"serius dia terobsesi gila Ama Lo?" Tanya bulan, dia tetangga sekaligus teman masa kecil Amber.
Menurut Amber ini terlalu privasi jika dibicarakan di teras rumahnya, maka dari itu, ia mengajak bulan ketempat biasa mereka, rumah pohon.
Amber lebih dulu naik, lalu disusul oleh bulan yang begitu hati hati melangkahkan kakinya menuju keatas.
"Lambat" cibir Amber.
Bulan mendengus mendegar itu,
"gue bukan anak anak lagi, jadi takut roboh ni rumah pohon""CK" decak Amber, "bisa aja lu ngelesnya"
Sampai diatas mereka duduk dengan kaki yang berselonjor di bawah, kemudian membahas tentang si cowok gila yang terobsesi pada Amber.
"Dirga namanya" kata Amber.
"Emm, biasanya cowok kek gitu mungkin psikopat" sahut bulan.
"Ga tau"
"Dia ada kasar ama lu?" Bulan makin penasaran.
Amber menggeleng, lalu menyodorkan beberapa surat dengan lambang cinta di tengah-tengahnya.
"Dia ngasih ini setiap Sabtu, emm kadang kalau lupa Senin"Bulan mengerutkan keningnya, dan membuka satu persatu suratnya,
"Menurut gue ya, dia ga mencurigakan malah dia itu suka sama Lo, ini yang namany jauh cinta pandangan pertama!" Bulan menyimpulkan.Amber mendengus, "Ga make Sanse!"
"Alasan lu kali yang ga make Sanse!" Cibir Bulan.
Amber melempar tatapan sinis pada sahabatnya itu, "menurut lu? Ada cowok yang baru lu kenal terus tertarik Ama lu, tanpa sebab, apa itu ga aneh?" Jelas Amber dengan mata melotot yang nyaris keluar.
Membuat bulan memundurkan tubuhnya, "benar-benar ga make sanse ketakutan lu, kan gue bilangin itu tandanya dia jatuh cinta pandangan pertama, so, wajar"
Amber menggelengkan kepalanya kuat, "ga wajar, ga ada sebab malah bilang gue suka Ama Lo"
"What?" Bulan berteriak, hampir saja jantung Amber copot karena kaget.
"Kenapa?" Tanya amber
"Fix, dia jatuh cinta pandangan pertama"
Amber berdecak kesal, "apaan si lu, kebanyakan nonton drama lu"
Bulan menarik nafasnya dalam, "menurut lu, cinta datang harus ada sebab kah? Cinta itu datang dan menempat pada siapa aja dan itu lumrahnya" lirih bulan, nada bicara bulan membuat amber tergelak
"Kek roman picisan lu"celetuknya, "tapi kalau gue risih gimana?"
"Ya hati ga bisa dipaksa, lu jujur bilang ga suka, biar dia ga ngaruh harapan lebih ke elu!"
"Ga mau ngomong Ama dia, malas, cara yang lain?"
Bulan terlihat berfikir, "atau lu minta tolong temen cowok lu untuk pura pura jadi pacar lu, dengan gitu dia pasti ga macam macam lagi dah"
Dan rencana itu di iyakan oleh Amber sendiri, dia anaknya emang suka cara yang anti menstream, kalau ada yang susah kenapa pilih yang mudah.
Bulan, cantik kan? Sahabat Amber dari kecil, tukang lawak, blak blakan, garda terdepan Amber.
*
Disekolah,Amber merogoh saku rok nya, mengambil benda pipih yang hangat di saku celananya, lalu menghubungi Bulan, ia akan melaksanakan cara anti menstream itu sekarang,
Iya, hallo? Jawab bulan.
Gue mau langsung eksekusi nih, ujar Amber.
Yauda lakuin ngapa lapor ke gua dulu dah kesel Bulan.
Amber terkekeh mendengarnya, lalu mematikan telepon dan kembali memasukkan benda itu ke saku celananya, sebelum bel istirahat habis, ia menggunakan waktu sebisa mungkin untuk meminta pertolongan teman cowoknya.
Adit, si preman sekolah dengan badan besar dan saku celana yang dipenuhi beberapa batang rokok, amber pun mendekati pria itu.
"Ngapain lu kemari?" Dia dapat sambutan tak baik dari Adit.
"Mau minta tolong Ama lu"
"Apaan?"
Amber memberitahukan rencananya pada Adit, dengan imbalan uang 100 ribu.
"Sehari doang"
"Oke" jawab singkat Adit, lalu Amber kembali ke kelasnya.
Setelah Amber, Adit dibuat kaget dengan kedatangan cewek famous disekolah, dan sekarang berjalan mendekatinya, dia Siena, gadis itu melihat Amber kemari jadi ia penasaran apa yang akan di lakukan gadis si pembuat onar itu.
"Dia mau apa ama lu?" Tanya Siena langsung tanpa basa-basi.
Adit tersenyum licik "Duh, ga penting nona Siena tau, kecuali, mau akang cium" godanya.
Siena meludah, "jijik"
Adit dan beberapa temannya tertawa melihat tingkah Siena, karena, dia tak mendapat informasi apapun, Siena mengeluarkan jurus ampuh untuk membuat para sampah ini buka suara.
"Nih" ia mengulurkan dompet miliknya ke arah Adit.
"Waw, berapa nih?"
"Ada lima ratus ribu"
"Oke " Adit meraih dompet itu lalu memberitahu rencana Amber, setelah mendengar ucapan Adit, Siena tak percaya kalau Dirga tertarik pada junior bodoh itu.
Dadanya berdegup kencang, emosi memuncak lalu membisikkan sesuatu pada telinga Adit.
"Lu lakuin rencana gue setelah lu selesaiin rencana dari dia, nanti gue kasih 1 JT"Mendengar iming-iming satu juta, membuat siapapun mendengarnya akan tergiur juga, tanpa mikir panjang Adit mengiyakan rencana dari Siena.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Love
Teen Fiction"lu harusnya biarin aja gue dilecehin! Gue ga mau kenal lu lagi!" Teriak Amber setengah menangis pada Dirga, si kakak seniornya. ... Kisah benang merah yang mengikat mereka, dari awal yang tak terduga hingga benar-benar percaya bahwa keberadaan cint...