Pain

903 146 7
                                    


"A Zhan! A Zhan! bangun! Kau harus pulang sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A Zhan! A Zhan! bangun! Kau harus pulang sekarang." Dengan guncangan kesekian kalinya, akhirnya Xiao Zhan berhasil membuka matanya meski dengan susah payah.

"Ge, kau masih mabuk?" tanya Yibo saat mendekatkan wajahnya pada Xiao Zhan

Rupanya begitu pulang dari pertemuannya dengan Wang Talu, Xiao Zhan langsung ambruk di restoran Zuo Cheng karena mabuk. Awalnya hanya berniat mengembalikan mobil yang dipinjamnya tapi karena suasana hati yang tidak baik, ia sekalian mampir untuk menemui Xuanlu dan Zuo Cheng berharap saat mengobrol dengan mereka, ia bisa menjadi lebih baik. Namun, ia lupa bahwa jika siang hari restoran tersebut ramai, jadi ia tidak sempat mengobrol dengan Zuo Cheng maupun Xuanlu. Akhirnya ia memutuskan memesan beberapa botol bir untuk menenangkan pikirannya yang sedang risau.

"Dia sudah mabuk sejak siang, harusnya ia sudah sadar." jelas Zuo Cheng pada Yibo, "A Jie juga sudah memberinya air madu untuk menghilangkan mabuknya tadi."

"Ge, bangunlah! Kita pulang." Yibo berusaha mengangkat tubuh Xiao Zhan yang tidak bertenaga itu.

Xiao Zhan mengerjapkan matanya beberapa kali sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri, "Lan Zhan...." ucapnya saat ia melihat Yibo di sampingnya

"Iya, ini aku, ayo pulang, ge."

"Hmn." Xiao Zhan mengangguk

"Lebih baik aku mengantar kalian pulang dengan mobil." saran Zuo Cheng yang mendapatkan anggukan dari Yibo.

****

Yibo membaringkan Xiao Zhan di atas ranjangnya. Meluruskan posisi berbaring Xiao Zhan, melepas kaos kakinya lalu melepas bajunya dan menggantinya dengan yang bersih. Setelah itu menyelimuti tubuh Xiao Zhan.

Merasa cemas. Yibo duduk di tepi ranjang sambil memandang wajah Xiao Zhan yang terlelap. "Ge, sebenarnya apa yang terjadi sampai kau jadi begini?" tangan Yibo terulur membelai pipi Xiao Zhan, "Seandainya ada yang bisa kulakukan untuk membantumu....." lanjutnya setelah jeda beberapa lama

"Tetaplah bersamaku seperti yang kau lakukan dulu." Suara Xiao Zhan serak disertai dengan sebutir air mata yang jatuh melintas di pipinya, terasa panas saat menyentuh jari Yibo.

Yibo pun mengusap air mata yang jatuh itu. "Apakah itu cukup?"

Sejenak dalam pikiran Xiao Zhan berputar memori kehidupan masa lalunya. Memori saat ia mendapati hanya Lan Wang Ji yang satu-satunya berdiri di sampingnya. Ia masih mengingat dengan jelas perasaannya kala itu. Sambil memandang salju yang turun, sebotol Tian Zi Xiao di tangannya yang adalah pemberian Lan Wang Ji, dan tentu saja kehadiran Lan Wang Ji sendiri yang sangat penting baginya. Jika bukan karena Lan Wang Ji, ia tidak akan bisa

bertahan sejauh itu sehingga ia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Lan Wang Ji. Ya! selama ada Lan Wang Ji di sisinya, itu lebih dari cukup untuknya.

REVOIR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang