Chapter 4: Party

4.8K 481 79
                                    

Banyak dari anak-anak fakultasnya diundang ke pesta akhir pekan yang diselenggarakan oleh Wooyoung dan teman-temannya. Tempatnya di villa milik keluarganya yang tidak terlalu jauh dari kampus. Bangunannya besar dan bisa mengakomodasi banyak dari mereka, dengan alkohol dan makanan yang berlimpah juga untuk mereka nikmati.

Yeonjun sendiri sudah datang lebih awal dengan yang Changbin dan yang lainnya untuk membantu menata barang-barang. Ia membuka semua meja lipat dan menaruhnya di berbagai tempat, sedangkan Changbin menaruh beberapa kotak pendingin untuk tempat menaruh soju dan bir yang akan ditenggak oleh semua orang malam itu. Chan sudah pasti menjadi DJ mereka di malam itu, sudah siap dengan peralatannya yang ia susun di sebuah meja.

Perlahan villa tersebut dipenuhi oleh mahasiswa dari fakultasnya, baik yang ia kenal maupun tidak. Musik juga sudah dinyalakan dan kelihatannya mereka sudah mulai mengobrol dan mengambil barang-barang yang sudah disiapkan. Ia hanya tinggal menunggu sampai adik-adik tingkatnya itu datang.

"Lo gak papa Jun? Mau istirahat?" tanya Changbin sambil menata pizza yang sudah dipesan. "Lo pucet banget daritadi. Kalo mau duduk duluan, gak papa."

"Gak papa," ujar Yeonjun sambil mengelap keringat di dahinya. Ia berkeringat dingin. "Cuma kurang tidur aja kok, akhir-akhir ini gue begadang."

Changbin menatapnya dengan khawatir dan mengacak pinggang. "Beneran lho. Jangan dipaksain, eksis boleh, tapi kalo lo pingsan di tengah-tengah gue gak mau gotong."

"Iya, iya," Yeonjun melambaikan tangannya supaya Changbin berhenti mengkhawatirkannya. Ia hanya kelelahan saja karena hanya menyempatkan untuk tidur 3-4 jam. Ia memaksakan dirinya untuk bangun setiap mimpi itu mulai. Holy water yang diberikan Hueningkai... tidak berhasil, sayangnya.

Yeonjun sampai sudah mencari di internet cara-cara untuk menghilangkan mimpinya itu. Banyak yang mengatakan ia harus memperkuat imannya dengan berdoa, lebih banyak mengunjungi tempat-tempat suci, atau menaruh bawang dan garam di dekatnya. Bahkan ada juga yang menyuruhnya untuk memakai "minyak kayu putih". Ia tidak tahu itu minyak apa, tetapi sepertinya barang itu tidak ada di Korea Selatan. Ia mengubur kepalanya ke dalam tangannya dan mengerang. Pusing. Semoga ia bisa melewati malam ini dengan aman.

"Hyung!" sapa Beomgyu dari belakang. Yeonjun menoleh dan tersenyum kepadanya. Ia mengenakan setelan tech wearnya yang ia gemari. Di belakangnya ada Taehyun yang menggunakan outer denim hitam dan baju putih dan Hueningkai yang... selalu menggunakan hoodie. Ia ingin adik tingkatnya itu untuk mengembangkan selera fashionnya. Bukankah ia seorang mahasiswa kesenian?

"Kok cuma berempat?" tanya Yeonjun sambil menepuk punggungnya. "Soobin mana?"

"Ah, dia mah malu-malu," ujar Beomgyu. "Tadi gue paksain pake sesuatu. Lagian di lemarinya ada tapi malah dibiarin nganggur. Bentar lagi juga masuk kok."

Yeonjun mengernyitkan alisnya. Memang apa yang dipakai oleh Soobin sampai-sampai ia terlalu malu untuk masuk ke dalam? Kalau memang aneh, ia akan mengejeknya habis-habisan.

Ternyata tidak aneh.

Soobin memasuki ruangan tengah villa tersebut, badannya yang tinggi dan besar membuatnya terlihat dari tempat mereka berdiri dengan mudah. Ia menggunakan leather jacket berwarna hitam dengan t-shirt hitam di bawahnya. Apakah ia menggunakan eyeshadow merah di matanya juga? Soobin terlihat sangat tampan.

Entahlah, mungkin karena kondisi badannya yang tidak bagus, tapi satu tatapan dari Soobin sudah berhasil untuk membuat kakinya melemah. Wajahnya terasa memanas seketika, kepalanya terasa ringan. Ada suatu perasaan aneh yang mengaduk di dalam perutnya.

"Gyu, kenapa gue ditinggal di luar," protes Soobin sambil menyentuh wajahnya yang memerah. "Malu gue!"

Beomgyu hanya tertawa melihat temannya seperti itu. "Yee, ngapain malu. Baju lo dah keren kok! Kasian tau gak pernah dipake, rugi. Bener gak, hyung?" ia menyodok badan Yeonjun.

[NSFW] Guilty Pleasure | SoobjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang