Translated by Kaushika of Exiled Rebels Scandlations
Edited by Sulo
Indo Translated by Zethuori
(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧
Mantel pria itu cukup besar, membungkus pinggul Ren Huan, dan itu juga sangat hangat. Ren Huan tidak merasa senang atau santai, atau putus asa.
Setelah memesan kamar dengan uang yang diberikan kepadanya oleh pria itu, Ren Huan memasuki ruangan, kelelahan, dan tidak dapat menghentikan beberapa air mani mengalir ke bagian dalam pahanya. Seluruh tubuhnya pegal dan lemah, baik tubuh maupun pikirannya lelah dan memohon untuk beristirahat.
Dia nyaris tidak bisa membuka matanya dan benar-benar tidak bisa mengumpulkan energi untuk membersihkan lagi. Ren Huan mengambil beberapa kertas toilet dan menyeka tubuh bagian bawahnya, dan setelah selesai akhirnya dia melayang ke tempat tidur, kepalanya tersangkut di bantal. Sebelum dia bisa berpikir tentang apapun, dia tertidur.
Dan di sisi lain.
Pria itu dengan dingin mengerutkan kening, ketika dia memandang dirinya sendiri di cermin, tidak puas. "Kau menyakitinya."
...
Malam tanpa mimpi.
Hari berikutnya.
Ren Huan menelepon teman sekamarnya, dan memintanya untuk membantunya membatalkan pekerjaan selama beberapa hari. Dia duduk, tidak bisa merasakan tubuh bagian bawahnya, kepalanya pusing.
Setelah duduk dengan tenang selama lebih dari sepuluh menit, dia perlahan-lahan bangkit, kakinya goyah sewaktu berat badannya bertumpu pada kakinya. Dia hampir jatuh dari tempat tidur, dan mengalami kesulitan menyiapkan air panas di kamar mandi.
Berdiri di depan cermin, dia membutuhkan beberapa saat untuk melepaskan pakaiannya, sembari tangannya gemetar. Dia membasahi seluruh tubuhnya dalam air panas, lubang belakang yang merah dan bengkak itu terpaksa menyentuh air hangat. Biibir Ren Huan bergetar, erangan lembut mengalir dari hidungnya.
Lebih dari empat puluh menit kemudian, pembersihan yang sangat menyakitkan itu akhirnya berakhir. tubuhnya yang sakit itu lega setelah direndam dalam air panas.
Ren Huan mengikat jubah mandi di pinggangnya. Dia menatap dengan tidak berkedip pada bayangannya, memar dan kemerahan di seluruh tubuhnya, tanda penyiksaan tadi malam. Mulutnya mengerut, tetapi dia tidak punya air mata yang tersisa untuk menangis, meninggalkannya hanya dengan diam yang tanpa akhir.
[To Be Continued]
Jangan lupakan jejak kaliann
Thank you.Zethuori
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL 🔚] That Day, I Was Fucked by A Strange Man in The Alley
RandomThat Day, I Was Fucked by A Strange Man in The Alley By Mo Yangchen Genre : BL, Short, Rape Novel Status in Original Country : Weibo, 20 Chapters, Complete. Translated by Addis, Kaushika Edited by Sulo, KarateChopMongkey Indo Translated by Zethuori...