Pacar (18+)

1.5K 75 4
                                    

Samael POV

‘Eh?! aku benar-benar tidak menyangka akan memiliki pacar tanpa berusaha. Haruskan aku terima? Tapi, dia masih terlalu kecil. Hmm... baiklah aku terima saja’

“Apa kamu yakin Dinda? bagaimana jika aku memiliki gadis atau wanita lain untuk dipacari? apa kamu akan tetap bersamaku?”

‘Samael akan memiliki banyak pacar ya? dia sangat tampan, jadi wajar banyak yang ingin menjadi kekasihnya’ batin Dinda.

“A-aku bisa menerimanya Samael. A-asalkan kamu tidak melupakan aku.” (Dinda)

“Hm... baiklah. Tapi ada syaratnya.”

“A-apa syaratnya? aku akan melakukan apapun!”

‘hee... apapun ya’

sret

“Masukkan ke mulutmu!”

“Eh? ehh?!”

Penis yang sudah diubah ukurannya menjadi 7 cm terlihat jelas didepan mata Dinda.

‘A-apa itu? mengapa sangat besar?’ Dinda memasang ekspresi berfikir.

‘Ehhh?! bu-bukankah itu penis laki-laki?!’

Dinda mengetahui itu penis karena dia mendengar sekaligus melihat saat ibu dan ayahnya nge*we.

“Apa kamu tidak mau Dinda?”

‘Sial tiba-tiba aku jadi san*e, jika di menolak aku akan memaksanya mem bj kon*ol ku’ (bj= blowjob)

“A-aku... aku...”

‘Ahk... sial...’

hogh

Aku langsung memasukkan kon*ol ku ke mulutnya.

‘Ahh... aku sudah mengecilkan ukurannya, tapi ini sangat ketat dan lembut ahh....’

Aku memaju mundurkan kon*ol ku didalam mulut Dinda.

hok hok hok

5 menit kemudian

“ahh... telan semua Dinda.”

crot crot

‘Uhh... lega...’

gulp gulp

uhuk uhuk uhuk

‘Eh? dia menelan semuanya, hmm... sepertinya dia cocok menjadi budak ku.’

“A-apa aku sudah bisa menjadi pacarmu? aku sudah melakukan yang kamu suruh.” Wajah sangat memelas, tatapannya sayu, dan ada rona merah di pipinya.

“Tentu saja Dinda sayang.” ucapku sambil mengelus kepalanya.

‘Hangat’ batin Dinda.

Aku baru menyadari senyumannya sangat manis. Ahh... itu akan menambah kenikmatan saat nge*e.

“Ayo kita pulang”

“hum”

‘Sepertinya dia sudah di genggamanku, akan lebih mudah menyuruh-nyuruhnya hehehe’ Samael menyeringai kecil.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••

Di depan gerbang

Author POV

Di sana terlihat 2 orang wanita cantik sedang mengobrol. Yang satu berperawakan seperti mc, dan yang satunya juga berperawakan seperti Adinda, namanya Yulianti. Ya, mereka berdua adalah ibu dari 2 orang anak yang habis melakukan suatu hubungan terlarang. Terlebih mereka masih kelas 1 SD.

“Apakah Samael setampan itu? Aku berharap Dinda bisa menjadi pacarnya.” (Yuli)

“Jika memang Dinda secantik yang kamu bilang, Samael kecil pasti langsung menggodanya.” (Helena)

“Yah... semoga saja anak kita jodoh” (Yuli)

“Hm... ya semoga saja” (Helena)

‘Meskipun mereka tidak jodoh, Samael pasti ingin 'memakannya’. Helena hanya bisa tersenyum canggung saat mengingat anak kesayangannya itu.

“Mamahhh”

“Eh Dinda kebetulan sekali” (Yuli)

‘Me-mereka sudah jalan bersama?! apakah Samael kecil benar-benar memakannya saat sekolah? Hahhh’ Helena hanya bisa menghela nafas pasrah atas kelakuan anaknya.

“Dinda siapa anak ini? Dia sangat tampan. Apa dia pacar mu?” Yuli menatap Dinda dan Samael penuh selidik.

“I-ibu itu... anu...”

“Ya kami berpacaran. Aku Samael, Samael Duodere. Pacar dari Adinda Az-zahra.” Samael segera menjawab pertanyaan Yuli dengan bangga.

“Ka-kalian benar-benar berpacaran? Eh tunggu apa namamu Samael?! Samael Duodere?!” Yuli menatap anaknya dengan penuh kejutan.

‘Helena pasti berbohong tentang anaknya. Ini bukan hanya tampan, Aku tidak tahu apa tapi. Ini melebihi kata tampan itu sendiri. Jika saja dia bukan pacar anakku akau pasti...’ Yuli membayangkan kegiatan ranjang bersama Samael. (hehehe)

“Samael ayo kita pulang. Kita harus menemui bibimu.” (Helena)

“Bibi?”

‘Aku tidak pernah bertemu bibiku selama 7 tahun ini. Aku penasaran bagaimana bibiku ini.’

“Tidak biasanya kita ke rumah bibi, ada apa mah?” (Samael)

“Kita akan menjenguk bibi mu, ini pertama kalinya juga kan kamu bertemu bibi mu?”

‘Yah benar juga’

“Baiklah ayo kita pergi”

“Tante, Dinda sayang aku pergi dulu. Apa besok kamu mau aku jemput ke sekolah?”

“Te-terserah kamu saja Samael” Adinda hanya bisa menundukkan kepalanya karena malu mendengar bagaimana Samael memanggilnya.

“Ayo mah kita pergi”

“Hah... baiklah ayo”

Samael dan Helena masuk kedalam mobil dan berjalan menuju rumah bibi/adik mereka.

“Dinda apa itu di mulut mu? Sini mamah bersihkan”

“Tung-tunggu...”

Yuli langsung mengarahkan jarinya menuju sisi mulut Adinda.

‘Eh ini? ini seperti cairan tapi lengket. Berwarna bening dan...’

Yuli mengendus dan menjilat sperma Samael dan....

‘Ra-rasa ini... apakah sperma? tapi... bagaimana bisa ada sperma di bibir Dinda? Jangan-jangan...’

Yuli menyeringai melihat Dinda. Dia juga sudah menebak dan segera merencanakan sesuatu.

“Dinda nanti malam Ke kamar mamah, oke?”

“Ba-baik mah”

‘Apakah mamah tahu? tidak ini pasti tentang pr ku. Ya mamah ingin aku mengerjakan pr di kamarnya.’

Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini sedang esek-esek didalam mobil dengan Helena. Ibunya sendiri hehehe.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••

See you... jangan lupa vote & komen

bye bye

Reincarnator With Unlimited System PointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang