Sembilan Belas

1.5K 193 7
                                    

Katanya mencintai itu tak harus memiliki tapi ini bukan hanya sekedar tak memiliki tetapi merelakan entah itu dengan orang lain atau di ambil kembali oleh sang pencipta.

Silih berganti untuk menemani lisa yang masih anteng dalam tidur nya tak terusik sama sekali ketika para sahabatnya bercerita padanya walaupun tak ada jawaban dari lisa.

" Ini hari ke 32 deh kayanya lo tidur cantik kaya gini " ucap jean duduk di kursi dekat brangkar lisa.

Memandangi wajah cantik sahabatnya itu terkadang dia merasa iri karna paras cantik yang di miliki lisa.

" Mimpi lo indah banget ya sampe belum bangun sampe sekarang " ucap jean lagi mengelus jemari lentik itu.

" Bangun yah gue kangen lo " bisik jean lalu bangkit dengan berat hati berjalan keluar dan rio yang tertidur sambil bersandar pada tembok duduk di kursi tunggu.

" Bebi gue kecapean ya " gumam jean lalu duduk di samping rio dan menarik lelaki itu untuk bersandar pada tubuhnya.

Tiffany yang duduk di samping jean terkekeh karna kemesraan dua sejoli disamping nya itu

" Je bibi pulang dulu yah kalian juga mending pulang nanti ada bobby kesini jagain lisa " ucap tiffany mengusap bahu jean dengan sayang.

" Ah aku akan pulang setelah bobby datang bi " ucap jean tersenyum hangat pada tiffany

" Jangan lupa istirahat ya " ucap tiffany lalu pergi menjingjing barang beberapa bajunya karna menginap di rumah sakit.

Namun di dalam ruangan putih itu sang penghuni mulai menunjukan reaksinya dengan perlahan kelopak matanya terbuka mengerjap ngerjap pelan

Dan terbuka lah mata bulan nan cantik itu setelah menyesuaikan dengan cahaya ruangan nya.

" Nghhh gue mimpi kali ya " gumam lisa serak dia butuh minum saat ini menatap sekeliling baru kali ini orang sadar malah nganggap mimpi.

Melihat ada gelas yang terisi air di nakas lisa berusaha duduk dan melepaskan selang yang membantunya bernafas entah lah lisa tak tau apa namanya

Dan berhasil duduk lisa mengambil gelas itu secara perlahan berhasil senyuman bahagia tercetak di bibir pucatnya

" Ahh seger " gumam nya setelah air putih itu masuk ke dalan tenggorokan nya.

Menyimpan kembali gelasnya di tempat semula lalu menyamankan duduknya dengan bersandar pada bantal yang dia tumpuk.

" Astaga! Lemes banget gue mana laper lagi " ucap lisa merengut sedih karna gak ada orang yang menungguinya di dalam

Namun siapan sangka ada lelaki yang berdiri kaku setelah membuka pintu menatap kaget pada lisa yang biasa aja duduk tenang

" Ommo! Oppa " panggil lisa ceria pada bobby yang perlahan menutup pintu dan berjalan kaku menghampiri lisa

" Lo bukan arwah kan " tanya bobby masih tak percaya menangkup kedua pipi lisa yang membuat bibir nya monyong.

" Yahhh yepasin oo " ucap lisa tak jelas dan menabok bobby kesal akhirnya tangan bobby terlepas

" Yak! Lo abis ngapain tangan lo bau anyir bangsat! " Maki lisa mengusap pipinya kasar menatap sengit bobby yang melongo

" Lo ngatain gue bangsat setelah lo koma gak habis pikir gue mah sumpah " ucap bobby merasa dongkol dengan lisa

" Oh gue abis coli maaf benih gue kayanya masih nempel di tangan gue de- ANJING! " Teriak bobby karna jitakan lisa yang lumayan nyut nyutan di kepalanya dan tatapan sinis dari gadis di depan nya ini.

BODOH! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang