--------------------------------
Pohon Maple di musim gugur sangat indah, terutama ketika angin bertiup menerbangkan daun-daun itu dari rantingnya.
Di bawah siraman daun maple yang gugur tersebut, seorang pemuda sedang menyatakan cintanya. Jantungnya terus berdegup dengan kencang saat menunggu jawabannya.
"Maaf, Zhan, tapi aku tidak bisa menerima cintamu," sesal sang gadis.
Zhan mempertemukan kedua alisnya. Dengan wajah yang kecewa sekaligus tak mengerti, ia bertanya, "Kenapa? Bukankah kau suka padaku?"
Dengan malu-malu gadis itu mengangkat pandangannya menatap si pemuda yang baru saja menyatakan cintanya. "Kau terlalu cantik untukku, maaf. Aku tak percaya diri bila bersamamu. Permisi." Gadis itu segera berlari meninggalkan Zhan yang memanggil namanya berulang kali.
Tak lama kemudian terdengar suara tawa keras dari balik pepohonan. Wang Yibo sedang tertawa mengejek Zhan yang lagi-lagi ditolak.
"Ini pasti ulahmu!" Zhan mengacungkan telunjuknya ke arah Yibo. "Kenapa tidak ada yang berhasil sampai sekarang?" Ini adalah ketiga kalinya ia ditolak.
Yibo menurunkan tangan Zhan dengan lembut. "Semua menolak dengan alasan yang sama." Ia memainkan jemari Zhan bahkan mengaitkan dengan jarinya. "Jadi seharusnya kau tahu penyebabnya." Tangan satunya lagi terulur membelai wajah Zhan. "Kau itu terlalu cantik bagi para gadis di tempat ini."
Wajah Zhan merengut manja. Tangannya yang bebas meremat baju di dada Yibo, menahan tatapannya di sana. " Tapi ini sudah hampir satu bulan, apa sesulit ini kalau ingin pacaran?" Nada suaranya merengek.
Yibo tersenyum lebar. Sementara ia menuruti Zhan dengan mencarikan seorang pacar gadis untuknya, ia akan selalu mendekati pemuda manis itu dengan cara pelan dan membelai seperti sekarang. Yibo memanfaatkan posisi bungsu Zhan di dalam keluarganya. Pemuda manis itu terbiasa dengan perlakuan manja dari keempat kakaknya maka hanya dengan cara seperti itulah ia baru bisa mendekatinya.
Yibo melepaskan tautan jemarinya dan memindahkan ke pinggang Zhan, menarik pemuda itu mendekat hingga bisa bersandar nyaman padanya tanpa disadarinya. Akhirnya kedua lengan Yibo melingkari tubuh pemuda manis itu sementara jemari Zhan memainkan kancing kemeja di depannya.
"Apa kau begitu ingin berpacaran?" suara Yibo lembut. Napas hangatnya menerpa wajah Zhan yang masih merajuk.
Zhan mengangguk.
"Alasannya?"
Zhan berpikir sejenak kemudian mengangkat bahu.
Yibo tertawa geli. Pemuda di hadapannya tidak menyadari bahwa sikapnya selama ini selalu dimanjakan bukan memanjakan. Sehingga Yibo sudah bisa membayangkan kalau Zhan benar berpacaran dengan seorang gadis pasti akan kacau.
"Aku tahu kenapa?"
Kepala Zhan terangkat dengan cepat sehingga wajahnya sangat dekat dengan Yibo. "Kenapa?" Ekspresinya ingin tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME, IF YOU DARE
FanfictionBerkat ramuan sang ayah, Xiao Zhan menjadi anak istimewa yang memiliki rahim serta cantik. tapi tidak mudah untuk mendekatinya karena ia memiliki empat orang kakak yang sangat protektif padanya. Wang Yibo tertarik untuk mendapatkan hati Xiao Zhan d...