[2000+ words]
••••••••••••
Jeongwoo berlari hingga akhirnya sampai di taman, disana ia terus menangis memikirkan sebelum orang tuanya dibunuh oleh Haruto. Orang tuanya pasti khawatir sekali dengan dia."Bodoh Jeongwoo! Kenapa, kenapa waktu Haruto mengajak aku pergi aku ikut aja sih? Bodoh, bodoh, bodoh!" Ucap Jeongwoo sembari memukul kepalanya.
"Kakak tenapa?"
"Hiks, siapa?" Tanya Jeongwoo yang berhenti memukul kepalanya.
Jeongwoo melihat anak kecil lucu sekali, ia segera menghapus air mata dan cairan yang keluar dari hidung, sebut saja namanya 'ingus', tetapi jika di Jawa namanya 'umbel'.
"Nama kamu siapa dek? Orang tua kamu Dimana? Kok kamu sendirian?"
"eung? adtuhh Janan anya anyak-anyak, athu nda paham :( , athu jawab satu-satu otai?" Ucap anak kecil lucu itu dengan mengangkat jarinya berbentuk '👍🏻' (aduhh jangan tanya banyak-banyak, aku ngga paham :(, aku jawab satu-satu okay?)
"Hahaha iya deh, lucu banget sih sini duduk disebelah kakak." Ucap Jeongwoo yang mencubit gemas pipi dari anak kecil itu.
"Hum... athu nda punya nama," Jawab Anak kecil itu, ah Jeongwoo jadi merasa kasihan,
"Ngga punya nama?" Tanya Jeongwoo dan anak kecil itu hanya menganggukkan kepalanya lucu.
"Telus olang tua itu apa kak? kayanya athu nda punya..." Jawab anak kecil itu, jika boleh jujur Jeongwoo merasa kasihan sekali dengan anak kecil didepannya ini. Ia ingin mengadopsinya.
"Hah? Kamu beneran ngga punya orang tua?" Tanya Jeongwoo diakhir kalimat dengan pelan.
"nda, aku juga sendilian aja, itu lumahku." Tunjuk anak kecil itu. Jeongwoo menutup mulutnya tidak percaya. Bagaimana seorang anak kecil tinggal dengan beralaskan kardus bekas? Bagaimana jika kehujanan?
"Beneran rumah kamu?" Tanya Jeongwoo hati-hati.
Anak kecil itu mengangguk, "Iya, mau kelumahku?" Tanyanya.
"emm, eh gimana kalo Adek aja yang kerumahnya kakak sama tinggal disana?" Tanya Jeongwoo antusias.
Anak kecil itu tampak berfikir, "emang lumah kakak dimana?"
"sedikit jauh dari sini, tapi tenang aja kakak pesenin taksi biar cepet sampe kerumah kakak?"
"Umm.. boleh deh hehe."
"Yaudah yuk--"
Baru saja Jeongwoo dan anak kecil itu berdiri, Haruto menghampiri keduanya.
"Park Jeongwoo! Lo habis dari mana? Gue khawatir tau ngga! Anak kecil ini siapa?" Tanya Haruto bertubi-tubi.
"Ck, bukan urusan Lo! Minggir, gue mau pulang, gue muak lihat Lo! Dasar pembunuh!" Ucap Jeongwoo, diakhir kata ia menangis dan langsung berlari, namun badan Jeongwoo sudah berada dipelukan Haruto, Jeongwoo tidak bisa lari lagi.
"Lepasin gue, Haruto!" Teriak Jeongwoo dengan sedikit berontak dan berderai air mata.
"Shh, apa lo ngga kasian besok orang tua Lo mau dimakamkan disini, Lo mau ninggalin mereka?" Tanya Haruto. Jeongwoo langsung tidak berontak lagi.
Haruto mendudukkan Jeongwoo dibangku taman tadi dan mengelus punggungnya.
Anak kecil yang berada disana langsung memukuli paha Haruto sembari berkata "Jahat Jahat Jahat! Pegi kamu om! Buat kakak nangis aja!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession ✔️
Fanfiction𝐄𝐧𝐝 - Haruto yang terobsesi dengan Jeongwoo, sahabat nya. "Udah gila lo, Ruto!" "Gue gila karna lo, Jeongwoo." [warn!!] • HaJeongwoo - RuJeongwoo • Bxb • mengandung harshword ! • Don't read if you dont like! Story by : @Ochiknmto → 2021