Chapter 11: Salah Iblis

6.2K 438 138
                                    

TW // toilet sex, bahasa vulgar (?)

Semenjak mereka berpacaran di taman bermain, Yeonjun merasa hubungannya dengan Soobin berkembang dengan pesat. Mereka menjadi semakin dekat--mulai dari makan bersama setiap pulang dari kampus, jalan-jalan berdua, bahkan sekedar bermain ke apartemen satu sama lain. Kegiatan mereka yang sama sekali tidak melibatkan anak-anak lain seperti Beomgyu, Taehyun, dan Hueningkai benar-benar membuat mereka terlihat seperti pasangan yang asli, walaupun ini semua hanya pura-pura.

Di mata orang-orang, mereka terlihat seperti pasangan manis. Bahkan mereka terlihat lebih dekat dibandingkan Beomgyu dan Taehyun yang sudah berpacaran lebih dari setahun. Teman-temannya banyak yang mengutarakan keiriannya pada Yeonjun, karena sudah bisa sedekat itu dengan Soobin hanya dalam beberapa minggu. Yah, itu juga sesuatu yang Yeonjun bisa sombongkan di mata orang-orang, walaupun sebenarnya seluruh kegiatan yang mereka berdua lakukan itu palsu.

Yeonjun mengakui Soobin adalah aktor yang sangat baik.

Karena sepertinya, Yeonjun sendiri sudah mulai tertipu.

Setiap hari ia harus menghipnotis dirinya sendiri supaya tidak termakan lagak-lagak manis dari Choi Soobin. Setiap pacar (palsu)-nya itu berbuat baik, seperti memijat Yeonjun ketika ia lelah, membelikannya minuman, membawakan ramen favoritnya ketika ia sedang belajar, dan masih banyak lagi. Ia harus mengingatkan dirinya sendiri kalau itu semua hanyalah akting, tipuan belaka yang harus diperlihatkan kepada orang lain. Semua kelakuannya bukan untuk memikat Yeonjun, tetapi untuk membantunya supaya bisa menormalisir kedekatan mereka yang disebabkan oleh "kutukan" yang diberikan oleh Soobin kepadanya.

Tapi... hal itu susah untuk dilakukan ketika pasanganmu adalah setan. Terkadang Yeonjun berpikir ia termakan hal ini karena Soobin menggunakan kemampuannya, bahwa ia semakin tertarik dan terpikat karena sifat iblisnya. Ia tidak tahu rasa nyaman yang muncul di dalamnya ini disebabkan karena itu atau kebodohan Yeonjun yang membuatnya mudah terpesona oleh seseorang setampan Soobin.

Seharusnya jawabannya yang pertama, tetapi hatinya berkata lain.

Ya, sepertinya ia bodoh.

Apalagi karena ia tidak tahu perasaan Soobin padanya apa. Manusia setengah iblis itu susah untuk dibaca ekspresinya.

Yeonjun menutup laptop di hadapannya dan meregangkan kedua lengannya ke atas. Akhirnya, esai yang harus dikumpul nanti malam selesai juga. Kalau orang-orang berpikir anak jurusan tari tidak melakukan tugas-tugas seperti ini, mereka salah. Pikirannya terasa terkuras setelah menulis tugasnya, dan ia hanya ingin beristirahat sekarang sampai kelas berikutnya--yang akan mulai beberapa menit lagi.

Di sebelahnya ada Soobin, yang sedang tertidur di atas meja sambil menemaninya mengerjakan tugas. Untung saja petugas perpustakaan mereka tidak galak, hanya menggelengkan kepala dan berlalu ketika melihat Soobin dalam keadaan seperti itu. Yeonjun tersenyum dan memindahkan beberapa helai rambut dari wajahnya. Ini tidak adil, bagaimana adik tingkatnya itu masih bisa terlihat tampan padahal sedang tertidur di atas meja? Kalau Yeonjun yang melakukannya, pasti ia akan terlihat jelek.

Mulutnya terbuka sedikit dan alisnya mengernyit. Apa yang sedang terjadi di dalam mimpi pria di sebelahnya itu sampai ia berekspresi seperti itu? Yeonjun terkekeh melihatnya.

Ia memencet pipi Soobin yang tembam dengan jarinya, melihat bagaimana bantalan otot tersebut menenggelamkan ujung jarinya dengan dalam. Gemas sekali, ia ingin menguyel-uyelkan wajahnya dengan kedua tangan.

Tetapi sebelum itu, ia harus berhenti melakukannya sebelum keterusan, sebelum ini semua menjadi kebiasaan yang tidak bisa ia hilangkan nantinya. Mereka hanya berpura-pura. Jangan sampai ia benar-benar jatuh cinta dengannya.

[NSFW] Guilty Pleasure | SoobjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang