"Kenapa semua mengukur dari penampilannya?"
...Hari ini SMA Yuridicia dilanda kehebohan karena terdengar desas-desus ada siswa baru. Semua cewe merapikan rambutnya dan merias wajah dengan sedemikian rupa. Mereka semua berjejer melihat kearah parkiran.
"Ehh hari ini katanya ada cowo baru, dia model luar negeri, pasti cakep tuh cowo!!!" teriak salah satu cewe dengan memegang lipstik.
"Iya, gue nggak sabar liat tuh cowo!!!!" sahut temannya dengan loncat-loncat kegirangan.
Semua cewe SMA Yuridicia sudah siap menyambut cowo baru tersebut, mereka sudah tak sabar, hingga saatnya pun tiba seorang cowo memakai kacamata dengan poni tebal memasuki area parkir menggunakan sepedanya.
Semua orang menganga dan menatap cowo tersebut dengan tidak percaya."Gimana sih katanya ada murid baru, ganteng, nah kenapa yang muncul cowo cupu!!!!!" rengek cewe dengan seragam minim.
"Kalo tau gini mah gue nggak perlu dandan lima jam tadi pagi!!!!" sambar salah satu cewe dengan melengos lalu pergi.
Semua siswi meninggalkan area parkir dan menjalankan aktivitas kembali. Cowo cupu itupun berjalan lambat melewati koridor dengan sesekali membenarkan kacamata bulatnya. Semua cewe menatap cowo cupu itu dengan tatapan jijik.
Kaki jenjang seorang cewe berlari sangat cepat dengan setumpuk buku tebal ditangannya sampai buku itu menutup pandangannya, ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Maaf gue nggak liat!!" ujar cewe itu dengan merapikan bukunya yang berserakan.
"Iya, nggak papa kok!" sahut cowo cupu dengan membantu meraih buku-buku yang jatuh.
Cewe tersebut melihat kearah wajah cowo cupu dengan senyum manis.
"Lo murid baru ya? Kenalin gue Arvelyn Lovita Effendi, panggil aja Velyn" sambar cewe bernama Velyn itu dengan menaikkan tangannya.
"Gue Hwang Hyunjin Arvano panggil aja Hyunjin!" sahut cowo cupu tersebut dengan menjabat tangan Velyn.
Kini Velyn sudah merapikan bukunya dan berdiri kembali dengan sempoyongan.
"Mau gue bantu Vel?" Hyunjin membuka suara.
"Nggak usah nggak papa kok gue bisa sendiri, ya udah gue duluan ya Jin!!!" pamit Velyn lalu berjalan tergesa-gesa dengan memeluk banyak buku ditangannya.
"Menarik" gumam Hyunjin dengan senyum tipis.
.....
Kelas 11 IPS 2 suasana kelas nampak sangat rusuh, berisik serta gaduh. Suara tersebut seketika terdiam karena kedatangan seseorang wanita dengan membawa buku ditangannya dan memasuki kelas. Wanita itu bernama Bu Indah, guru paling killer di SMA Yuridicia.
"Pagi anak-anak!!" ujar wanita itu dengan tatapan tajam.
"Pagi Bu!!!" sahut seisi kelas dengan nada suara tenang dan mencekam.
"Hari ini kita kedatangan murid baru!!" jelas Bu Indah dengan melirik kearah pintu luar.
"Pasti tuh cowo cupu!!!" Bisik salah satu siswi.
"Ngapain sih tuh cowo satu kelas sama kita!!!" dumel siswi paling depan.
"Jijik banget gue liat tuh muka!!!" sambar siswi dengan make up tebal.
Benar saja, Hyunjin memasuki kelas dengan menundukkan kepalanya.
"Kenalin nama gue Hwang Hyunjin Arvano!" ujar Hyunjin dengan menaikkan tas ranselnya.
"Nggak nanya!!" sambar cewe dengan memutar bola matanya malas.
"Namanya mirip sih sama model luar negeri, tapi orangnya jauh dari kata mirip!!" sindir siswi dengan menatap sinis.
"Yesi!!" tegur Bu Indah dengan melotot tajam, siswi bernama Yesi itupun menunduk.
"Kamu duduk aja di bangku kosong itu ya!" ucap Bu indah dengan menunjuk bangku nomor tiga. Hyunjin segera berjalan kearah bangku yang dimaksud oleh Bu indah.
Hyunjin duduk dan melirik kursi sampingnya, disana terdapat tas pink dengan motif boneka.
