Part 7

101 12 0
                                    

Tuhan Kita Berbeda

Part 7
******
Nabila POV*

Aku melihat reyhan izin dengan tiba tiba, rasa khawatir dan rasa panik menyerangku, aku takut kalau reyhan terlibat masalah lagi.. takut reyhan ikut tawuran lagi..
"Aku harus ikutin reyhan.. ucapku dalam hati

Selana 30 menit aku mengikuti reyhan, hingga reyhan tiba disuatu rumah kecil sederhana, yang kuyakini kalau aku gak tau rumah itu milik siapa, dan aku juga tau kalau kami tak punya sanak saudra disekitaran sini...

"Rumah siapa ini?  Siapa itu ??
Siapa wanita itu?? Kenapa reyhan menemui mereka!!! Ucapku pelan sambil terus memperhatikan kearah mereka..

Setelah kulihat reyham mengangkat wanita tersebut kedalam modil, mereka kemudian pergi menuju kesuatu tempat, aku sama sekali gk tau kemana mereka akan pergi... hingga mobil berhenti disuatu rumah sakit didaerah barat gk jauh dari rumah kediaman wanita tersebut..

Mereka turun dengan segera, dan memanggil perawat lalu menuntun wanita tersebut kedlaam ruangan UGD
"Subbanallah.... reyhan hati mu sungguh mulia... ucapku dalam hati

Tapi aku penasaran, siapa mereka... teman reyhan kah? Atau..... rasa penasaranku begitu tinggi, kuikuti terus kemana mereka, hingga saat aku terkejut melihat kejadian yang berada didepanku...

"Astaghfirullah reyhan... teriakku kearahnya

Reyhan terkejut lalu melepaskan pelukannya dan menjatuhkan pria tersebt dengan kasar

"Kak.. kak nabila...
A...a..aku... aku... ( terbata bata )

"Pulang... pulang cepat... teriakku lagi kearahnya...

Teriakanku membuat reyhan takut dan segera pergi meninggalkan pria terebut

*********

Reyhan POV*

Setelah sampai dirumah, aku bergegas masuk kedalam kamar.. kukunci pintu kamarku.. aku merasa malu dengan diriku. Aku merasa kalau akau akan hancur ...
Aku takut kalau umi dan abi tau.. aku bisa habis dan hancur...

Tok...tok...tok... (suara pintu)

"Reyhan buka.... buka cepat.... teriak k'nabila

Aku ketakutan dan gk mau membukakan pintuku, aku takut sehingga aku berpura pura sudah dalam keadaan tidur..
"Sial, kenapa ni harus terjadi padaku..betapa bodohnya aku.. aku membuat diriku dan gabriel hancur...

Pikrianku kacau dan perasaanku gak enak.. aku takut nabila akan menceritakan semuanya kepada abi dan umi.. aku belum siap jika diusir... ,belum lagi aku merasa bersalah terhadap gabriel, aku tekah mendorongnya hingga terjatuh sangat keras,
"Maafin aku gabriel... aku gak bermaksud.... ucapku dalam hati

<<<<<skip>>>>>>

Suara rintik rintik hujan membangunkanku dipagi hari, aku terduduk diatas tempat tidurku, dan masih memikirkan kejadian kemaren... kucoba bangkit berdiri dan berjalan menuju jendela kamarku,

Suara hujan yang begitu deras  membuatku semakin bingung,  aku takut dengan keadaan gabriel dan mamanya... aku takut mereka sendirian menghadapi derita mereka... seandainya kekonyolanku kemaren gk terjadi, mungkin sekarang aku masih bersama mereka disana...

Dengan mengumpulkan semua keberanianku, aku keluar dari kamar dan turun menuju ruang makan, tampak abi, umi dan kak nabila sudah berkumpul menunggu kehadiranku...  aku pasrah jika mereka sudah mengetahuinya... aku pasrah jika mereka marah... aku pasrah jika aju dimarahi....

Aku melangakh perlahan menuju ruang makan.. aku takut dan gak berani menatap kearah kak nabila...
"Abang duduk gih sini.. kita sarapan dulu!!!! Ucap umi dengan ramah

Aku segra duduk disamping kak nabila, dia menepuk pundakku...san tersenyum kearahku... aku sama sekali gak mengerti arti dari senyumannya...

"Abang... abi dengar dari umi, kalau abang sekarang sudah berubah ya... abang sudah mulai sholat nya... abi senang dengarnya... ucap abi bangga didepanku

"Ni bang, kunci mobil dan motor abang. Abi harap abang seperti ini terus ya!!! Ucap abi lagi sambil memberikan kunci nya kepadaku

"Huft.. syukurlah.. kak nabila gak memberitahu tentang kejadian semalam... ucapku lega sambil meliril kearah kak nabila

Kak nabila tersenyum kearahku, dia tamoak senang dan bangga melihatku.. aku bingung dengan raut wajahnya..
"Ada apa dengan kak nabila? Kenapa dia gk membocorkan kejadian kemaren? Dan kenapa dia sekrang nampak senang?? Padahal kemaren seingatku dia sangat marah melihatku...?

*******
Like and comment

Tuhan Kita BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang