Bab 6: Rumah Sakit

441 190 59
                                    

"Popularitas penghambat semua batasan"
...

Setelah Aldy keluar dari ruangan inapnya, Hyunjin mengedarkan pandangan melihat sekeliling ruangan, matanya menangkap tv menempel manis didinding, secara reflex Hyunjin meraih remote dinakas dan membuka salah satu saluran berita.

"Dikabarkan seorang model Hwang Hyunjin Arvano kemarin malam mengalami kecelakaan dijalan Pandan pada jam dua dini hari, diduga Hyunjin merasa mengantuk dan mengakibatkan kecelakaan itu terjadi, ia hampir saja menabrak pengendara motor ditikungan tajam, usut punya usut hari itu Hyunjin sedang mengalami banyak masalah, pada waktu itu juga Hwang Mina yaitu mama dari Hyunjin sedang mengadakan acara dirumahnya untuk membahas kediaman rumahnya akan tetapi pada saat acara tersebut Hyunjin tidak ada disana, apakah dikeluarga mereka ada masalah????"

"Dikabarkan seorang model luar negeri Hwang Hyunjin Arvano kemarin malam mengalami kecelakaan akibat kebanyakan mengonsumsi alkohol"

"Apakah keluarga mereka ada masalah???"

"Bagaimana jawaban Hyunjin atas kejadian semalam???"

"Dikabarkan......."

Jari Hyunjin memencet terus tombol remote, tetapi berita di tv semua sama yaitu memberitakan tentang dirinya serta keluarganya. Tiba-tiba tangan seorang lelaki dengan cepat meraih remote ditangan Hyunjin dan mematikan tv.

"Puas??? Gara-gara ulah kamu keluarga kita jadi bahan omongan diluar sana!!!!" bentak Vano dengan menatap tajam ke arah Hyunjin.

"Mau papa apa sih pa!!!" sambar Hyunjin menatap Gilang Arvano, papa Hyunjin.

"Sampai kapan kamu akan seperti ini!!!!!" sahut Vano dengan mendelik tajam.

"Apa papa pernah tanya keinginan Hyunjin sekali aja pa??" tanya Hyunjin pada Arvano dengan menatap lekat mata papanya. Vano hanya diam menatap putra bungsunya.

"Hyunjin juga ingin seperti anak diluar sana pa!! Mendapat perhatian dari kedua orang tuanya!!! Apa sih pa gunanya harta??? Hyunjin nggak butuh itu semua!!!!!" sambar Hyunjin dengan bibir bergetar menahan agar buliran bening tidak jatuh dari pelupuk matanya.

"Apa papa kurang kasih semua ke kamu??? Papa sama Mama sayang sama kamu, semua kebutuhan kamu kita penuhi!!!!" jawab Vano menatap putranya.

"Percuma, sampai kapan pun papa nggak akan ngerti kemauan anak papa sendiri!!!" Hyunjin berdecih dan membuang muka kesamping.

"Jaga ucapan kamu!!!!" bentak Vano dengan kalap.

"Terus mau papa sekarang apa!!!!" jawab Hyunjin dengan suara sedikit meninggi.

"Kamu harus segera memegang tanggung jawab yang besar agar bisa berubah!!!" gumam Vano lalu pergi meninggalkan ruangan Hyunjin.

"Akhhhhhh!!!!!" Teriak Hyunjin frustasi sembari menarik rambutnya.

Kaki Hyunjin melangkah dengan pelan menuju jendela dan menatap putihnya langit hari ini.

"Hmm!" gumamnya sembari menutup mata, paparan sinar matahari yang hangat menyentuh wajah Hyunjin dengan lembut dan hidungnya menghirup segarnya udara pagi.

"Dimata semua orang gue bahagia, terpenuhi semuanya yang gue mau, punya banyak orang yang sayang sama gue...." ujar Hyunjin lalu terdiam sejenak.

"Kenyataanya apa, gue kesepian didalam keramaian dan kepalsuan!" sambung Hyunjin dengan menatap miris kearah depan.

Mata Hyunjin beralih kebawah ia menautkan keningnya karena banyak orang mencurigakan dibawah sana, mereka tampak mengamati Hyunjin sedari tadi. Hyunjin segera menutup jendela dan gordennya.

Young Mariage [Terbit✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang