Sekitar pukul 2 pagi, gerbang rumah budin digedor kencang dari luar. Bu Dina yang mudah terbangun, segera membuka mata dan mengecek sekilas monitor CCTV.
Terlihat ada 3 wanita di depan pagar rumahnya - dua wajah asing yang sedang memapah badan Angel yang terlihat tak sadarkan diri.
Budin segera mengenakan mantel luaran dan turun ke bawah.
'Bu Dinaaaaa! Bu Dinaaaaa!' terdengar teriakan cempreng dari luar rumah. Pemilik suara tersebut adalah seorang gadis tinggi bertubuh montok yang kini memapah setengah badan lunglai Angel. Setengahnya lagi ditopang oleh rekannya, gadis bertubuh lebih kecil yang ngos-ngosan menahan berat tubuh si wanita hamil.
***
Kedua gadis pelayan KTV itu baru pulang kerja dan sedang menuju ke kosan mereka ketika mendengar teriakan meminta tolong sayup-sayup dari ujung gang. Mereka memberanikan diri mendekati asal suara perempuan yang serak dan terdengar kesakitan tersebut. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat seorang wanita berbadan dua yang terseok-seok di jalanan, bertelanjang kaki dengan penampilan awut-awutan.
'To-to...long sa-saya..... mbak' mohon Angel lirih. Mukanya terihat pucat di bawah sinar lampu jalan kekuningan. Leher dan bagian kulitnya yang terbuka terlihat penuh bercak merah dan luka lecet, namun pandangan kedua gadis yang masih syok itu hanya tertuju pada darah segar Angel yang mengalir pelan, menyisakan jejak gelap di aspal dari arah bumil itu menyeret tubuh lemahnya.
Gadis berbadan lebih kecil yang bernama Lili bergerak lebih dulu, berusaha memapah Angel dengan mengalungkan lengan kurusnya di pinggang si ibu hamil, dan meletakkan lengan panjang Angel di lehernya.
'Nghhh!' erang Angel pelan ketika badannya dipapah bangun oleh penolongnya. Gadis tinggi satu lagi segera tersadar dari shock-nya dan meniru gerakan temannya di sisi satu lagi. Tubuh lemas Angel berhasil dipapah setengah berdiri, hingga kaki mulus Angel yang bergetar dapat menapak ke aspal.
Awalnya kedua gadis tersebut berniat membawa Angel ke rumah sakit, namun Angel malah meminta dibawa ke rumah Budin, berharap bidan itu bisa menanganinya.
Lili dan Ani pun menurutinya walau sanksi melihat sikon Angel yang tampaknya butuh penanganan rumah sakit. Mereka mamapah gadis jangkung itu dengan susah payah, membawanya ke kosan budin yang hanya berbeda dua gang dari lokasi tersebut. Jarak yang normalnya ditempuh kurang dari 10 menit, memakan hampir setengah jam oleh ketiga wanita tersebut. Mereka harus berhenti tiap beberapa menit akibat erangan Angel yang kerap kali merunduk dan meremas sisi bawah perutnya yang seperti dipukul palu bertubi-tubi setiap kali otot rahimnya kontraksi. Darah segar masih tetap mengalir, walau dalam jumlah semakin sedikit dan menyisakan bekas aliran darah yang kering di sepanjang paha hingga telapak kaki Angel. Sisi bawah bajunya yang kotor dekil juga berubah warna menjadi coklat bata, menyerap darah bercampur cairan amniotik si bumil.
Hanya jelang 3 rumah sebelum sampai di tujuan, Angel yang kelelahan menahan mulas, kehabisan energi dan tak sadarkan diri.
****
Kembali ke gerbang kosan Budin.
Bidan berambut ikal sebahu itu segera membukakan pagar besi rumahnya, mengarahkan kedua gadis belia tadi untuk membawa Angel masuk, sembari menanyai informasi mengenai keadaan Angel - kenapa dia bisa pingsan, dimana mereka menemukannya, dsb.
Dibukakannya pintu kamar Angel yang tak jauh dari pintu depan, kemudian Budin membantu membaringkan bumil itu di ranjang. Setelah berterima kasih kepada Lily dan Ani, ia segera mengambil tas berisi peralatan kerjanya serta beberapa obat-obatan yang dirasa perlu, sebelum kembali masuk ke kamar Angel.
Kiki, penghuni kos paling belia berusia 13 tahun sudah berdiri di depan pintu kamar Angel yang terbuka. Ia terbangun akibat teriakan gaduh dari depan rumah tadi. Bocah itu kini menatap ngeri keadaan kakak kos nya yang tergolek pingsan di ranjang, dengan tampilan kacau, kotor dan bersimpah darah. Perut buncit Angel yang tertutup dress ketat juga terlihat aneh, kadang bergerak kecil, namun sedikit melonjong aneh, tidak bulat seperti normalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Preggo hunter
Fiksi UmumMature 21+ Graphic description of birth and female reproductive system. Panggil dia Bu Dina. Mantan perawat bidan yang kini beralih jadi perawat privat bayaran, spesialis perawatan ibu hamil dan melahirkan. Sekilas nampak seperti perawat keibuan lai...