O5. Traktiran Doyjin

204 23 2
                                    

First of all, i want to say sorry and thank youu for those who are still waiting this story to update. It's been 2 years 🥲

So here it is, guys. Doain biar aku ada mood buat lanjut story ini lagi ya hehe!! Thank youu and hope you enjoyyy <3

























"Sumpah, ini Doyoung lama banget deh. Dia nyamperin Yujin sambil ngitungin semut yang jalan apa gimana sih?" omel Yuna panjang lebar. Gadis itu sudah mengecek jam tangannya berkali-kali, pun menengok ke arah koridor IPA barangkali Doyoung udah lewat.

"Bucin-bucinan dulu kali." timpal Jeongwoo.

"Ini jadinya kita ditraktir dimana?" tanya Haruto, kepala yang tadinya menunduk karena melihat hp menjadi terangkat, melirik ketiga temannya bergantian.

Tangan kanannya menaruh ponsel di saku celana bagian kanan, sementara tangan kirinya menenteng helm full-face yang selalu Haruto pakai—kalau kata Jeongwoo, helm itu udah jadi ciri khas Haruto banget.

"Tadi sih bilangnya mau beli pizza di rumah Yujin." jawab Jihan.

"Eh emang gapapa? Yujin gak keberatan gitu?" tanyanya lagi.

"Enggak, tadi anaknya udah ngasih tau juga kok. Rencananya mau sekalian bareng anak IPA 2." jawab Jihan cepat yang dibalas dengan anggukan oleh Haruto.

"Loh? Sekelas? Buset gak tekor apa tuh mereka."seru Jeongwoo dengan nada tinggi. Kedua alisnya tertaut dengan ekspresi kaget.

Yuna mendelik sambil memukul paha cowok itu. "Ya kagak lah anjir. Paling cuma Jiheon ama Jaehee itu bestie-bestie nya."

"Oh.. kirain sekelas." Jeongwoo ngangguk-ngangguk. "Minhee gak sekalian diajak tuh?"

"Lo mau Doyoung ngelempar skateboard-nya ke muka lo?" sungut Haruto kesal. Lagian, pertanyaan Jeongwoo ada-ada aja. Nggak perlu ditanya pun mereka semua udah tahu jawabannya.

Jeongwoo hanya cengengesan. Setelah perbincangan yang nggak cuoio jelas—sebenernya beneran gajelas—itu, Doyoung dan Yujin datang bersama Jiheon dan Jaehee.

"Ngapain masih disini dah ni bocah bocah?" tanya Doyoung. "Cepet anjir."

"Yeuu, gue pelintir nih mulut lo. Kita daritadi nungguin lo anjir." seru Jeongwoo nggak mau kalah.

"Tau." timpal Haruto seadanya, kepribadiannya udah mulai berubah soalnya ada outsider lol.

"Yaudah ayok berangkat gais." ujar Yujin. "Pada aman semua kan kendaraannya?"

Jeongwoo lantas melirik Haruto, Yuna dan Jihan bergantian. Seolah mengatakan pada Yujin kalau mereka aman.

"Kalian berdua gimana?" tanya Jeongwoo, matanya tertuju pada Jaehee dan Jiheon.

Refleks, Jiheon langsung membalas pertanyaan Jeongwoo dengan tanda 'ok' yang ia buat di tangan kanannya.

"Nah, good. Gas meluncur!" seru Jengwoo antusias.

Well, siapa sih yang gak mau dapet pizza gratis?

:::

"Minimal bukain gerbang lah, Woo. Kasian tuh Jiheon sama Jaehee nenteng-nenteng cola." cetus Yuna, matanya melirik dua cewek itu yang agak kesusahan nyari kunci pager rumah Yujin sambil memegang dua kanting plastik minimarket berisi minuman.

Jeongwoo yang tadinya lagi ngelamun—entah mikirin apaan—disenggol oleh Jihan disampingnya. Ia langsung sigap membantu dengan mengambil kunci pagar dan membukanya. Cowok itu nggak membalas ucapan Yuna, malah nyelonong begitu aja masuk ke dalem.

A BROKEN PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang