6 tahun kemudian

30 14 5
                                    

“Ibuuuuuu.”

Ciiiiiit duaarrr, sebuah mobil sedan yang hilang kendali tak sengaja menabrak ibu yang saat itu sedang menyebrang. Seketika semua orang mengerumuni tubuh ibu yang terkapar lemah tak sadarkan diri di jalan. Sang sopir yang merupakan mahasiswa itu pun juga turut diamankan oleh para warga.

“Ibuuuu banguuun buuu, tolonooong pak bu kak tolong ibu sayaaa.” tangis Adi dan Lara melihat ibunya terkapar tak sadarkan diri.

Pada saat itu juga melintas seorang eksekutif muda tampan bernama Dodi dengan sedan mewahnya. Melihat kejadian itu dia lantas menelpon pihak kepolisian untuk segera datang ke lokasi. Dia juga membawa ibu yang menjadi korban kecelakaan itu ke rumah sakit terdekat bersama dengan kedua anaknya.
“Ayo-ayo pak angkat ke mobi saya, saya akan membawa ibu ini ke rumah sakit.” teriak om Dodi.

“Ayo dek masuk ke mobil saya. Adek jangan nangis yaa doain ibu kalian supaya baik-baik aja.” ucap om Dodi mencoba menenangkan Adi dan Lara.

“Pak saya bawa ibu ini ke RS Kasih Ibu, bapak tolong cek sopir yang nabrak ibu ini. Saya juga udah telp polisi sebentar lagi mereka sampai. Oh iya ini nomor saya tolong nanti berikan ke polisi.” ucap om Dodi.

“Baik pak, baik kami akan cek dan jaga sopirnya. Bapak hati-hati dijalan.” jawab semua warga yang ada di tkp.

Setelah itu om Dodi pun memacu kendaraannya dengan kencang.

Di mobil dalam perjalanan ke RS.
“Huhuhu om ibu kita gapapa kan om, kami takut om.”  ucap Lara yang sangat khawatir dengan kondisi ibunya yang tak sadarkan diri.

“Iya ibu kita gapapa kan om huhu.” tambah Adi yang juga ketakutan itu.

“Insyaallah ibu kalian baik-baik aja. kalian doain ibu terus ya.” ucap om Dodi mencoba menenangkan Adi dan Lara.

“Ya Allah, kasian sekali kedua anak in. Selamatkanlah ibu mereka ya Allah.” batin om Dodi berdoa kepada sang kuasa.

Tak lama kemudian mereka pun tiba di Rumah Sakit Kasih Ibu om Dodi pun lantas menghentikan mobilnya di depan UGD Rumah Sakit dan memanggil suster yang berjaga untuk membawa ibu masuk ke ruang UGD.
“Suster tolong suster, ibu ini tertabrak mobil.” ucap om Dodi meminta bantuan pada suster rumah sakit.

“Baik pak, bapak tenang ya. Kami akan beri penanganan terbaik. Bapak silahkan tunggu diluar.” ucap suster rumah sakit yang bertugas di UGD itu.

“Om ibu kami om huhu.” tanya Lara pada om Dodi yang membawa mereka ke rumah sakit sambil berlinang air mata.

“Hiks hiks, kak ibu gapapa kan?” tanya Adi dengan kecemasan.

“Kalian tenang ya, ibu udah ditangani dokter kok. Kalian terus berdoa aja buat ibu. Semoga ibu baik-baik aja.” ucap om Dodi coba menenangkan kegelisahan mereka.

“Kalian udah makan?” tambahnya bertanya pada anak-anak itu.

“Belum om, tadinya kita mau makan bertiga sama ibu. tapi ibu tertabrak mobil tadi.” saut Lara dengan masih sesenggukan menanti kabar ibunya.

"Ya Allah kasiahnnya mereka" dalam hati om Dodi.

“Kalian yang sabar ya, udah jangan nangis lagi. Yok ke kantin sama om, kita makan bareng.” ucap orang baik sembari mengajak Adi dan Lara untuk makan di kantin.

Sementara itu di tempat kejadian perkara polisi yang ditelpon om Dodi pun tiba. Polisi itu langsungsung mendatangi salah satu warga.

"Dimana tersangkanya pak?" tanya polisi itu.

“Ini pak sopir yang nabrak tadi.” ucap seorang warga kepada polisi yang baru saja sampai di TKP.

Tampak ketegangan di TKP itu dari pembicaraan pak polisi dengan para saksi.

“Bagaimana keadaannya sekarang?” balas pak polisi.

“Dia sudah agak mendingan pak, hanya saja masih sedikit syok.” jawab warga yang tadi.

Mendengar penjelasan warga polisi itu pun langsung menghampiri tersangka yang duduk di teras salah satu rumah warga dengan ditunggui para warga yang tinggal di sekitar TKP.“Bagaimana pak, aman?” tanya polisi kepada tersangka.

“Aman pak, saya cuman mengalami sedikit luka benturan di kaki. Tapi tidak papa.” jawab sang sopir sambil meringis merasakan memar di kakinya.

Mendengar jawaban dari tersangka polisi itu pun kembali bertanya kepada warga tentang keberadaan korban.“Oh iya korban sekarang berada dimana?”

“Tadi ada salah satu pengguna jalan yang membawanya ke RS Kasih Ibu pak. Oh iya pak dia juga menitipkan nomor telpnya pada saya.” balas warga sambil mengulurkan nomor telpon om Dodi yang membawa ibu ke RS.

Setelah semua dianggap cukup pak polisi pun mengucapkan terimakasih kepada para warga yang membantu pihak kepolisian“Terimakasih bapak-bapak yang sudah memantu kami. Kami pihak kepolisian sangat terbantu.”

“Sama-sama pak, senang bisa membantu.” jawab warga.

Polisi itu juga meminta nomor telp salah satu warga untuk berjaga-jaga apa bila dibutuhkan saksi dalam persidangan nanti.“boleh saya meminta nomor bapak bila sewaktu-waktu kami membutuhkan saksi?”

“Oh boleh pak, ini nomor saya.” jawab salah seorang warga.

Setelah mendapat apa yang dibutuhkan polisi itu pun lantas membawa tersangka ke kantor polisi.“Baik bapak bisa ikut saya ke kantor untuk memberikan keterangan.”

“Baik pak bisa, saya akan memberikan keterangan sejujur-juurnya, dan siap bertanggung jawab.” jawab sopir/tersangka.
Akhirnya tersangka dan barang bukti dibawa ke Polres.

ADI LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang