Chapter 7

2.8K 147 15
                                    

      Tatapan marah dari pria tampan itu tidak membuat pemuda manis di depannya takut sedikit pun hanya menundukkan kepala merasa bersalah telah melakukan kesalahan untuk yang ke-2 kalinya.

"Dad maafkan aku" mohon Yoongi memegang telapak tangan kekasihnya.

Jimin tidak mendengarnya lantas melepas tangan kekasih kecilnya yang kini berusaha memeluk pinggangnya.

"Mau berapa kali kau membuat aku menghancurkan ponselmu hah??" Amuk Jimin sambil menunjuk ponsel mahal Yoongi sudah hancur mengenaskan di lantai rumah mewahnya yang dilempar sembarangan karena Yoongi tidak mengangkatnya dari tadi.

Dalam hati merutuki dirinya sendiri karena lupa membuat GPS di ponsel baru Yoongi dan pada akhirnya tidak bisa melacak keberadaan kesayangannya.

Yoong tidak bisa mengatakan apapun karena merasa bersalah. Terlalu asik nongkrong bersama jungkook sampai lupa waktu sudah mendekati pukul 10 malam membuatnya sontak memeriksa ponselnya yang berada di ransel menampakkan 99 panggilan tak terjawab dari "My daddy".

"Dad-

"Masuk ke kamar sekarang dan jangan keluar sampai aku mengizinkan" perintah Jimin tegas.

"Tapi aku lapar daddy" kata Yoongi dengan wajah memelasnya.

Jimin mengernyit keheranan mendengar perkataan  kekasihnya barusan.

"Sepanjang hari kau di luar sana dan tidak makan apapun?? Sebenarnya apa yang kau lakukan dari tadi hah?" Amuk Jimin semakin menjadi-jadi.

Jangan bilang karena terlalu asik bermain Yoongi melupakan waktu makannya yang berharga dan lebih mementingkan acara bermainnya.

"Sorry dad"

"Masuk ke kamar sekarang!!" Kata Jimin datar membuat Yoongi mau tak mau menuruti Jimin berjalan pelan menaiki tangga menuju kamar besar mereka.

Kamar mereka?

Ya, pada akhirnya Jimin dan Yoongi tidur sekamar tidak mempedulikan permintaan seulgi yang ingin Jimin tetap tidur dengannya di kamar mereka biasa.

Seulgi yang semakin mengerti situasi diantara mereka semenjak hari itu dimana Yoongi keluar kamar dengan pakaian santai bukan dengan seragam sekolahnya.

Hari itu bukanlah hari libur tetapi kenapa anaknya itu tidak berangkat ke sekolah??

Dan pemandangan yang membuat seulgi ingin membunuh Yoongi saat itu juga,

Leher Yoongi dipenuhi bercak kissmark yang masih kelihatan baru!!

Dia tidak mungkin salah itu pasti ulah Jimin suaminya. Ingin menangis tetapi malu karena merasa dikhianati oleh anak sendiri.

Yoongi juga semakin menjaga jarak darinya dan dia tebak itu pasti karena perintah dari Jimin. Yoongi tidak lagi menghargainya.

Wanita itu pada akhirnya lebih menyibukkan diri pada pekerjaannya dan memilih abai walau sebenarnya tidak mudah karena Jimin semakin terang-terangan menunjukkan sikap sayang pada Yoongi di hadapannya.

Termasuk mencium bibir Yoongi tepat  didepan matanya.

Dia merasa hancur tetapi tidak menyerah karena dia akan membuat Jimin agar kembali padanya secepatnya.

Kembali pada Jimin yang memijat kepala karena pusing memikirkan Yoongi yang semakin nakal.

"Bawakan makanan untuk Yoongi ke kamar" perintah Jimin pada maid tanpa memandangnya.

Tak lama Sang maid membawakan makanan untuk Yoongi ke kamar tetapi dibawanya kembali ke dapur dan berkata pada Jimin,

"Tuan muda sudah tidur tuan" kata maid gugup merasa bersalah karena menyiapkan makanan terlalu lama.

My posesif daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang