Go to Milan

894 149 7
                                    

Xiao Zhan melakukan apa yang dikatakannya di depan makan kedua orangtuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan melakukan apa yang dikatakannya di depan makan kedua orangtuanya. Rumahnya ia berikan kepada panti asuhan tempat ia pernah dirawat. Saat terakhir mengunjungi rumah masa kecilnya sebelum diserahkan pada panti asuhan, Xiao Zhan sempat bertemu dengan Wang Talu yang tengah bersiap untuk pergi.

"Kau akan ke mana?" tanya Xiao Zhan

Mereka berdua berdiri berhadapan dengan canggung. Ada perasaan tidak enak terhadap satu sama lain. Meski pada akhirnya Wang Talu mengakui bahwa ia mengetahui perbuatan ayahnya tapi Xiao Zhan memutuskan untuk tidak menuntut Wang Talu lebih jauh dan memohon pengajuan pembebasannya. Hal itu dilakukan Xiao Zhan juga atas permintaan terakhir Wang Han kepada Xiao Zhan agar hanya menjadikan dirinya sendiri sebagai pelaku kejahatan tunggal sehingga tidak melibatkan anaknya.

"Kakek memintaku tinggal bersamanya di Hongkong."

"Hmn." Xiao Zhan mengangguk mengerti

Mereka berdua terdiam

"Ku dengar kau akan memberikan rumah ini untuk panti asuhan tempatmu." ucap Wang talu memecahkan keheningan

Xiao Zhan mengangguk, "rumah ini terlalu besar untukku sendiri."

Talu mengangguk mengerti. "Apa yang akan kau lakukan dengan perusahaan?"

"Aku meminta Bowen untuk dialihkan ke pemerintah saja. Aku tidak pernah tahu cara menjalankan perusahaan."

Talu mengangguk lagi. Mereka benar-benar canggung dan hanya melakukan tanya jawab saja tanpa percakapan yang santai.

Senyap.

"Xiao Zhan, aku harus pergi. Jaga dirimu baik-baik."

"Kau juga, Talu."

"Dan.... maaf."

Xiao Zhan mengangguk, "Ya." ia tersenyum lembut membuat Talu juga ikut tersenyum tipis

"Aku pergi." Talu menepuk bahu Xiao Zhan kemudian melangkah

"Ah Talu, kau tahu di mana Yibo?"

Talu menggeleng sedih, "Aku belum bertemu dengannya lagi sejak terakhir kami bertengkar."

"Jadi kau juga ga tahu." Wajah Xiao Zhan tampak muram.

"Kau sudah tanya Haikuan ge?"

"Dia juga tak tahu."

"Anak itu datang dan pergi sesukanya. Ayahku terlalu memanjakannya sejak kecil. Tapi bahkan saat pemakaman ayahku dia ......"

"Dia datang." Xiao Zhan menyela kalimat Talu

Talu tampak terkejut, "Kau melihatnya?"

Xiao Zhan menggeleng, "Haikuan yang mengatakannya. Dia datang saat yang lain sudah tidak ada."

Talu mendengus lalu menghela nafas, "Tidak ada yang bisa menghentikan anak itu."

Xiao Zhan sependapat dengan Talu.

REVOIR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang