TOXIC

Prolog

2 Tahun yang lalu

"Aku menginginkanmu."

Dengan cepat, perempuan itu menyatukan bibir dengannya setelah pria itu berbicara. Melumatnya dengan lembut sambil mengalungkan kedua tangan di lehernya. Pria dengan pengaruh alkohol itu sudah menggendong lawannya ke ranjang.

Saling melucuti satu per satu baju yang mereka kenakan dan memperdalam lagi ciuman yang sempat terlepas.

"Akkhh, Olv."

Desahan mulai terdengar saat lelaki itu mulai memberikan kecupan singkat di lekuk lehernya dan membisikkan sesuatu.

"Panggil namaku, Dira."

Kemudian, lelaki itu mulai kembali memberikan kecupan di setiap tubuhnya dari atas hingga bawah.

Malam ini, lelaki itu yang mendominasi Dira.

"Olv, shit." Desah Dira yang sudah hilang akal karena dia sedang bermain di area sensitifnya.

Tubuh Dira yang sangat cantik bergelinjang geli dan sudah tidak tahan lagi pada puncak kenikmatannya.

"Olv, sekarang!"

Lelaki itu berdiri dan kembali mengecup bibir ranum milik Dira.

"Call me, Dira."

"Olv, please."

"What? I don't hear. I said call me my name."

"Olv, please. Now!"

Raga menyeringai. Ia sangat suka saat Dira memohon untuk segera melakukannya.

"Sure."

Dan selanjutnya yang diinginkan Dira dilakukan oleh lelaki itu. Perempuan itu tersenyum dan melanjutkan aktifitasnya hingga pagi.

Keduanya setengah sadar karena alkohol yang mereka minum sebelumnya masih terasa. Bukan, mereka melakukan karena minuman yang mereka minum dengan sengaja dicampur dengan obat perangsang oleh temannya.

Keesokan paginya. Wanita itu membuang wajah kearah sebaliknya dan membuka kedua mata pelan, tidak ada seseorang disampingnya. Kemudian ia bangkit dan turun dari atas kasur dengan selimut yang dijadikan penutup tubuhnya yang mulus.

Ia mengambil air di meja dan kedapatan note serta beberapa lembar uang seratus ribu.

"Ini semua kesalahan, jangan berpikir jauh."

"Berengsek!!" Pekiknya lalu meraih beberapa lembar uang itu dan meremasnya kesal. "Lo kata gue jablay yang terima bayaran!"