AKTINIUM

2.2K 143 70
                                    

Suara derap langkah menggema di sepanjang koridor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara derap langkah menggema di sepanjang koridor. Satu persatu murid mendekat ke arah papan besar yang telah dipenuhi kertas pengumuman penempatan kelas.

Seakan tak punya rasa penasaran, seorang perempuan dengan almamater dan pin logo khusus memilih acuh. ia melewati kerumunan begitu saja. Lagi pula namanya sudah pasti tertulis di kelas unggulan. Bukannya berbangga diri, tapi memang sudah seperti itu peraturannya.
Kelas unggulan tidak akan pernah dipecah tapi terus ditambah setiap tahun ajaran baru. Istimewa, bahkan pakaian mereka berbeda dari kelas biasanya.

Fyi, hanya IPA yang memiliki kelas unggulan.

"Shalimar!"

Langkah perempuan itu terhenti saat mendengar namanya disebut, ia menoleh dan mendapati Zeevanya sedang berjalan menghampirinya.

"Lo mau ke kelas?"

"Iya, ayo bareng!"ajak Shalimar.

Zeevanya menggeleng lalu mengacungkan beberapa lembar kertas,"Gue ada rapat pagi ini, padahal gue kangen banget sama kalian pengen cepet-cepet ketemu."

"Sama, gue juga kangen banget sama suasana kelas. kita libur cuma 2 minggu tapi kaya lama banget ya?"

Zeevanya mengerucutkan bibirnya kesal,"Iya, selama libur gue malah sibuk sama organisasi jadi gak bisa main."

Shalimar memberi pelukan singkat untuk Zeevanya,"gapapa, nanti selesai rapat ketemu dikelas. semangat!"

"Yaudah gue duluan ya, ditungguin sama anggota lain."Pamit Zeevanya berlari kecil menghampiri teman satu organisasinya.

Lift menjadi salah satu dari banyaknya fasilitas yang diterima oleh kelas unggulan. Sesampainya dilantai tiga Sayup-sayup Shalimar mendengar alunan gitar dari arah kelas, ia mempercepat langkahnya untuk memastikan. Samar siluet seorang laki-laki terlihat tertunduk sembari memangku sebuah gitar. Jemarinya memetik setiap senar dengan teliti, mulutnya bernyanyi kecil melapalkan lirik-lirik seiring petikan gitarnya mengalun.

Perlahan Shalimar masuk ke dalam kelas, sebisa mungkin tidak menimbulkan suara agar Mahesa tidak menyadari kedatangannya.

"I got my peaches out in Georgia,oh, yeah, shit"Ucap Mahesa dengan suara khasnya.

"I get my weed from California, that's that shit"Sambung Shalimar tiba-tiba membuat petikan gitar Mahesa terhenti.

Mahesa mendongak,"Shalimar! kapan lo datang? hampir aja gue lari gara-gara denger suara perempuan,"Ucapnya sembari mengusap dada.

"maaf, gue bikin lo kaget ya?"

"Gapapa, gue bersyukur lo datang. Gak lucu kalau yang sambungin liriknya setan."

"emang lo datang dari jam berapa? gak biasanya pagi buta gini udah di sekolah."

Mahesa melihat jam tangannya,"belum lama, ortu gue ada penerbangan pagi jadi abis dari bandara gue langsung ke sekolah."

𝐇𝐄𝐓𝐄𝐑𝐎𝐓𝐑𝐎𝐏𝐇𝐈𝐂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang