Chapter 01 - In The Alley

3.6K 236 1
                                    

Translated by Addis of Exiled Rebels Scanlations

Edited by Sulo

Indo Translated by Zethuori



(◠‿◕)



Saat itu malam hari, dan di dalam keremangan angin musim gugur, bayangan seseorang berlalu dengan tergesa-gesa.

"Ah, achoo!" Sambil mengigil dan memikirkan tentang hot pot pedas di tangannya, Ren Huan menarik pakaiannya dengan erat dan mempercepat langkahnya.

Setelah memikirkan para siswa senior dalam lingkaran teman-temannya yang telah makan hot pot, ia merasa sangat puas. Siswa senior perlu untuk mendapatkan makanan mereka sendiri juga, ah. Tak lama kemudian, ia masuk ke sebuah gang, dan sekolah itu persis di seberang jalan. Jika kau berjalan di jalan utama, itu akan memakan waktu lebih dari sepuluh menit untuk sampai.

Panas yang membara dari hot pot akhirnya sirna, dan ketakutan Ren Huan akan kegelapan dan hal yang tidak diketahui semakin tersulut. Dia meneguk ludah dan melangkah maju. Jalur sempit yang gelap sangat tenang, tetapi Ren Huan entah mengapa mengigil, jadi ia mempercepat langkahnya, dan bergegas maju.

Ketika cahaya lampu kota semakin dekat, Ren Huan menghela nafas lega. Tapi begitu dia santai, sepasang tangan yang kuat menutup mulutnya dan menyeretnya kembali ke dalam gang.

"Tidak!" Kekuatan pria itu begitu kuat, sehingga Ren Huan tidak bisa menahannya. Dia begitu gelisah sehingga dia mengigit telapak tangan orang itu, tetapi ia tersedak.

"Ugh, ugh ..." Udara di paru-parunya semakin menipis dan Ren Huan secara bertahap kehilangan kekuatannya. Dia sedang tercekik, tetapi penuh dengan keinginan untuk hidup. Tangannya menyentuh dada pria itu untuk menunjukan kelemahan.

Untungnya, pria itu tidak berniat untuk membunuh Ren Huan. Dia melepaskan tangannya dan memeluk Ren Huan, yang akan meluncur ke bawah, dan menekannya ke dinding. Suaranya penuh dengan hasrat, dan secara mengejutkan sangat dalam dan menyenangkan, tetapi kata-katanya tidak demikian. "Jangan melawan. Biarkan aku menidurimu, hm?"

Ren Huan, yang begitu ketakutan, tidak bisa mendengarkan apapun. Setelah sekian lama, dia terpaksa mengeluarkan suara gumaman yang lemah.

"Buka kancing bajumu sendiri." Celana jinsnya dengan mudah dilepas oleh pria itu, dan ikat pinggangnya di turunkan ke pahanya. Ren Huan gemetar saat membuka kancing kemejanya.

Kulitnya yang halus terkena udara dingin dan dia dengan cepat merasakan lapisan bulu kuduknya berdiri. Ren Huan di turunkan, dan buku-buku jari yang ramping dan dingin pria itu menusuk ke bagian dalam yang kering tetapi panas. Ren Huan meletakkan tangannya di dinding, mengertakkan giginya, dan menahan rengekan itu di tenggorokannya.

Dia akan diperkosa oleh pria yang benar-benar aneh dan tidak berperasaan.

... Dia bukan senior.

Dinding lubang yang tak berpenghuni sangat menolak terhadap tubuh asing yang aneh itu. Pria itu mengerutkan kening, mengeluarkan jari-jarinya, dan dengan tegas melingkarkan ke bibir ketat Ren Huan, "Jilat dengan cepat."

"Mm ... ugh ..." menutup matanya, Ren Huan mengeluarkan lidahnya dan menjilat jari orang itu; air mata menetes dari sudut matanya.

Tapi aku tidak bisa, dan aku tidak ingin mati.

Dalam kegelapan, Ren Huan tidak bisa melihat hal-hal di sekitarnya, dan hanya bisa merasakan nafas berat pria itu yang menekan lubangnya berulang-ulang. Jari-jari basah dengan air liur mudah didapatkan kali ini. Nafasnya berat dan dia tidak punya banyak kesabaran, tapi dia masih punya alasan dan tidak menyakiti Ren Huan.

Lubang belakangnya berangsur-angsur mengeliat dan melunak di bawah pria itu dan tidak begitu lembut menarik dan memasukan. Kehangatan yang membungkus buku-buku jarinya nyaris tidak bisa menampung ketiga jarinya. Setelah itu, pria itu tidak segan menarik jemarinya.

Mengeratkan jarinya, air mata Ren Huan pecah. Di gang yang tenang, hanya beberapa lusin meter jauhnya dari jalanan yang sibuk, penis tebal seorang pria berada di pantatnya.

Menekan di depan Ren Huan, mengigit dan menjilati lehernya, pria itu mengubur dirinya, inci demi inci.

"Itu menyakitkan ..." Lubang sempit itu halus dan tidak bisa menerima penis besar seorang pria. Ren Huan mengigil kesakitan, dan tindakan intim yang berkeringat itu membuat Ren Huan merasa terhina dan putus asa, dan dia tidak berani untuk melawannya.

"Tenang." Tubuh bagian bawah pria itu perlahan mulai memompa sewaktu dia mengatakan hal ini dengan cara yang menghibur.




• To Be Continued •

Hai, jangan lupa tinggalkan jejak
Follow juga akun Zethuori

Zeth.

[BL 🔚] That Day, I Was Fucked by A Strange Man in The Alley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang