⋆ ☄︎. thirteen

347 65 102
                                    

dah tiga simcard lain line aku tukar, tapi perangai masing-masing macam celaka. astagfirullah sabar mai , sabar. pasni duduk marikh jela, atleast aku tak meroyan 24/7 eh tiber.

and sorry for late update. otak tepu jap.

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

minjung dan minjun yang baru turun dari tingkat atas memandang satu sama lain dengan wajah pelik. selama mereka berdua tinggal disini, tak pernah bunyi dapur bising macam ni. ketung ketung bunyinya

awal-awal pagi pulak tu.

" nape bising angat minjung?? " soal minjun dengan wajah curiousnya.

" jom engok? " ajak minjung, menarik tangan minjun. namun minjun menggeleng laju.

" an ahjussi suruh tunggu kat meja makan, acane kalau tu hantu? minjun nanak ikut, takut... " dia setapak kebelakang.

minjung merengek kecil sambil menarik tangan kembarnya. " alaaaa jomla minjunnnn! "

dia punya teringin tahu tu sampai pening minjun dibuatnya. minjun mengeluh akhirnya dengan cebikan dia mengangguk. mengeluh? ikut siapa lah tu.

" yela...jom... "

apabila mereka tiba di dapur dengan langkah berhati-hati , mereka terkaku berdiri melihat chan sedang sibuk memasak bersama apron pinknya. okay apron pink tu mesti makcik senah punya.

" ahjussi..? " panggil mereka berdua serentak.

" OPOCOT KAU! " latah chan bersama sudip ditangannya. kemudian berpaling kebelakang memandang minjung dan minjun yang berdiri depan island table.

" ahjussi... masak? mana acik senah?? " soal minjung pelik.

tak sempat chan balas soalan minjung, minjun tiba-tiba ketawa kuat sambil jari kecilnya menunjukkan kearah apron pink tersebut.

" HAHAHAHHAHAHAHAH!! AHJUSSI MACAM ACIK CENAH LA!!! " sampai terguling-guling minjun gelakkan chan. pergh menganjing tahap ayah peng haku tengok.

" minjun..... " chan dan buat muka seram dan serius pada minjun. minjun terus bangun dengan tawa kecilnya.

" cori " katanya dengan sengihan.

pelik tak kenapa mereka berdua dah tak takut dan terbiasa dengan ekspresi chan yang kadang-kadang baik and serius? sebab ni sudah 2 bulan sejak mereka kehilangan yena and lebih tulah chan sudah menjaga mereka berdua dengan baik.

yes, perasaan mereka berdua masih tidak stabil. kadang-kadang salah satu antara mereka akan tanya soalan sama; " mana eomma? "  tapi chan hanya mampu membalas " dia takkan kembali " . at the end, mereka akan menangis berulang kali sehingga chan sudah terbiasa dan ada cara untuk memujuk mereka kembali.

tapi sejak menjak ni mereka berdua dah mula terima yang yena sudah tiada. bagi chan, umur seawal ni– yang masih tak kenal dunia boleh terima kehilangan seseorang secepat ni adalah satu keajaiban yang dia pernah jumpa.

kalau dia lah, entah. mungkin bertahun?

bagi chan, sejak dia mula fokus untuk menjaga si kembar, dia baru tahu erti sebenar tanggungjawab seorang bapa yang patut beri tumpuan dan kasih sayang pada 'anak-anak' yang kehilangan ibu. walaupun sukar disebabkan kerjanya, dia masih mencuri masa demi kembar yang sudah ada tempat istimewa di hatinya.

" ahjussi watpe? " soal minjung dan dia menghampiri chan sambil menarik apron pink nya.

" eh ada lah, kan ahjussi suruh tunggu kat meja makan. tak suprise la macam ni " chan memberikan senyuman penuh makna kepada mereka.

Instant Father + bang chanWhere stories live. Discover now