"Maaf Bu saya telat masuk karena tadi ada kepentingan OSIS!" terdengar suara cewe diujung pintu dengan nafas terengah-engah.
"Iya saya ngerti kok, ya sudah kamu kembali ke bangku kamu!" jawab Bu Indah dengan senyum mengembang.
"Ya sudah saya tinggal dulu, kalian tunggu guru yang mengajar pada jam saat ini!!" tutur Bu Indah dengan nada bicara ketus.
"Iya Bu!!!" Sahut seisi kelas dengan bersamaan.
Cewe tersebut memasuki kelas ternyata adalah Velyn, ia segera berjalan ke bangkunya tetapi disamping kursinya terdapat seseorang duduk dengan menatap dirinya.
"Ternyata lo sekelas sama gue, wah kita sebangku??" tanya Velyn antusias memasang senyum lebar.
"Iya Vel!" ujar Hyunjin menyunggingkan senyuman. Velyn segera duduk di kursi samping Hyunjin.
"Btw lo pindahan dari mana?" Velyn menyenggol lengan Hyunjin.
"Sebenarnya gue baru balik ke Indo kemarin, terus gue cari sekolah disini!" jelas Hyunjin, Velyn cuma mengangguk-ngangguk paham.
"Vel kok lo mau temenan sama gue?" tanya Hyunjin dengan kepala menunduk.
"Emang apa alasannya buat gue nggak temenan sama lo?" Velyn menaikkan alisnya.
"Ya kan gue cupu, buluk, jelek, dekil!" sahut Hyunjin.
"Ya elah Jin itu nggak masalah kali buat gue, yang penting kita cocok ya udah jadi temen!" jawab Velyn dengan senyum manis.
"Hai Vel!!" Sahut cowo menghampiri meja Velyn.
"Iya ada apa Nat?" ujar Velyn menatap cowo bernama Nathan.
"Gini, gue nggak paham sama soal ini lo bisa ajarin gue nggak??" Nathan menyodorkan bukunya dengan senyum penuh arti dan sesekilas mencuri pandang melihat wajah Velyn dari dekat.
"Oalah ini, nanti ya gue jelasin, soalnya gue mau ngurus biodata siswa baru!" Velyn melirik buku catatan dimejanya.
"Mau gue bantuin?" sahut Nathan dengan senyum manisnya.
"Nggak, mending lo sana deh urusin tuh soal!!" Velyn melihat buku ditangan Nathan.
"Hmm ya udah lah kalo gitu!" jawab Nathan lalu meninggalkan bangku Velyn, ia mendekat kearah bangku cewe cupu dengan rambut dikepang dua.
"Kerjain tugas gue!" Nathan menaruh bukunya didepan meja cewe tersebut.
"I-iya Nat!" cewe cupu itupun hanya menurut.
"Dasar tuh bocah, tadi minta dijelasin tapi ujung-ujungnya suruh kerjain si Luna!!" Velyn menghela nafas panjang.
"Dia siapa?" Hyunjin angkat bicara sembari melirik kearah Nathan.
"Siapa?" kening Velyn berkerut.
"Cowo itu!" tunjuk Hyunjin dengan dagunya.
"Oh dia Nathan, terus yang itu Luna!" ujar Velyn dengan menatap Nathan dan Luna secara bergantian.
"Nih biodata buat apaan Vel?" tangan Hyunjin membuka buku catatan didepan Velyn.
"Oalah itu biodata buat murid baru, karena bulan depan anak OSIS ada acara Mos!" jelas Velyn memasang senyum.
"Lo ketua OSIS ya?" Hyunjin membelalakkan matanya.
"Hehehe iya" jawab Velyn cengengesan.
"Ya udah sini gue bantu, jangan nolak!" sambar Hyunjin dengan cepat. Velyn hanya bisa menghela nafas pasrah dan mengizinkan Hyunjin untuk membantu pekerjaannya.
Mereka pun berbincang-bincang dan tertawa, dalam beberapa menit saja mereka sudah menjadi sangat dekat
~~~
Jangan lupa tinggalin jejak...
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mariage [Terbit✓]
Teen FictionNote: Apabila dengan membaca karyaku menjadikan kamu jauh dari Tuhan, maka menjauh dan tinggalkanlah :) Menikah karena perjodohan dan kesalah pahaman? itu terjadi pada Hwang Hyunjin Arvano.......... Bagaimana jadinya bila seorang cowo bad boy, model...