Kadang Renjun bingung, sebenarnya kesalahannya sebasar apa hingga Jaemin begitu membenci dirinya? Setelah tidak lagi duduk sebangku dengan Jeno, lalu tidak pergi ke kantin dengan Mark sekarang bahkan meja dan kursinya dipenuhi kata-kata menyakitkan.
Renjun sibuk membersihkan meja juga kursi menggunakan cairan pembersih, sudah hampir setengahnya tapi sisanya masih banyak, oh astaga bahkan ini baru hari ketiga ujian, ujian semester saja sudah membuatnya pusing lalu ditambah dengan ujian hidup dari Na Jaemin ini sungguh meyebalkan.
Mungkin kalian penasaran mengapa Renjun tidak melawan? Hey bahkan yang tempo hari saja sudah membuatnya ketakutan. Mengapa tidak melapor pada guru? Kalian harus tau bahwa Na Jaemin adalah anak tunggal dari pemilik sekolah ini, bahkan guru pun tidak ada yang berani menegurnya.
Sudah dibilang Na Jaemin itu menakutkan.
"Ren, aku bantu ya?" Hyunjin datang bersama Felix.
"Jaemin keterlaluan"
"Udahlah biarin aja aku malas berantem"
Memang Renjun itu suka mengumpat tapi dia tidak suka bertengkar, terlebih dengan laki-laki itu, kalau dengan Haechan ia masih bisa menang, tapi Jaemin? Jangan harap, mungkin Renjun akan dimutilasi nantinya. He's like a psychopath.
Bel berbunyi untunglah meja serta kursi sudah bersih berkat bantuan Hyunjin dan Felix, jadi ia tidak akan dimarahi guru nanti. Guru masuk dan memulai Ujian, tidak ada suara yang tercipta semuanya hening sibuk dengan kertas ujian masing-masing.
Hari-hari berjalan dengan cepat kini ujian telah usai, Renjun merasa lebih tenang menjalani hari-hari disekolah. Kali ini ia berjalan ingin pergi ke kantin membeli beberapa makanan dan membawa kembali ke kelas, namun langkahnya harus berhenti.
"Bisa bicara sebentar?" Mark, pelaku pencegatan ini.
Renjun menyernyitkan dahi.
"Jangan di sini" Mark menarii lengan Renjun membawanya menuju taman belakang sekolah.
"Kenapa kak?" Renjun bertanya saat keduanya sudah duduk disalah satu bangku.
"Ah, itu, kakak minta maaf"
"Untuk?"
"Menjauhimu dan juga... Jaemin"
"It's okay udah aku maafin"
Setelah itu hening melanda tidak ada yang memulai percakapan, Renjun ingin pergi saja jika begini jadinya, ia ingin makan sesuatu.
"Udah kan? Aku duluan kak"
Renjun sudah berdiri ingin pergi tapi tangannya ditahan oleh Mark.
"Tunggu"
Renjun menoleh ke arah Mark menanti ia bicara kembali.
"Kakak suka kamu Ren"
Renjun terkejut? Tentu saja selama ini ia hanya menganggap Mark seperti kakak kelas yang baik, tidak lebih. Renjun melepas tangan Mark yang menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bus [HyuckRen] ✔
Fanfic"Kamu lucu banget" "Aku tau" "Mau jadi pacarku?" Bus menjadi tempat pertemuan kita, kamu tau gak? Aku begitu menyukai bus, sama hal nya seperti aku menyukaimu. -Huang Renjun Warn! bxb