tersenyum gembira.
"Selamat pagi, kak."

"Ngh." Boruto hanya menganggukkan kepalanya. Tak lama pria itu menangkap sosok wanita berambut hitam yang berdiri di belakang adiknya.

"Kau keluar sekarang, wanita pembohong." Sarada yang mendengar omongan Boruto langsung memasang wajah sedih.

"Ta-tapi kan aku pacarm-"

"Bohong, pacarku itu Sumire." Setelah mendengar ucapan Boruto, sarada memilih keluar dari ruangan dan mengalah kepada Boruto yang sudah hilang ingatan selama seminggu. Hati gadis itu terasa sakit.

"Heh, kakak bodoh. Dia itu pacarmu, kau termakan hasutan Sumire itu ya?!" Nada suara Himawari berubah drastis, dan Boruto tak menyukai itu.

"Kalau memang dia pacarku, mengapa yang selalu menjagaku Sumire hah?! Sudahlah Himawari, kau itu masih kecil, jangan ikut campur hubunganku."

"Terserah kau saja, kak. Beberapa hari lagi, kau akan menyesalinya. Kak sarada akan pergi dari hadapanmu!" Himawari berucap, lalu perempuan bersurai indigo itu beranjak dari tempatnya dan meninggalkan ruangan itu. Himawari membanting kencang pintu, dan membuat pria bersurai kuning itu bergidik ngeri. Baru saja Himawari membanting pintu itu, dia melihat wanita bersurai violet yang baru saja datang dengan tatapan sinis.

"Kasihan ya kamu." Wanita bersurai violet, yang tak lain Sumire. Dia tertawa puas melihat semua kejadian tadi.

Himawari segera menarik nafasnya kesal, "bukan aku yang kasian tapi, kakak ku. Mudah-mudah dia tidak sakit jiwa karna wanita seperti dirimu." Tajamnya omongan Himawari, langsung menusuk hati Sumire. Setelah mengucapkan Kalimatnya, Gadis berambut indigo itu segera meninggalkan Sumire.

Dan Sumire masuk ke dalam ruangan Boruto, pria tersebut menyambut 'yang katanya' kekasih dia itu dengan lembut.

~~~

Sarada membereskan semua barang-barangnya dan memasukkan perlahan ke dalam koper berwarna merah marun itu, dibantu oleh salah satu sahabat setianya, Chocho. Dari awal, Chocho melihat sikap sarada yang tak biasa. Tidak hanya itu, walaupun sarada menggunakan kacamata, terlihat sepasang mata onyx hitam itu sedikit merah. Seperti orang baru menangis.
"Oi sarada." Panggil chocho mendadak.

"Hmmh iya." Kejut sarada di tengah sibuknya dia memasukkan perlengkapannya. Gadis itu langsung menatap mata cokelat sahabatnya

"Kau tidak menjenguk Boruto?" Pertanyaan chocho ini membuat sarada segera menundukkan kepalanya sedih, dan memberikan anggukan kecil. Dia mengingat kejadian tadi.

"Hei hei, kau kan baru ketemu pacarmu, kenapa wajahmu murung?" Chocho kembali bertanya.

Sarada segera memamerkan senyum kecutnya, "ya, begitulah. Dia masih tak mengingatku," sarada menjeda kalimatnya sebentar untuk menyembunyikan air matanya, "dan dia mengira Sumire pacarnya, karna Sumire yang sering menjenguknya. Hehehe." Tawa garing sarada. Mendengar kalimat sarada, muka chocho berubah kesal.

"Sialan dia itu. KAU YANG SERING MENJENGUKNYA LOH, BAHKAN KAU SERING KETINGGALAN LES SASTRA CHINAMU. SEDANGKAN SUMIRE SELALU DATANG SAAT DIA BARU BANGUN!"

"Hehe, sudahlah chocho, aku tak mau membahasnya lagi. Aku mau menenangkan pikiranku sebelum lusa aku kuliah di China." Jawa Sarada dengan santai.

Boruto-sarada||one shootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang