Dahulu kala, ada seorang gadis belia yang bercita-cita menjadi model. Struktur wajahnya tajam, dengan bola mata kecoklatan terselubung di balik sapuan bulu mata yang lebat, hidung kecil namun mancung dan lancip, bibir tebal merah dengan lekukan 'cupid's bow' yang sensual, dilengkapi dagu lancip dan tulang pipi yang tegas. Badannya tinggi semampai dengan bahu bidang, lengan dan kaki yang kurus dan jenjang, pinggang kecil dan pinggul sejajar dengan bahu, disertai payudara kecil namun padat. Kulitnya putih susu, kencang dan mulus tanpa cela.
Di kota kecil tempatnya beranjak dewasa, gadis itu bisa dibilang merupakan kembang desa. Entah berapa kali ia mendengar orang berkomentar tentang paras ayu nya, bahwa ia akan sukses sebagai model, atau bahkan artis ibukota. Sayangnya ayahnya merupakan pemimpin agama yang fanatik. Beliau melarang keras putri sulungnya yang jelita bekerja dengan aurat dipertontonkan kemana-mana. Gadis itu besar dengan didikan ketat sang ayah, dengan berbagai aturan keagamaan yang tegas. Dilarang memakai kaos, dilarang memakai celana, dilarang bergaul dekat dengan lawan jenis, dilarang memakai make-up, dilarang ini dan itu. Sang gadis yang sedang puber pun akhirnya muak dengan kehidupannya. Ia merasa sesak, sumpek, terkungkung oleh dekapan ayahnya. Ibunya pun sama cerita, selalu menuruti kemauan si ayah dengan buta. Gadis itu juga ingin bermain keluar rumah dengan celana pendek, ikut ke bioskop atau ke alun-alun dengan teman-temannya. Satu hari setelah bertengkar hebat dengan orangtuanya, gadis tersebut membulatkan tekad untuk kabur dan melebarkan sayapnya. Ia akan terbang meninggalkan kepompong yang sempit itu. Ia akan terbang bebas seperti kupu-kupu!
Berbekal uang curian dari dompet ayahnya dan satu buah tas ransel besar di punggung, gadis berusia 18 tahun itu minggat dari rumah, menaiki kereta ke Jakarta. Perjalanan satu hari satu malam ditempuh dengan penuh harapan - yang segera kandas sesampainya di tujuan. Semua usaha lamarannya ke agensi model dan hiburan ditolak. Jelas terlihat bahwa ia seorang gadis 'daerah' dari pakaian, perilaku bahkan tutur katanya yang berlapis logat kental. Staf agensi yang bertemu dengannya mengakui bahwa paras gadis tersebut memang ayu, namun generik; tidak se-menarik itu hingga bisa membuat mereka terpana atau membayar lebih untuk melihatnya di layar kamera. Si kembang desa tertunduk layu, bingung harus bagaimana. Pulang kembali ke kampung halamannya? Sama saja ia gali kubur. Ia pun memutuskan untuk mencoba mengadu nasib di kota metropolitan asing yang serba mahal dan kejam ini, bekerja serabutan dengan ijazah madrasah setara SMP miliknya - maklum, gadis itu kabur sebelum lulus ujian menengah atas.
Selama hampir setengah tahun, ia kerja serabutan sebagai staf restoran dan bersih-bersih toilet di pusat perbelanjaan. Gajinya hanya cukup untuk menyambung hari dan membayar kamar kecil di gang kumuh dekat mall. Hingga ia didatangi oleh Mas Roy. Mas Roy ini pemilik klub malam di distrik merah Jakarta. Pemuda tegap berkulit hitam legam dan rambut ikal itu blak-blakan menawarinya pekerjaan di klub sebagai wanita penghibur.
"Kamu cantik, seperti malaikat jatuh. Manfaatkan itu." rayu Mas Roy.
Awalnya si gadis ogah, ia tahu pekerjaan macam itu haram hukumnya. Namun semakin sering Mas Roy menyambanginya, semakin luluh hatinya. Konon katanya, wanita lemah mendengar rayuan yang manis-manis. Gadis ini merupakan bukti nyata pepatah itu. Ia pikir, 'toh sudah kadung kabur dari rumah. Apa artinya nambah dosa, kalau bisa ngumpulin uang dan hidup layak.'
Segera setelah bergabung di klub mas Roy, penampilannya disulap jadi seksi dan menggoda. Ia pun merangkul identitas barunya, bukan lagi kembang desa yang polos dan udik, melainkan gadis kota seksi yang dipuja pria tiap malam - Angel. Ia bekerja keras di klub, menikmati pujian dan godaan para lelaki di sekelilingnya. Hilang sudah dirinya yang sopan dan santun, Angel berubah jadi wanita liar gila seks yang berkeliaran mencicipi segala macam 'permainan' yang mungkin dilakukan. Pendapatan Angel kian bertambah seiring popularitas yang terus mencuat, terbukti walau sudah dipotong komisi ke klub, Angel sanggup membeli tas branded, perhiasan mahal, juga membayar perawatan kulit dan member gym di mall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Preggo hunter
Narrativa generaleMature 21+ Graphic description of birth and female reproductive system. Panggil dia Bu Dina. Mantan perawat bidan yang kini beralih jadi perawat privat bayaran, spesialis perawatan ibu hamil dan melahirkan. Sekilas nampak seperti perawat keibuan lai...