Ini cerita pendek yang kubuat 2 tahun lalu... found it in my notes*laugh*
Enjoy!
◆◇◆◇◆
Dia berdiri di sana menatap warna abu-abu yang menutupi sumber cahayanya. Membuka mulutnya dan mencoba untuk tersenyum dan tertawa kecil. Alih-alih tertawa, matanya terasa mengabur dan panas. Pipinya yang dingin terasa hangat karena air yang keluar dari matanya.
"Hahaha... Kai, you are so helpless" suara tawanya terdengar pahit.
Tanpa disadarinya, semua orang di sekitarnya melihat ke arahnya, keheranan.
"Excuse me, Sir. Are you allright?" seorang laki-laki mengenakan pakaian musim fall yang casual dengan logat arabnya bertanya.
"Oh... I'm allright just homesick" Kai menghapus air matanya dan tersenyum kecil ke arah laki-laki tadi.
Setelah itu, lelaki itu mengangguk kecil dan meninggalkan Kai sendiri lagi. Kai masih memasang senyum kecilnya sampai orang tersebut hilang dari pandangannya dan membalikkan badannya — meninggalkan tempat tersebut.
Walaupun kakinya sudah beranjak pergi, masih terasa seolah dirinya tertinggal di sana. Dia tahu kenapa itu tapi dia tetap mengambil langkah berat menuju apartemen tempat dia tinggal.
Sampainya di dalam kamarnya yang kecil tapi tertata rapi, Kai langsung melangkah menuju tempat tidur dan merebahkan badannya tanpa mempedulikan dirinya masih belum melepas kaus kaki dan masih belum melepas jaket hoodie-nya.
Menatap langit-langit kamar dan menangis tanpa suara. Mulutnya membuka dan menutup seolah-olah berusaha mengambil nafas tapi susah. Matanya terus menatap langit-langit kamar yang telah dipenuhi lukisan abstrak dengan warna gelap yang artinya hanya diketahui oleh Kai. Tangan kanannya menekan bagian dadanya layaknya orang yang merasa paru-parunya sakit. Padahal Kai tidak memiliki penyakit macam-macam tapi dia tetap begitu, berusaha mengambil nafas dan menekan bagian dadanya seolah sesak nafas.
Setelah beberapa lama, Kai mengeluarkan suara lirih "...y..."
Kai berusaha berkata sesuatu ke dirinya sendiri. Tapi entah kenapa suaranya tidak mau keluar. Hanya air matanya yang terus keluar tanpa henti. Matanya masih menatap ke langit-langit kamarnya dengan penuh rasa.
"W...y..."
"Wh...y...?"
"A...ku...Ti...da...ghh.. *cough* *cough* Ugh...hu...Ugh..." setelah batuk beberapa kali, Kai hanya bisa mengeluarkan lolongan kecil perasaannya yang hanya didengar oleh dirinya sendiri. Dia hanya berharap satu hal, yaitu seseorang yang dapat mendengarnya.
Seseorang yang akan bisa menerima semua sisi yang ada dalam dirinya.... seseorang yang tidak akan meninggalkannya... Seseorang yang bisa dia cintai dengan sepenuh hati dan vice cersa.... Seseorang yang mau melewati api neraka bersamanya.... Seseorang yang bisa menerima sin dirinya.... Pikiran itu terus berulang-ulang hingga kegelapan menyerbunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anthology
Short StoryKumpulan cerita pendek, puisi, maupun karya sastra lain yang ditulis di kala senggang. "It is short but I hope I can bring you into my world" - Author