Chapter 12 - No Replay

1.5K 144 0
                                    


Translated by Kaushika of Exiled Rebels Scanlations

Edited by KarateChopMonkey

Indo Translated by Zethuori



(◍•ᴗ•◍)❤



Dia tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, tetapi pelukan pria itu dapat memberinya kedamaian pikiran untuk sesaat.

Pria itu tidak menjawabnya.

Tubuh bagian bawahnya terlonjak berulang-ulang, bertemu dengan selaput lendir panas yang tidak bisa ditembus. Selaput membungkus anggotanya dengan lemah dan keras kepala, menolak untuk meninggalkan celah itu.

Rongga dagingnya semakin basah, beberapa cairan menetes keluar. Ren Huan hanya membungkus kakinya di pinggang pria itu dan membebaskan salah satu tangannya untuk mengangkat kaosnya, memperlihatkan putingnya. Dia mengosokkannya ke dada pria itu.

“Aku akan cum … aku akan cum ….”

Ren Huan sangat senang, bagian dalam tubuhnya mengerut dan semakin mengerut. Dia menyandarkan kepalanya ke bahu pria itu. Pria itu juga memacu dorongannya.

Dibawah tuntunan pria itu, Ren Huan menembak tak lama setelah itu. Pikirannya kosong untuk sementara dari kesenangan yang intens. Pria itu berhenti menusuk, dan keduanya berpelukan dengan tenang dan lembut. Cairan hangat mulai menetes di bahu pria itu. Mata Ren Huan hangat. Ketika ia secara bertahap sembuh, ia menyadari bahwa ia secara tidak sadar mulai menangis.

Terlepas dari rasa malu yang tampak di wajahnya, dia menurunkan kakinya dari pinggang pria itu. Ren Huan membiarkan alat kelamin itu terkubur di dalam tubuhnya. Dia berbalik, menjauh dari lengan pria itu. Dia meletakkan tangannya ke dinding dan mendorong pantatnya kembali ke arah orang itu, tidak menyadari orang itu tidak bisa melihatnya dalam gelap.

“Ayo, lakukan saja … ah!”

Pantatnya digosok oleh pria itu, kemudian menyebar. Alat kelamin pria itu digosokkan pada lubang basah Ren Huan, terkadang dengan perlahan menekan bagian dalam sampai setengahnya. Setelah beberapa kali melakukan ini, Ren Huan tidak tahan lagi. Dia hendak berbicara, ketika pria itu berhenti, lalu tiba-tiba bergerak dengan sengit, seluruh anggota tubuhnya menembus Ren Huan.

“Ah … Ahh … Hei …”

Air liur mengalir dari sudut-sudut mulut Ren Huan tanpa terkendali. Dia mengangkat kepalanya, terengah-engah.

Rongga dagingnya yang ketat dibelah terbuka, terisi dengan kejam sekaligus, prostat tergosok dengan kasar dan dalam. Ren Huan merasa baikan dan senang. Dia menekan ujung jarinya di anatara celah dinding, menangis dan mengerang.

Pria itu mengulurkan tangannya ke depan, menyentuh wajah Ren Huan. Tangan itu basah oleh air mata yang dingin.

“Melakukannya denganku … apakah itu benar-benar menyakitkan?” Pria itu bertanya.



[To Be Continued]

Yah, cuaca yang panas dingin.
Jangan lupa tinggalkan jejak atau apa aja yang ingin kalian sampaikan untuk cerita ini atau untuk Zeth.

Thank you

Zethuori

[BL 🔚] That Day, I Was Fucked by A Strange Man in The Alley Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang