Chapter 1: Lemas

8.3K 547 22
                                    

Yeonjun berusaha untuk melewati lautan manusia di kantin fakultasnya. Mahasiswa yang baru keluar kelas cepat-cepat mengambil tempat dan memesan makan siang mereka sebelum kelas berikutnya dimulai. Yeonjun sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, makanya ia selalu menitipkan tempat ke teman-temannya supaya bisa mendapatkan tempat duduk. Ia menyelip dan mendorong di antara orang-orang, memegang tasnya dengan erat supaya tidak terjatuh dan akhirnya sampai ke sebuah meja di pinggiran kantin, dimana Beomgyu sudah menunggunya bersama yang lain.

Hari ini ia ingin menghabiskan waktu dengan adik-adik tingkat kesayangannya sebelum kelas. "Beomgyu!" sapa Yeonjun dengan ceria. Anak-anak di mejanya menoleh ke Yeonjun dan menyapanya balik.

"Hyung, sini cepetan duduk!" ujar Beomgyu sambil menepuk-nepuk kursi. "Udah gue selametin nih, satu. Tadi hampir diambil sama anak-anak jurusan animasi."

"Thank you, thank you!" Yeonjun menaruh tasnya di meja. Ada Hueningkai dan Taehyun juga yang duduk bersama mereka yang sedang menyantap makan siang mereka dengan lahap. Yeonjun mengerti--sebelumnya mereka mendapatkan kelas praktek untuk menari, kan? Pasti mereka capek.

Tetapi, selain mereka berdua, ada seseorang yang baru pertama kali Yeonjun lihat. Anaknya terlihat imut, kulitnya putih dan terlihat mulus. Kacamatanya yang bundar terlihat menggemaskan di wajah. Pakaiannya yang dominan putih membuatnya terlihat ramah. "Ini siapa?" tanya Yeonjun ke Beomgyu.

"Oh, ini anak pindahan dari SNU yang dari minggu lalu pengen gua kenalin!" jawabnya sambil menunjuk laki-laki tersebut. Ah, dia terlihat pemalu. Menggemaskan!

"Kenalin, Choi Yeonjun, tahun ketiga. Gue jurusan tari," Yeonjun memperkenalkan dirinya duluan. Ia menatap mata Soobin, dan entah kenapa ia merasa seperti ditarik. Kedua matanya yang terlihat gelap rasanya seperti menelannya. Ia merasakan tubuhnya merinding.

Tangan laki-laki itu terasa dingin dan besar di tangan Yeonjun, mengirimkan sensasi elektrik pada tubuhnya. "Choi Soobin," senyumnya dengan manis, mengingatkan Yeonjun dengan sebuah kelinci. "Tahun kedua, jurusanku sama dengan Beomgyu, teater."

"Hey, jangan kaku-kaku amat dong, Yeonjun-hyung baik kok!" ujar Beomgyu. Soobin menggaruk belakang kepalanya dengan canggung.

"Kok lo pindah dari SNU?" tanya Yeonjun penasaran. "Bukannya susah ya kalo pindah di tengah-tengah tahun berjalan?"

Soobin mengangguk. "Iya, karena kata saudara gue universitas ini programnya lebih menarik. Nilai-nilai dan berkas juga udah diterima semua, jadi gue langsung pindah," jawabnya sambil terkekeh. Suaranya yang nge-bass berderu di dalam dada Yeonjun, enak untuk didengar.

"Lo gak makan?" tanya Taehyun ke Yeonjun sambil membereskan piring. "Sebentar lagi sesi tiga kan mulai."

Yeonjun menggeleng kepalanya. "Gak, tadi gue udah makan sambil jalan ke sini. Gue kan kesini cuma buat ketemu kalian dulu!" ujarnya sambil memeluk Huening. "Hueningie, hyung kangen!"

Hueningkai hanya bisa pasrah digoyang-goyangkan oleh Yeonjun dengan gemas, sudah biasa diperlakukan seperti bantal. "Iya hyung," ujarnya sambil memasukkan suapan terakhir ke dalam mulutnya. "Habis ini kelas apa?"

"Asian Performance," keluhnya. "Dosennya dapet yang strict. Entahlah, kayaknya gue kurang beruntung semester ini."

"Santai lah, Hyung," Beomgyu menepuk pundaknya. "Lo kan trapper, palingan nanti bilangnya susah, susah. Eh tiba-tiba nilainya A."

Yeonjun memutar matanya. "Ya, makasih doanya."

Tiba-tiba ia merasakan hapenya bergetar di celananya. Wooyoung memberikannya sebuah missed call.

"Anjrit, masa dosen gue udah ada di kelas sih?" ujarnya panik. Ini kan masih 10 menit sebelum kelas dimulai. Benar-benar, ia membenci dosen ini. "Ya udah, gue cabut duluan ya, maaf banget!"

[NSFW] Guilty Pleasure | SoobjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang