"Kebahagiaan tak bisa dipikir secara sekilas tetapi seribu langkah"
..."Maaf, tadi abis dari toilet!!!" suara kalem mendekat, Hyunjin mengedarkan pandangannya melihat ke sumber suara, ternyata datanglah seorang cewe lalu mencium tangan Mina dan Vano dengan sopan. Melihat cewe itu Hyunjin hanya menautkan kedua alisnya.
Cewe tersebut meneliti semua yang ia duduk di kursi bersama keluarganya, seketika mata cewe itu terbuka lebar dengan mata terbuka.
"LO???" sahut Hyunjin dan cewe itu bersamaan dengan menunjuk satu sama lain.
"Ternyata kamu masih ingat sama Vivi!!" ujar Effendi dengan tersenyum lebar.
"Vivi? Ini bukannya Velyn om?" tanya Hyunjin melirik kearah Velyn.
"Loh kamu udah kenal sama Velyn??" sahut Mina dengan antusias.
"Saya teman sekelasnya Hyunjin tan" jawab Velyn sopan.
"Dia Vivi temen kamu main dulu!!" jawab mama Velyn menatap Hyunjin dengan senyum hangat.
"Vivi??" gumam Hyunjin sembari mengernyitkan dahinya.
"Ehh bentar-bentar lo si Vivi yang takut air itu kan???" Hyunjin mengingat kejadian waktu itu dengan menahan tawanya.
"Mana ada gue takut air!!" rengek Velyn dengan mengerucutkan bibirnya.
"Iyaa, lo takut banget buat renang!!!" ejek Hyunjin semakin menjadi.
"Ya kan dulu!!" sewot Velyn melirik sinis.
"Emang sekarang udah kaga takut??" remeh Hyunjin.
"Ya, Mmmm ya gitu" ujar Velyn gelagapan, karena memang benar sampai sekarang ia masih takut untuk berenang.
"Kan-kan bener bhwahaha!!" sambar Hyunjin menahan gelak tawanya.
"Hyunjin jangan gitu sama calon istri!!!" sahut Hwang Mina dengan menyenggol lengan Hyunjin.
"APA????" teriak Hyunjin dan Velyn bersama dengan keras. Mereka berdua mencoba mencerna kata-kata dari Mina.
"Velyn jangan teriak-teriak!" tutur mama Velyn, Velyn pun masih terbengong dengan ucapan Mina tadi.
"Maksud mama?" tanya Hyunjin melihat kearah mamanya. Mina hanya menyunggingkan senyuman.
"Saya mulai ke inti dari pertemuan kita malam ini!" Vano membuka suara dan menatap mereka semua.
"Jadi Papa sama om Effendi berniat menjodohkan kalian berdua!" sambung Vano melihat kearah Hyunjin dan Velyn secara bergantian.
"APA?!!" sahut mereka secara bersamaan.
"Kalian mau kan???" tanya Effendi dengan nada penuh harapan.
"M-maksud papa??" Velyn membulatkan matanya.
"Begini om, sepertinya Hyunjin harus omongin sama Velyn dulu berdua" jawab Hyunjin sopan, lalu meminta izin untuk membawa Velyn keluar dari cafe dengan menggandeng tangan Velyn hangat.
"Masih belum nikah aja udah romantis ya" sahut Mina melirik kearah Hyunjin dan Velyn yang sedang bergandengan keluar.
"Iya bener!" ucap mama Velyn. Lalu mereka membicarakan tentang masalah perusahaan bersama Aldy.
Diluar cafe Velyn melepas tangan Hyunjin dari pergelangan tangannya. Velyn berhenti dibawah lampu jalan, Hyunjin menatap gadis kecil didepannya.
"Mmm lo tadi denger kan yang dibilang sama orang tua kita?" tanya Hyunjin dengan terbata-bata.
"Iya, terus?" tanya Velyn balik lalu menaikkan sebelah alisnya.
"Ya nggak bisa gini!!!" jelas Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mariage [Terbit✓]
Ficção AdolescenteNote: Apabila dengan membaca karyaku menjadikan kamu jauh dari Tuhan, maka menjauh dan tinggalkanlah :) Menikah karena perjodohan dan kesalah pahaman? itu terjadi pada Hwang Hyunjin Arvano.......... Bagaimana jadinya bila seorang cowo bad boy, model...