Beware 2!

8.7K 1.3K 70
                                    

~~•~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~•~~

Sudah 4 bulan sejak aku berada di ruangan ini. Yah, hasil dari perhitunganku begitu, sih. Kira-kira, usiaku sekarang berapa, ya? 5 bulan? Atau 6 bulan? Yang jelas tubuh ini masih susah untuk bergerak. Ditambah para pelayan yang selalu memberiku susu tiap 4 jam sekali membuat tubuh ini jadi semakin bulat saja.

Tak ada hal istimewa yang terjadi selama 4 bulan ini. Kegiatanku setiap harinya juga sama. Menangis. Minum susu. Tidur. Kedua pangeran gila datang. Menggangguku. Kaisar gila ikut datang. Menggantikan kedua pangeran untuk menggangguku. Pelayan bersayap seperti peri datang dengan nampan susu. Terancam dipecat. Ditolong olehku. Selamat. Minum susu. Tidur. Lalu menangis lagi. Benar-benar sangat monoton.

Kenapa sama sekali tidak ada hal seru yang terjadi? Aku sangat bosan! Bukankah istana putri ini sangat luas? Kenapa sama sekali tidak ada pelayan yang membawaku keliling istana. Boro-boro keluar istana, keluar dari ruangan ini saja tidak pernah. Benar-benar mrnyebalkan!

Setidaknya, biarkan aku melihat langit biru yang cerah disertai awan putih yang nampak lembut. Bisakah atap itu menghilang saja?!?!

"Nyot! Nyot! Nyot!" Aku lagi-lagi menghisap botol susu yang mulai dingin. 4 bulan meminum susu yang sama membuatku bosan. Walau rasa susu selalu berubah setiap hari. Tapi, susu tetaplah susu. Dan, walau terkurung dalam tubuh bayi, jiwaku ini sudah 18 tahun tahu!

Ngomong-ngomong, kenapa ruangan ini sepi sekali, ya? Biasanya aku bisa mendengar suara gerungan Ash dan pange....

"Qiya!!!! Kakak datang!!"

Mulai lagi!

Luca langsung mengangkat tubuhku dan mencium pipiku. Ugh, apakah istana kaisar tidak punya kamar mandi? Atau, Pangeran kedua ini tidak tahu caranya membersihkan tubuh dengan benar? Dia bau!

"Luca!!!! Jangan sentuh Qiya dengan tubuh kotormu itu!" Mith datang dan mendobrak pintu istanaku.

Sepertinya, tata krama kekaisaran ini memang patut diacungi jari tengah.

"Apa maksut Kakak dengan kotor? Apakah Kakak meragukan kesucianku?" Mata Luca nampak membulat. Persis seperti tatapan anak kucing pinggir jalan yang meminta makan.

Apa-apaan tatapan matanya itu?!?!

"Cepat letakkan, Qiya!!!" Tangan Mith teracung ke depan. Api menyembur dari telapak tangannya. Luca dengan sigap membuat tameng dari tanah. Semburan api itu terus muncul tanpa ampun.

Apa Mith ingin aku jadi daging barbeque? Kalau memang begitu harusnya dia menggaramiku terlebih dahulu! Tubuh bayi ini rasanya hambar tahu!

"Hei!!! Kau bisa membakar Qiya!!!" Luca nampak kesulitan menahan serangan Mith yang membabi buta.

Mari kita lihat pertarungan antara pengguna spirit api level 7 dan pengguna spirit tanah level 3 sebelum mati!

"Tenang saja! Api itu hanya akan membakarmu! Hahahahaha!"

Beware of The Prince!✔ [DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang