sepuluh

264 76 13
                                    

Happy Reading

Warning! Banyak typo bertebaran!

❁❁❁

"Kalian ngapain?"

Suara Anaya membuat Bambang dan Ghea langsung pergi berhamburan ke sembarang arah, membuat Anaya terheran-heran dibuatnya.

Ghea yang salah tingkah, semakin membuat Anaya curiga.

"Jangan...jangan, kalian." Tuduh Anaya, dengan kedua jari telunjuk yang saling menempel 👉👈.

Bambang langsung melongo kala Anaya mengira jika ia dan Ghea sedang melakukan hal yang dimaksud oleh Anaya. Lalu ia tertawa lepas hingga keluar cairan bening dari kedua sudut matanya.

Berbeda dengan Bambang yang tertawa, Ghea masih diam jantungnya seperti dibuat sport jantung saat Bambang meniupkan matanya yang kemasukan debu, pipinya memerah seperti tomat segar, sungguh menyebalkan karena akhir-akhir ini Ghea sering merasakan hal yang sama saat bersama Bambang.

Ghea jatuh cinta?
Dengan Bambang?

Terlintas pertanyaan aneh yang ada dipikirkan Ghea, mengelak kenyataan ia segera menyingkirkan semua pikiran tak jelasnya itu dengan menangkis angin di depannya.

Sementara Anaya dan Bambang melihat Ghea seperti orang cengo, terheran-heran dengan perlakuan Ghea.

"Lo kenapa Ghe?" Tanya Bambang saat Ghea memegang dadanya yang terasa sangat nyeri. "Lo sakit jantung? Ke uks aja yuk," cemas Bambang karena Ghea tak kunjung menjawab.

Anayapun ikut manggut-manggut dengan saran yang Bambang berikan. Ghea berusaha menetralkan nyerinya dengan mengatur napas, namun gagal karena Bambang menggenggam tangan Ghea membuat nyerinya bertambah.

Jantungnya harus berkerja extra karena ulah Bambang, dengan cepat Ghea menangkis tangan Bambang kemudian masuk kedalam kelas dengan tatapan tak percaya.

Anaya mengangkat kedua alisnya, menatap Bambang seolah bertanya ada apa dengan Ghea dan hanya mendapat gedikan bahu dari Bambang tanda tak tahu.

Dan akhirnya mereka berdua ikut menyusul Ghea masuk kedalam kelas.

❁❁❁

Siang ini dua insan tengah asik mengobrol ria di kantin sekolah, ditemani dua piring siomay dan es teh.

Keduanya tampak asik dengan obrolan mereka.

"Lo tadi pagi kenapa, Ghe?" Tanya Anaya yang tak sempat bertanya saat di kelas tadi.

Ghea menatap Anaya penuh arti, lalu menggenggam jari Anaya erat. "Nay, temenin gue ke dokter yuk, kayaknya jantung gue nggak sehat deh," balas Ghea seperti masih tak percaya dengan perasaannya sendiri.

"Lo ada penyakit jantung? Astaga sejak kapan?" Cemas Anaya tapi malah mendapat muka masam dari Ghea.

"Sejak... nggak tahu deh, pokoknya kalo ada Bambang di deket gue, rasanya kayak lagi disko nih jantung."

"Pftt!" Siomay yang di mulutnya hampir melompat karena Anaya sedang menahan tawanya. "Itumah bukan penyakit jantung, tapi penyakit cinta." Ucapnya gemas, mencubit pipi Ghea yang sedikit memerah.

ANGKASANAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang