"𝘾𝙖𝙣'𝙩 𝙨𝙩𝙤𝙥 𝙥𝙡𝙖𝙮𝙞𝙣𝙜 𝙩𝙝𝙚 𝙜𝙖𝙢𝙚, 𝙮𝙤𝙪 𝙝𝙖𝙫𝙚 𝙩𝙤 𝙨𝙩𝙚𝙥 𝙤𝙫𝙚𝙧 𝙩𝙝𝙚 𝙡𝙞𝙣𝙚."
Athena Callista bukanlah seorang wanita yang dapat dengan mudahnya jatuh pada pesona pria manapun. Namun, seolah semesta tengah mempermainka...
"Nggak nyangka gue mapres setolol ini." balas Atlas bikin Athena refleks mengomel dengan seribu satu kata yang kalau disusun bisa jadi 3 paragraf.
"Masih lama nggak ngomelnya? gue mau lanjut tidur lagi," ucap Atlas sebelum akhirnya lanjut merem.
"JAWAB DULU KENAPA LO TIDUR DISI—" belum selesai Athena ngomong, tiba-tiba gadis itu terdiam. Dia menutup bibirnua dramatis sambil menatap kearah Atlas horror.
"What the fuck did i do last night? Lo pasti menghipnotis gue ya! lo pasti abis berguru sama Demian Aditya kan buat ngehipnotis gue biar mau netnot sama lo?!!"
Atlas cuman bisa jawab seadanya. Maklum coy capek, soalnya yang kerja kan dia, Athena mah cuman tinggal nerima doang.
Tidur Atlas lagi-lagi harus ditunda dulu, eventually, karena ternyata pagi ini ada jadwal recording untuk Kelana Seni. Kebetulan, besok mereka bakal ngelaksanain syuting untuk trailer event tersebut jadi ya mau nggak mau sekalian briefing untuk besok.
"Pokoknya nanti gue duluan yang turun, baru lo!" pesan Athena yang entah keberapa kalinya sampe Atlas gumoh sendiri.
"Lo udah ngomong itu ribuan kali, it hurt my ears."
"Dan jangan sampe ada yang tau kita dateng barengan! sebisa mungkin jedanya itu lebih dari 5 menit supaya nggak obvious banget." lanjut Athena sambil melirik jam di pergelangannya, sedangkan Atlas cuman ngangguk-ngangguk doang.
Pas sampe di parkiran, Athena langsung dengan sigap make topi dan kacamata hitamnya. Atlas di bangku kemudi cuman bisa menatap gadis itu aneh.
"Kenapa?" tanya Athena pada akhirnya.
"Lo kagak bakal diikutin dispatch atau lambe turah then, ngapain segala pake begituan sih?" tanya Atlas sambil meneliti penampilan Athena.
"Jaga-jaga, siapa tau aja ada paparazzi neo lagi gawe. I nggak sudi digosipin sama you." balas Athena sebelum akhirnya ngacir ke dalem kampus.
"I juga ogah kena gossip sama you. Dasar cewek freak," monolog Atlas sambil menatap Athena yang kian menjauh.
