Happy Reading
Langsung aja ke ceritanya
Vote jangan lupa!
♡♡♡
Hari H menuju kesuraman.
Pukul 05.00 tepat, jam weker yang berada di atas nakas berbunyi lantang. Membuat gadis cantik yang terlelap dan bermimpi indah harus terbangun.
Posisi badannya di ubah menjadi duduk, ia menguap sembari mengucek-ucek matanya yang masih terasa berat. Dengan malasnya, ia berjalan menuju kamar mandi. Di sambarnya handuk berwarna putih, lalu melakukan ritual pagi.
Mandi.
Hampir lima belas menit, kini ia sudah rapi mengenakan seragam sekolah. Lantas menuruni beberapa anak tangga, kakinya berjalan ke dapur.
Anaya melihat Mira mengenakan celemek dengan cekatan mengolah semua bahan masakan dan menjadikannya sebuah makanan yang lezat.
"Morning momy!" Seru Anaya memeluk Mira dari belakang. Mira terkekeh geli melihat perlakuan anak semata wayangnya.
Sepiring nasi goreng, tertata apik di suatu piring dengan hiasan selada juga sosis di atasnya. Menggugah selera makan orang yang melihatnya. Anaya memengang perut datarnya. "Welcome to my perut asupan pagi!" pekik Anaya memasukkan satu suapan nasi goreng buatan Mira.
Mira duduk berhadapan dengan Anaya. Tangannya sibuk mengupas mangga.
Selesai sarapan, Anaya melirik jam yang melekat indah di tangannya. Jam 06.39, sudah saatnya berangkat sekolah, apalagi ini hari Senin, jam masuk di ajukan beberapa menit untuk upacara bendera.
Mira mengambil kunci mobil untuk mengantar Anaya sekolah, sedang Anaya masih memakai sepatunya.
♡♡♡
Akhirnya mereka sampai, Anaya mencium punggung tangan Mira. Tak lupa ia mengambil tas yang berada di kursi belakang. "Nay sekolah dulu. Doain hari ini Nay beruntung." Ucapnya pada Mira dengan ekspresi sedikit sedih.
Mira menyerngitkan keningnya heran, tak biasanya Anaya seperti ini. "Hati-hati, doa mama selalu bersamamu." Entah apa yang terjadi pada anaknya, yang jelas ia akan selalu mendoakan yang terbaik untuknya.
"Bye mama ku sayang."
Saat keluar dari mobil, bel masuk sudah berbunyi. Semua siswa lari berhamburan menuju lapangan tengah.
Dengan sedikit berlari, ia menuju kelas menaruh tas pada bangkunya. Ternyata masih ada dua manusia yang menghuni kelas, padahal semua murid sudah berbaris rapi di lapangan.
Anaya tersentak kaget melihat Ghea dan Bambang masih anteng di bangkunya. "Kalian kok masih disini?" tanya Anaya keheranan. Bambang tersenyum cengengesan.
"Ghea keukeh mau nungguin lo," pekik Bambang sedikit kesal dengan kekerasan kepala Ghea. Bisa saja ia dan Ghea kena hukum Bu Berta, guru bk paling cerewet nan judes di seluruh galaksi.
"Ya udah yok buruan, nanti nyai Berta keburu dateng." sambungnya. Jan tiru Bambang! Nggak sopan tau.
Ghea dan Anaya terkekeh, lalu pergi bergabung dengan barisan terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASANAYA
Teen Fiction[ON GOING] Sebuah kisah antara gadis pindahan dan seorang cowok arogan yang terkenal seantero sekolah. Hidup Anaya berubah ketika ia memutuskan untuk menantang Angkasa. kalah? Tentu saja ia kalah dari cowok bertubuh tegap itu, dan semua itu adalah k...