5. Boomerang

3 1 0
                                    


Dewi, temen Agung dan Dirga, pendek tapi lucu, wajah manisnya bikin susah lupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dewi, temen Agung dan Dirga, pendek tapi lucu, wajah manisnya bikin susah lupa.

****
Scene beralih dengan Dirga dan Dewi yang berada didalam perpustakaan, Dirga sedang mencari referensi untuk makalah nya dari deretan buku yang tersusun rapi di rak perpustakaan.

Diikuti oleh Dewi yang berada di sebelah Dirga, ada sesuatu mengganjal yang hendak ia tanyakan pada Dirga, tapi melihat temannya itu masih berkutat pada kesibukannya ia mengurung niatnya bertanya.

Tapi Dewi tau Dirga itu super sibuk, waktunya pasti padat mengingat sahabatnya itu sebagai kandidat OSIS, jadi, menurutnya sekaranglah waktu yang tepat.

Dewi berdehem, "Lo yakin itu cinta, Ga?" Tanya Dewi.

"Ha? Maksudnya?" Heran Dirga.

"Amber"

Dewi mendengar kata "oh" dari bibirnya Dirga, lalu menoleh kearah Dewi sambil menganggukkan kepalanya.

"Cinta?" Tanya Dewi lagi.

Lagi-lagi Dirga mengangguk.

"Yakin itu cinta?" Dia mengulang kembali pertanyaan tadi.

" Ga tau si" Dirga mengedikkan bahunya, "yang jelas gue suka senyumannya, dan sikap annoying nya"

Dewi memperhatikan raut wajah Dirga ketika membayangkan sosok junior itu, tersirat kebahagiaan dan ketulusan dari Dirga.

"Emm-

Dirga memotong, "gue bahkan pengen terus Deket Ama dia, tapi.."

"Tapi kenapa?"

"Dia ngehindar terus dari gue, dia bilang gue aneh" Dirga terkekeh mengingatnya.

"Lu ga marah karena sikap jahil dia ke elu? Ingat ga kalau dia pernah bikin lu masuk keruang BK"

Dirga mengangguk, "logic si alasannya"

"Ha?"

"Kalau aku jadi dia, aku juga ngelakuin hal yang sama"

"Maksudnya?"

Dirga menarik nafas dalam-dalam, "dia ga salah kayak gitu, itu bentuk protect nya, siapa si yang ga risih sama orang yang baru dikenal tapi uda tertarik dan ngikutin kemanapun dia pergi, ngeliatin mulu, diam diam ngasih makanan"

"Iya juga si, tapi kan lu ga jahat"

" Kamu bilang gitu, ya karna kamu kenal aku kan? Lah dia?" Tatapan Dirga setiap membahas amber selalu teduh.

"Setiap ngeliatnya, aku tuh penasaran, dan berharap bisa dapatin dia" lirihnya.

"Yauda kalau gitu semangat yak, maaf kalau gue ragu" ucap Dewi.

Dirga melempar senyum simpul kearah Dewi, "santai" membuat gadis itu tersipu.

****

Diantara teman-teman lain yang sudah pada pulang, Dirga masih tetap berdiri di depan kelasnya menunggu Amber melewati kelasnya, karena ada sesuatu yang mau Dirga berikan pada adik kelasnya itu.

"Semoga aja dia suka coklat" gumam Dirga dengan menggenggam sebatang Silverqueen.

Namun batang idung Amber belum juga ia lihat, dan akhirnya ia berjalan kearah kelas Amber.

Ketika hampir sampai dari arah jauh ia melihat amber pulang dari arah yang berbeda, dengan seorang cowok yang berjalan beriringan sesekali mereka saling melempar senyuman.

Dan Dirga mengikuti mereka, penasaran siapa cowok itu dan apa hubungannya dengan Amber.

Mereka berjalan membelakangi Dirga.

Karena menyadari umpan mereka berhasil, setelah melewati gerbang sekolah, Amber menggenggam tangan kiri Adit menambah kesan romantis agar si umpan sadar kalau Adit pacarnya.

Rencana Amber, Adit hanya mengantarnya saja sampai rumah toh tak terlalu jauh dari sekolah jadi bisa ditempuh dengan jalan kaki, namun rencana itu tiba-tiba berubah ketika Adit mengalihkan arah mereka ke bangunan tua.

Amber mengerenyitkan dahinya, ia masih diam dan mengikuti langkah Adit yang membawanya ke dalam bangunan tua itu, dan Dirga berhenti kala melihat mereka masuk kedalam.

Sepanjang jalan tadi, Dirga mengira-ngira bahwa mereka mempunyai hubungan yang istimewa sampai akhirnya ia harus sadar kalau mengalah adalah jalan yang terbaik untuknya saat ini.

Dirga menghela nafas, dan membalikkan badannya, mau tidak mau, ia harus menghapus Amber dari pikirannya.

Didalam, Adit langsung menyenderkan tubuh Amber ke dinding, lalu ia mendekati tubuh itu dan menguncinya dengan kedua tangannya.

Amber merasa ada yang tak beres mencoba menjelaskan pada Adit apa yang dilakukan ini salah, tapi, adit malah mencium paksa bibir tipis milik Amber.

Gadis itu menutup rapat bibirnya dan berusaha mendorong tubuh Adit, tapi tenaganya tak cukup kuat mengingat bobot badan Adit setara dengan orang dewasa, namun Adit semakin menjadi-jadi ia bahkan meramas buah dada Amber sekarang membuat gadis itu mengumpat kesal padanya.

"Anjing Lo! Gue bilang stop bangsat" pekiknya.

Adit sudah di butakan oleh nafsu, ia memeluk paksa amber lalu berbisik di telinga juniornya itu,
"Lu uda masuk kandang singa, jadi jangan harap bisa lolos gitu aja"

"Anjing, lepasin gueee" bentaknya mencoba kembali untuk mendorong tubuh besar itu, ia juga menendang kepunyaan Adit sampai sampai ia meringis kesakitan sembari memegang kepunyaannya.

Saat itu amber mau kabur tapi ia malah dikagetkan oleh teman teman
Adit yang datang secara tiba-tiba dan menampar pipi amber sangat keras, sampai telinga gadis itu berdengung.

Teman teman Adit menjatuhkan tubuh Amber ke lantai, dan membuka paksa seragam yang dikenakan Amber, amber pasrah apa yang bisa ia lakukan ketika sudah di kerumunin oleh laki laki mesum, jika ia paksa kabur pun tenaga nya ga akan cukup untuk melawan 5 orang pria sekaligus.

Ia butuh pertolongan....

Ini Adit, preman abadi nih, ga bisa klo ga ngerokok satu hari aja, emm mesum si

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Adit, preman abadi nih, ga bisa klo ga ngerokok satu hari aja, emm mesum si.
(Mon maaf bangchan kudu ternistakan)

The True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang