Bab 3: Toilet

497 203 100
                                    

"Hari ini menampilkan hari-hari sebelumnya"
...

Pagi ini Velyn mendapat tugas jaga untuk siswa terlambat, ia sedang berdiri dan memeriksa kelengkapan semua murid. Selang beberapa menit bel pun berdering kencang, Velyn segera mendorong gerbang dan menguncinya.

Mobil Hyunjin berhenti tepat didepan gerbang SMA Yuridicia dengan keadaan gerbang tertutup rapat.

"Ahhh shit!!!" umpat Hyunjin memukul stir mobilnya. Ia berlari mengitari gerbang dan mencoba mengendap-endap untuk masuk melewati tembok bagian samping.

Velyn mendengar suara seseorang dari balik tembok, ia segera mendekat dan menunggu dibalik tembok dengan duduk di atas batu kecil.

Bukk.......

Tak lama kemudian tas hitam mendarat di samping Velyn dan disusul oleh seseorang cowo yaitu Hyunjin, Hyunjin tak sadar bahwa ada seseorang disampingnya sedang duduk, ia malah segera memungut tasnya dan melangkahkan kakinya pergi.

"Mau kemana lo!!!!!" teriak Velyn dengan mencekal tangan Hyunjin. Hyunjin hanya berbalik dan ia melirik dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Lo udah terlambat, jadi lo dihukum!!!!!" sambung Velyn dengan tetap mencekal tangan Hyunjin. Tetapi Hyunjin malah tertawa kecil

"Lo gila apa gimana sih, dari tadi gue ngomong lo cuma diem aja, dan sekarang lo malah ketawa!" sambar Velyn sembari mengernyitkan keningnya.

"Terlambat sekali aja nggak papa lah Vel!" jawab Hyunjin dengan senyum.

"Maksud lo? Eh tadi lo panggil gue apa? Vel? Emang kita kenal?" sewot Velyn lalu melepas cekalanya pada tangan Hyunjin.

"Gue Hyunjin!" sahut Hyunjin dengan menatap Velyn.

"Dahlah bodoamat juga, mau lo Hyunjin, Hyunjan, Paijan, yang penting sekarang lo dihukum!" ujar Velyn dengan mendelik tajam.

"Nggak mau!" Hyunjin menyedekapkan tangannya.

"Ikut gue!!!" Velyn menarik paksa Hyunjin untuk mengikutinya, bukannya Hyunjin yang terseret tetapi malah ia yang jatuh.

"Dasar badan kecil aja main-main!" ujar Hyunjin dengan tawa mengejek.

"Diem lo!!!" sahut Velyn, ia segera bangkit dan melirik tajam.

"Lo ngikut aja bisa nggak sih, masih jadi murid baru dah bikin ulah aja!!" Velyn mendengus kesal.

"Gue Hyunjin, temen sebangku lo, lo lupa apa gimana sih Vel?" Hyunjin membuka suara.

"Hyunjin temen gue itu baik nggak kek lo!!!" sergah Velyn sembari memutar bola matanya malas.

Ternyata Bu Agisa guru bimbingan konseling sedang melewati mereka berdua, lalu ia menghentikan langkahnya.

"Ini ada apa, bel masuk udah berbunyi sejak lima menit tadi, kenapa tidak masuk kelas?" ujar Bu Agisa dengan tatapan tajam.

"Ini Bu dia tadi terlambat!!" jawab Velyn dengan melirik kearah Hyunjin.

"Cuma terlambat tiga menit Bu!!" protes Hyunjin dengan memasang wajah melas.

"Hyunjin, kamu sudah terlambat jadi ibu hukum bersihin toilet cowo dilantai dua!!" sambar Bu Agisa dengan cepat.

"T-tapi Bu...." Hyunjin mencoba membela diri.

"Nggak tapi-tapi an, meskipun kamu anak dari pemilik sekolahan ini, kalau kamu salah ya saya salahkan, disini semua adil!" sambung Bu Agisa. Hyunjin hanya menghela nafas pasrah.

"Oalah dia anak dari pemilik sekolahan ini, tapi kenapa sikapnya kek setan!!!" Pikir Velyn dengan melirik sinis kearah Hyunjin.

"Velyn, kamu antar Hyunjin ketoilet cowo lantai dua!" ucap Bu Agisa melihat kearah Velyn.

"Baik Bu!" jawab Velyn sopan dengan mengangguk. Bu Agisa pergi meninggalkan mereka berdua.

"Lo denger kan apa kata Bu Agisa?" sindir Velyn dengan melirik sekilas.

"Hmm!!" gumam Hyunjin singkat.

Velyn segera berjalan santai menuju toilet cowo lantai dua dengan Hyunjin mengekor dibelakanya, hidung Hyunjin bisa mencium aroma shampo dari rambut Velyn.

"Hmm strawberry!" gumam Hyunjin dengan memejamkan mata menikmati aroma dari udara yang membawa aroma shampoo Velyn.

Velyn berhenti dan melihat kearah belakang, dirinya melihat Hyunjin sedang memejamkan mata dan berhenti disana.

"Ngapain lo merem-merem?" teriak Velyn dengan menatap aneh.

"Mata gue kelilipan! Apa? Lo mau tiupin??" Sewot Hyunjin lalu pura-pura mengucek matanya.

"Idih!!" sinis Velyn dengan menaikkan sebelah bibirnya julid. Mereka berdua akhirnya sudah sampai dibibir toilet.

"Tuh alatnya buat bersihin toilet!!" tunjuk Velyn kepojok toilet.

Mata Hyunjin mengikut melihat kearah pojok, disana ada banyak alat untuk membersihkan toilet hingga matanya terbelalak karena melihat sabun pel.

"L-loh itu kenapa ada sabun pel disitu!!!" teriak Hyunjin dengan bergidik ngeri.

"Kan lo mau bersihin toilet, jadi ya harus lo pel lah lantainya, lo bersihin tuh sampe bersih!!" sewot Velyn dengan menyodorkan sapu serta pel lantai ketangan Hyunjin.

"Pokonya gue nggak mau pake sabun pel!" protes Hyunjin dengan menerima sapu serta pel lantai.

"Kalo lo nggak pake sabun, ya kaga bersihh!!!" geram Velyn.

"Ya bodoamat salah sendiri suruh gue!!" Sewot Hyunjin dengan memutar bola matanya malas.

"Ini kan emang hukuman lo dari Bu Agisa!!!" sergah Velyn sembari menatap Hyunjin didepannya.

Velyn menatap Hyunjin didepannya dengan teliti, ia baru tersadar kalau Hyunjin yang kemarin sama Hyunjin yang sekarang itu beda 90°. Hyunjin yang kemarin cupu, baik, kalem, dan Hyunjin yang sekarang cool, ketus, ganteng, perfect lah pokoknya.

"Jangan liatin gue kek gitu, iya gue tau gue cakep, nanti lo naksir lagi!!!" sindir Hyunjin dengan melirik sekilas.

"Siapa juga yang mau naksir seorang penipu kek lo!!" jawab Velyn pelan tapi menusuk.

"Ternyata benar di dunia ini hanya dipenuhi oleh penipu!" ujar Velyn dengan menatap kearah samping.

"Maksud lo apaan bilang kek gitu!" Hyunjin merasa bahwa yang dimaksud Velyn itu adalah dirinya.

"Pikir aja sendiri!!" sewot Velyn lalu pergi meninggalkan Hyunjin.

Hyunjin segera menutup hidungnya dan mulai menyiram seisi toilet.

"Sial banget gue hari ini, udah tadi terlambat bangun, kaga sarapan, terlambat, dan sekarang bersihin toilet!!!!" Omel Hyunjin dengan terus menyiram toilet dengan asal.

"Murid sini pada makan bangke apa gimana sih, nih toilet bau nya nggak ketulungan!!!" dumel Hyunjin dengan menahan mulut agar tidak muntah.

Kakinya tak sengaja menyenggol sabun pel hingga sabun tersebut tumpah dan berceceran disekitar kakinya.

"Ahhh bangsat, kaki gue nyenggol lagi!!!!" umpat Hyunjin dengan wajah cemas.

Air dari sabun pel itu terus berjalan kearah sepatunya, Hyunjin segera menjauhkan kakinya dan ancang-ancang untuk berlari dari jangkauan sabun itu. Dirinya mencoba loncat tetapi kakinya terpleset dan.......

Dukkkk.......

Kepalanya terbentur manis pada tembok, ia pun berbaring lemas dilantai toilet yang basah, sabun pel tersebut sudah menyentuh rambut Hyunjin. Kepala Hyunjin sangat pusing dan ia mengerjapka matanya berkali-kali sebelum ia menutup matanya tak sadarkan diri.

"Ehhh lo nggak papa Jin, Hyunjin?!!!!" sayup-sayup Hyunjin mendengar suara cewe, dan cewe itu menepuk-nepuk pipi Hyunjin, lalu semuanya terlihat sangatlah gelap dan sunyi.

~~~

Jangan lupa tinggalin jejak...

Young Mariage [Terbit✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang